Logo
>

IHSG Sepekan: Sukses Cetak Rekor Baru

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Sepekan: Sukses Cetak Rekor Baru

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat rekor pada sepekan periode 9 - 13 September 2024. Indeks ini sukses mencetak ini rekor baru sebesar 0,18 persen ke level 7.812,131 dari rekor sebelumnya pada level 7.798,154 pada Kamis, 12 September 2024.

    Tak hanya itu, kapitalisasi pasar juga mencetak rekor tertinggi senilai Rp13.390 triliun pada Jumat, 13 September 2024, naik 4,46 persen mengalahkan rekor yang dihasilkan pada hari sebelumnya yakni Rp13.384 triliun.

    Menurut data sepekan yang dikutip dari keterangan resmi Bursa Efek Indonesia (BEI),   peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa sebesar 40,10 persen menjadi Rp14,98 triliun dari Rp10,69 triliun pada pekan sebelumnya.

    "Kemudian, rata-rata volume transaksi harian Bursa mengalami kenaikan sebesar 10,79 persen menjadi 23,34 miliar lembar saham dari 21,97 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya," tulis BEI dalam keterangannya dikutip, Sabtu, 14 September 2024.

    Menurut BEI, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan ini juga mengalami peningkatan sebesar 1,66 persen menjadi sebanyak 1,14 juta kali transaksi dari 1,12 juta kali transaksi sepekan sebelumnya.

    Pun dengan kapitalisasi pasar Bursa yang mengalami peningkatan senilai 1,31 persen menjadi Rp13.390 triliun dari Rp13.217 triliun pada pekan lalu.

    "Kemudian, peningkatan turut dialami oleh IHSG selama sepekan sebesar 1,17 persen menjadi berada pada level 7.812,131 dari 7.721,846 pada pekan lalu," tulis BEI.

    Adapun BEI juga mencatat pergerakan investor asing per kemarin sebesar Rp17, 95 triliun secara nilai bersih. Total, investor asing telah mencatat nilai bersih hingga Rp51,40 triliun sepanjang 2024.

    Selain itu, terdapat pula satu pencatatan obligasi dalam satu pekan periode 9-13 September 2024. Sementara emosi obligasi dan sukuk yang telah tercatat ialah 106 emosi dan 64 emiten sebesar Rp89, 69 triliun sepanjang 2024.

    "Dengan pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 587 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp462,16 triliun dan USD60,12 juta, yang diterbitkan oleh 132 emiten," tulis BEI.

    Terakhir, BEI juga melaporkan jika Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI kini berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp6.182,86 triliun dan USD502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 9 emisi EBA dengan nilai Rp2,93 triliun.

    IHSG Diproyeksikan pada Akhir 2024 Berada di Level 7.915

    Pemangkasan suku bunga yang diperkirakan akan dilakukan The Federal Reserve (The Fed) dan Bank Indonesia bisa berdampak terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

    Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina memperkirakan The Fed bakal menurunkan suku bunga sekitar 75 basis poin.

    “Dari kami memperkirakan memang tiga kali pemangkasan itu minimal 75 basis poin,” kata Martha Christina dalam acara ‘Media Day’ di Jakarta, Kamis, 12 September 2024.

    Adapun untuk suku bunga acuan BI rate, Mirae Asset Sekuritas memprediksi akan dipangkas di level 5,75 persen.

    Penurunan suku bunga baik dari The Fed maupun Bank Indonesia membuat Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan IHSG berada di level 7.915 hingga akhir 2024.

    Martha mengatakan, target IHSG yang diusung pada September 2024 itu mengalami kenaikan jika dibandingkan target sebelumnya yakni 7585.

    “Faktor yg bisa membuat IHSG ke level 7915 terakait dengan pemangkasan suku bunga, baik dari The Fed maupun BI,” ujar dia.

    Selain pemangkasan suku bunga, Martha melihat kenaikan IHSG tersebut juga ditopang dengan adanya event besar di akhir tahun ini yaitu Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

    “Kemudian optimisme kepada pemerintahan baru, lalu di semester II pertumbuhan ekonomi lebih bagus karena ada event besar, Pilkada, dan didukung oleh nilai tukar yang stabil,” tuturnya.

    Suku Bunga The Fed Diprediksi Turun

    Diberitakan sebelumnya, Chief Economist Citibank Indonesia, Helmi Arman memprediksi, The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya menjelang akhir tahun 2024. Adapun hal itu dia ungkap mengacu pada tren ekonomi Amerika Serikat (AS).

    “Dalam pandangan kami, siklus penurunan suku bunga AS ini sudah semakin dekat,” kata Helmi di Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2024.

    Helmi menuturkan, berdasarkan tren data AS dalam beberapa minggu terakhir, sektor manufaktur di negara tersebut semakin menunjukan pelemahan kinerja. Dia menilai, tekanan inflasi AS saat ini mengalami penurunan meski masih berada di atas level 2 persen.

    Kendati begitu belum mencapai 2 persen, kata Helmi, akselerasi tingkat pengangguran di AS dianggap sebagai leading indicator untuk tekanan inflasi ke depannya. Dengan demikian, kata dia, Citi Indonesia melihat adanya peluang soft landing di AS semakin menurun.

    “Pandangan kami, perekonomian Amerika Serikat semakin mengarah ke resesi,” jelasnya.

    Karenanya, Helmi menilai, suku bunga The Fed akan bergerak turun dengan cepat di awal siklus penurunannya. Helmi memprediksi, penurunan suku bunga The Fed akan menyusut dalam beberapa periode di sisa akhir tahun 2024.

    “Kami perkirakan di bulan September besok ini 50 basis point turun suku bunga The Fed, dan diikuti 50 basis point lagi di bulan Oktober. Dan setelah itu diikuti dengan penurunan sebesar 25 basis point pada setiap pertemuan,” ungkapnya.

    Dengan begitu, Citi Indonesia memprediksi penurunan suku bunga The Fed di sisa akhir tahun 2024 mencapai 3,25 persen. Hal itu diperkuat dengan kondisi pasar keuangan global yang telah terefleksikan.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.