KABARBURSA.COM – PT GTS Internasional Tbk (GTSI) menuntaskan transaksi pembelian satu unit kapal pengangkut Liquified Natural Gas (LNG) bernama Danaputri 1 (eks Methane Jane Elizabeth) senilai USD24,5 juta, atau sekitar Rp398,7 miliar (kurs Rp16.270 per USD).
Perseroan menyebut, nilai pembelian kapal ini mencapai 36,92 persen dari total ekuitas GTSI berdasarkan laporan keuangan audit per 31 Desember 2024, yang tercatat sebesar USD66,35 juta.
Dengan demikian, transaksi ini masuk kategori transaksi material sesuai ketentuan POJK 17/2020, namun tidak termasuk transaksi afiliasi dan tidak mengandung benturan kepentingan berdasarkan POJK 42/2020.
“Transaksi pembelian kapal ini dilakukan semata untuk memperkuat armada LNG Perseroan, tanpa melibatkan pihak terafiliasi dan tidak memerlukan persetujuan RUPS,” ujar Arya M. Pradana, Corporate Secretary GTS Internasional, dalam keterangan resmi yang disampaikan melalui keterbukaan informasi Bursa, Senin, 13 Oktober 2025.
Kapal LNG Danaputri 1 dibeli dari GAS–Seventeen Ltd., perusahaan berbasis di Bermuda yang merupakan bagian dari kelompok usaha GasLog Partners LP, salah satu pemain besar di industri transportasi LNG global. Kapal ini memiliki kapasitas tangki 145.000 meter kubik, tonase kotor 95.753, dan dibangun pada tahun 2006.
Pembelian kapal dilakukan secara langsung (direct purchase) dan akan segera didaftarkan di bawah bendera Republik Indonesia. Proses finalisasi peralihan kepemilikan ditargetkan rampung dalam waktu satu bulan sejak penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA).
GTSI mengalokasikan total dana USD26,93 juta untuk pembelian kapal, termasuk cadangan untuk items on board sebesar USD1,5 juta dan dana mobilisasi USD930 ribu. Pendanaan transaksi ini berasal dari dua sumber utama:
- Sisa dana hasil IPO sebesar Rp123,83 miliar; dan
- Modal sendiri sebesar Rp282,26 miliar.
Manajemen memastikan pembelian ini tidak mengubah total aset atau ekuitas Perseroan, karena seluruh pembiayaan menggunakan kas internal tanpa tambahan utang baru.
Strategi dan Dampak Bisnis
Pembelian Danaputri 1 merupakan bagian dari strategi modernisasi armada LNG GTSI untuk memperkuat pangsa pasar dan meningkatkan efisiensi operasional di sektor pelayaran energi.
Langkah ini juga menjadi fondasi menuju diversifikasi usaha energi terintegrasi, termasuk rencana konversi kapal Ekaputra menjadi FSRU (Floating Storage Regasification Unit) guna mendukung rantai pasok LNG nasional.
“Aksi korporasi ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan laba bersih Perseroan di masa mendatang serta memperkuat posisi GTSI dalam transisi energi berkelanjutan,” kata Arya.
Secara proforma, setelah transaksi, aset tidak lancar GTSI meningkat 35,55 persen menjadi USD102,69 juta, sementara total aset dan ekuitas tidak berubah karena pembelian didanai kas internal.
Dengan langkah ini, GTSI menegaskan fokusnya untuk memperluas kapasitas angkut LNG dan memperkuat rantai logistik energi nasional, sejalan dengan tren global menuju efisiensi dan keberlanjutan di sektor energi maritim. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.