KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup longsor usai melemah -2,57 persen atau menurun 209,1 poin ke level 7.915,66 pada perdagangan, Jumat, 10 Oktober 2025.
BRI Danareksa Sekuritas membeberkan terdapat tiga faktor yang menyebabkan indeks terjungkal hari ini. Pertama, mengenai ketidakpastian global yang meningkat.
Disebutkan, belum adanya kejelasan titik tengah dalam perang dagang membuat investor beralih ke aset safe haven.
"Kondisi ini menekan minat risiko di pasar saham regional, termasuk Indonesia," tulis BRI Danareksa dalam risetnya, Jumat, 17 Oktober 2025.
Kedua, sentimen negatif dari Amerika Serikat. BRI Danareksa menyebut, kekhawatiran meningkat seiring government shutdown di AS yang telah berlangsung 16 hari, menimbulkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global.
Katalis terakhir yakni mengenai tekanan dari saham berkapitalisasi besar dan aksi taking profit. BRI Danareksa menyampaikan, saham-saham big cap seperti BREN, DSSA, dan DCII mengalami pelemahan signifikan.
"Diperparah oleh aksi taking profit pada saham konglomerasi yang sebelumnya sudah naik tinggi," tulisnya.
Di sisi lain, BRI Danareksa memiliki sejumlah catatan untuk investor, seperti;
- Sudah profit: amankan sebagian cuan dan siapkan cash untuk peluang berikutnya.
- Masih floating loss: jangan panik, evaluasi posisi dan perhatikan area support kuat.
- Ingin beli: boleh mulai lihat situasi terbaru — beberapa saham mulai menunjukkan tanda stabil, tapi tetap tunggu konfirmasi rebound agar entry lebih aman.
Berdasarkan data perdagangan hari ini, IHSG sempat dibuka di level 8.132,75, namun terus bergerak di zona merah sepanjang sesi perdagangan hingga menyentuh titik terendah di 7.854,31. Volume perdagangan tercatat mencapai 36,07 miliar saham dengan nilai transaksi sekitar Rp23,56 triliun.
Tekanan jual merata hampir di seluruh sektor, dengan pelemahan terdalam terjadi pada teknologi yang anjlok 5,25 persen, disusul energi turun 5,02 persen, transportasi minus 4,18 persen, dan infrastruktur melemah 3,41 persen. Hanya sektor kesehatan yang mencatat pelemahan tipis 0,07 persen, sedangkan sektor lain ikut terseret koreksi pasar.
Dari jajaran top gainer, saham PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE) melonjak 24,64 persen ke level Rp1.315, diikuti PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) naik 18,75 persen, dan PT Shield On Service Tbk (SOSS) menguat 16,82 persen.
Sementara itu, di sisi top loser, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) ambruk 15 persen ke Rp124.950, disusul PT Golden Flower Tbk (POLU) dan PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) yang sama-sama turun sekitar 15 persen.(*)