KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,14 persen atau turun 11 poin ke level 8.040 pada perdagangan Senin, 22 September 2025. Sepanjang perdagangan, insdeks bergerak di kisaran 8.005,35 hingga 8.087,93 dengan nilai transaksi total Rp23,09 triliun dan frekuensi 2,31 juta kali.
Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) memimpin top volume dengan 43,25 juta saham berpindah tangan. Disusul PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) 23,84 juta saham. Di urutan ketiga ada PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) 19,20 juta saham, diikuti PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) 13,16 juta saham, dan PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) 9,76 juta saham.
Di sisi nilai transaksi, CDIA justru mencatat prestasi tertinggi mencapai Rp1,68 triliun, menyalip BRMS Rp1,15 triliun dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) Rp900,97 miliar.
Adapun PT Bank Central Asia Tbk. atau BBCA dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) masing-masing mencatat nilai transaksi Rp718,63 miliar dan Rp655,73 miliar.
Dari sisi sektoral, kinerja bursa terpantau beragam. Sektor industri menjadi penggerak utama dengan lonjakan 2,43 persen, diikuti infrastruktur naik 1,76 persen dan transportasi menguat 1,29 persen.
Sektor basic industri meningkat 1,27 persen dan energi menguat 1,25 persen. Sementara itu, sektor keuangan dan kesehatan justru melemah masing-masing 0,27 persen dan 0,23 persen.
BEI Sebut Rekor IHSG 8.000 Cerminan Kepercayaan Investor
Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan pencapaian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menembus rekor tertinggi pada perdagangan Rabu, 17 September 2025 merupakan cermin kuatnya kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia. IHSG ditutup melesat 67,48 poin atau 0,85 persen ke level 8.025,18 kemarin sore.
Sepanjang sesi, IHSG bergerak dari level terendah 7.940,51 hingga menyentuh level tertinggi intraday 8.025,18. Level psikologis 8.000 yang ditembus sore ini mencatatkan rekor baru sepanjang tahun berjalan. Kapitalisasi pasar juga meningkat menjadi Rp14.516 triliun dari sebelumnya Rp14.384 triliun.
Total transaksi di seluruh pasar mencapai 429,04 juta lot dengan nilai Rp17,65 triliun dan frekuensi 2,14 juta kali. Di pasar reguler, volume tercatat 365,07 juta lot dengan nilai Rp16,19 triliun. Investor asing kembali mencatat net buy Rp138,29 miliar di seluruh pasar, mencerminkan sentimen positif investor global terhadap pasar modal Indonesia.
Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Kautsar Primadi Nurahmad menyatakan, “Rekor IHSG dan kapitalisasi pasar pada 17 September 2025 menunjukkan kokohnya kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia. Capaian ini merupakan hasil sinergi erat antara BEI, pelaku industri pasar modal, serta dukungan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pemerintah Indonesia,” kata Kautsar dikutip Kamis, 18 September 2025.
Ia melanjutkan, “BEI akan terus menjaga momentum positif ini melalui penguatan infrastruktur perdagangan, perluasan basis investor, dan peningkatan kualitas layanan bagi emiten. Kami berharap pasar modal Indonesia semakin memperkuat pilar perekonomian nasional yang mandiri, berdaulat, dan berkelanjutan.”