KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,96 persen ke level 7.605 pada perdagangan Senin, 11 Agustus 2025, diiringi kenaikan volume pembelian.
Meski demikian, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, memperkirakan IHSG hari ini, Selasa, 12 Agustus 2025 masih berada dalam fase rawan koreksi pada jangka pendek untuk menguji level support di rentang 7.259–7.415.
Menurut Herditya, posisi IHSG saat ini berada pada bagian dari wave (iv) dalam struktur wave [c]. Kondisi ini mengindikasikan adanya peluang pelemahan lanjutan meskipun tren jangka pendek dinilai masih bullish.
“Level support terdekat berada di 7.448 dan 7.415, sedangkan resistance berada di 7.675 dan 7.731,” ujarnya dalam riset.
Kondisi Pasar dan Faktor Teknis
Kenaikan IHSG kemarin terjadi di tengah sentimen positif dari aliran dana asing dan pergerakan sektor keuangan.
Namun, analisis gelombang yang disampaikan Herditya menunjukkan bahwa tren saat ini masih berpotensi menghadapi koreksi teknikal sebelum melanjutkan penguatan.
Relative Rotation Graph yang ditampilkan MNC Sekuritas memperlihatkan beberapa sektor berada di kuadran leading, sementara lainnya masih dalam fase improving. Hal ini mengindikasikan adanya peluang rotasi sektor dalam jangka pendek.
Di sisi lain, MNCS Primbon Index 2025 menandai beberapa agenda ekonomi penting yang berpotensi memengaruhi arah pasar, seperti pengumuman data PDB Indonesia, penyesuaian suku bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan rebalancing indeks global seperti FTSE dan MSCI.
Dengan posisi teknikal IHSG yang masih berada pada wave (iv), Herditya menyarankan investor untuk mewaspadai potensi pembalikan harga jangka pendek.
Strategi buy on weakness direkomendasikan untuk saham-saham yang masih memiliki tren penguatan jangka menengah dengan dukungan fundamental.
Rekomendasi Saham Pilihan MNC Sekuritas
MNC Sekuritas menetapkan empat saham unggulan (top picks of the day) dengan strategi pembelian yang berbeda berdasarkan pola pergerakan masing-masing emiten.
BTPS – Buy on Weakness
Saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) menguat 2,08 persen ke 1.470 dan berhasil menembus moving average 20 hari. Herditya menjelaskan, posisi BTPS diperkirakan berada pada wave B dari wave (B).
Rekomendasi beli saat harga melemah di kisaran 1.440–1.460 dengan target harga di 1.495 dan 1.525, serta stop loss di bawah 1.420.
FAST – Spec Buy
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) terkoreksi ke level 328 dan masih didominasi tekanan jual. Selama harga bertahan di atas 322, FAST diproyeksikan berada pada wave [v] dari wave 1.
Herditya merekomendasikan beli di kisaran 324–328 dengan target harga 352 dan 382, serta stop loss di bawah 322.
MBMA – Spec Buy
Saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) naik 0,93 persen ke 434 dengan dukungan volume beli meski tertahan di MA60. Selama harga di atas 422, MBMA diperkirakan berada pada wave (iv) dari wave [c].
Rekomendasi beli di kisaran 428–434 dengan target 456 dan 468, serta stop loss di bawah 422.
SSIA – Buy on Weakness
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) stagnan di 2.500 dengan dukungan volume beli, namun tertahan MA20. Selama harga di atas 2.420, SSIA diproyeksikan berada di wave B dari wave (2).
Herditya menyarankan beli saat harga melemah di 2.450–2.550 dengan target harga 2.660 dan 2.750, serta stop loss di bawah 2.420. (*)