KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat, 26 April 2024, kembali tergelincir sebesar 0,33 persen ke angka 7.132,004 pada pukul 09.01 WIB. Meskipun sempat mengalami kenaikan tipis pada pembukaan sesi I, IHSG akhirnya terkoreksi kembali.
Menurut riset dari Research Team PT Reliance Sekuritas Tbk, IHSG berpotensi diperdagangkan bervariasi namun cenderung melemah. Faktor-faktor yang mempengaruhi di antaranya adalah ekspektasi inflasi yang tetap kuat dan penurunan harga komoditas.
Pasar juga akan memperhatikan rilis indeks inflasi PCE (Personal Consumption Expenditures) AS yang diperkirakan akan tumbuh hingga 2,6 persen secara year on year (yoy) pada Maret 2024.
"Diperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 7120-7190," ungkap Research Team dalam risetnya, Jumat, 26 April 2024.
Pada sesi perdagangan sebelumnya, IHSG sudah tercatat berada di zona merah dan ditutup melemah di level 7155 (-0,27 persen). Penurunan ini disebabkan oleh kebijakan moneter yang masih ketat, mendorong investor untuk keluar dari aset berisiko tinggi. Pertumbuhan uang beredar di Indonesia pada Maret 2024 mencapai 7,2 persen year-on-year.
Sektor-sektor yang mengalami pelemahan termasuk transportasi (-1,14 persen), keuangan (-1,13 persen), dan energi (-1,10 persen). Investor asing juga mencatatkan net sell di pasar reguler sebesar Rp1,13 triliun. Saham-saham yang paling banyak dijual oleh investor asing antara lain BBRI, AMMN, dan TLKM.
Sementara itu, di bursa Amerika Serikat (AS), ketiga indeks utama ditutup di zona merah. Penurunan ini didorong oleh kenaikan yield obligasi AS dua tahun yang mencapai 5 persen, serta kekhawatiran akan persistensi inflasi setelah pernyataan Janet Yellen mengenai pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal pertama 2024.
Di Asia, perdagangan saham pada pagi hari telah mencatatkan hasil yang bervariasi. Pada saat laporan ini disusun, Indeks Nikkei 225 terpantau melemah sebesar 0,14 persen, sementara Indeks Kospi menguat sebesar 0,97 persen.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.