Logo
>

IHSG Terus Menanjak, Analis Sarankan Beli Saham ini

Ditulis oleh Yunila Wati
IHSG Terus Menanjak, Analis Sarankan Beli Saham ini

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada sesi I, Kamis, 29 Agustus 2024, naik 20,65 poin atau 0,27 persen ke posisi 7.679,5. IHSG hari ini bergerak positif di rentang 7.662 - 7.685. Dalam menit-menit awal perdagangan, tercatat 364,67 juta saham telah diperdagangkan dengan nilai perdagangan mencapai Rp424,89 miliar melalui 29.343 transaksi. Sebanyak 199 saham mengalami kenaikan, 84 saham terkoreksi, dan 238 saham stagnan.

    Lima saham yang masuk dalam jajaran top gainers adalah:

    1. PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) - naik 15,96 persen
    2. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) - naik 10,05 persen
    3. PT Petrosea Tbk (PTRO) - naik 7,93 persen
    4. PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) - naik 6,43 persen
    5. PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) - naik 5,76 persen

    Prediksi dan Rekomendasi Saham

    Yugen Bertumbuh Sekuritas memprediksi bahwa IHSG akan terus menguat dan bergerak di rentang 7.545 – 7.686. Kenaikan ini didukung oleh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, membaiknya kinerja emiten, dan stabilnya kondisi perekonomian.

    Yugen merekomendasikan beberapa saham pilihan untuk perdagangan hari ini, di antaranya:

    • UNVR (Unilever Indonesia Tbk)
    • HMSP (HM Sampoerna Tbk)
    • ASRI (Alam Sutera Realty Tbk)
    • PWON (Pakuwon Jati Tbk)
    • SMRA (Summarecon Agung Tbk)
    • TLKM (Telkom Indonesia Tbk)
    • BBRI (Bank Rakyat Indonesia Tbk)
    • KLBF (Kalbe Farma Tbk)
    • TBIG (Tower Bersama Infrastructure Tbk)
    • WIKA (Wijaya Karya Tbk)

    Analisis ini mencerminkan optimisme terhadap pergerakan IHSG yang diprediksi akan terus menguat dengan potensi mencapai rekor tertinggi baru.

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan proses kenaikannya pada perdagangan hari ini, Kamis, 29 Agustus 2024, setelah kemarin ditutup menguat 0,8 persen ke level 7.658. Penguatan IHSG pada perdagangan Rabu, 28 Agustus 2024 didorong oleh kenaikan 311 saham, sementara 280 saham mengalami penurunan dan 198 saham tidak mengalami perubahan harga. Nilai transaksi kemarin mencapai Rp116,04 triliun, tertinggi sepanjang masa.

    Sementara itu, menurut analisis Tim Riset PT CGS International Sekuritas Indonesia, IHSG hari ini diprediksi bergerak variatif namun tetap cenderung menguat, dengan level support di posisi 7.610 dan 7.560, serta resistance di 7.705 dan 7.760.

    Sentimen positif bagi IHSG antara lain:

    • Perpanjangan Insentif PPN DTP: Pemerintah memperpanjang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100 persen untuk pembelian rumah hingga akhir Desember 2024, yang menjadi katalis positif bagi pasar.
    • Aktivitas Investor Asing: Investor asing kembali masuk ke pasar saham dalam negeri, dengan net foreign buy di pasar reguler Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat sebesar Rp257,37 miliar pada perdagangan kemarin.

    Namun, IHSG juga akan menghadapi beberapa katalis negatif yang bisa menghambat laju kenaikan, seperti:

    • Penurunan Harga Komoditas: Harga mayoritas komoditas unggulan seperti minyak mentah, emas, timah, batu bara, nikel, dan tembaga mengalami penurunan, yang dapat memberikan tekanan terhadap saham-saham sektor terkait.
    • Pelemahan Indeks di Wall Street: Penurunan tiga indeks utama di bursa Wall Street, yakni Dow Jones (-0,39 persen), S&P 500 (-0,6 persen), dan Nasdaq (-1,12 persen), bisa menjadi faktor yang membayangi pergerakan IHSG.

    Rekomendasi Saham

    Untuk perdagangan hari ini, Tim Riset CGS International Sekuritas merekomendasikan agar trader mengakumulasi pembelian saham-saham berikut:

    • BBTN (Bank Tabungan Negara Tbk)
    • BMRI (Bank Mandiri Tbk)
    • TBIG (Tower Bersama Infrastructure Tbk)
    • SMRA (Summarecon Agung Tbk)
    • KIJA (Kawasan Industri Jababeka Tbk)

    Dengan mempertimbangkan sentimen positif dan negatif yang ada, IHSG diharapkan tetap bisa melanjutkan tren penguatannya, meski dengan pergerakan yang variatif.

    Peluang Cuan BBTN

    Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatatkan kenaikan harga tertinggi di antara saham-saham bank besar yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham BBTN melejit sebesar Rp65 atau 4,74 persen, mencapai level Rp1.435. Rentang pergerakan saham BBTN berada di antara Rp1.365 hingga Rp1.440, dan penutupan di Rp1.435 menjadi harga tertinggi sejak 5 April 2024.

    Investor asing turut memberikan kontribusi signifikan terhadap kenaikan ini, dengan mencatatkan transaksi beli bersih (net buy) sebesar Rp27,84 miliar. Kenaikan saham BBTN ini berhasil melampaui kenaikan saham bank besar lainnya, seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang naik 2,91 persen menjadi Rp5.300, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang menguat 1,38 persen menjadi Rp5.525. Sementara itu, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tercatat stagnan pada perdagangan hari yang sama.

    Kenaikan saham BBTN ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek bank ini, terutama di tengah dinamika pasar yang lebih luas.

    Saham BMRI Diserbu

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan kinerja keuangan yang solid pada semester I 2024 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp26,6 triliun, tumbuh 5,23 persen secara year on year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023. Pertumbuhan ini mencerminkan kinerja yang kuat di tengah berbagai tantangan ekonomi.

    Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Sigit Prastowo, menyampaikan dalam acara "Public Expose Live 2024" di Jakarta bahwa kinerja positif ini didukung oleh peningkatan penyaluran kredit di semua segmen, terutama pada segmen korporasi. Penyaluran kredit ke segmen korporasi mencapai Rp561 triliun pada kuartal II 2024, meningkat signifikan sebesar 29,7 persen yoy dari Rp433 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Pertumbuhan kredit yang kuat ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri terus memperkuat posisinya sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia dengan dukungan yang kuat terhadap sektor korporasi, yang menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79