Logo
>

IHSG Waspada Terhadap Potensi Koreksi, ini Rekomendasi Sahamnya

Ditulis oleh Yunila Wati
IHSG Waspada Terhadap Potensi Koreksi, ini Rekomendasi Sahamnya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Jakarta Composite Index (IHSG) hari ini, 19 September 2024, diprediksi menunjukkan pergerakan yang sedikit melemah dalam jangka pendek, namun terdapat potensi penguatan jika mampu menembus area resistance. IHSG terkoreksi tipis sebesar 0,03 persen ke level 7.829 pada perdagangan terakhir, meskipun volume pembelian masih terlihat mendukung.

    Pergerakan indeks ini sempat menyentuh area resistance di 7.858. Jika IHSG berhasil menembus resistance ini, target penguatan berikutnya akan menguji level 7.904-7.958.

    Namun, penting untuk tetap mewaspadai potensi perubahan tren, karena IHSG berisiko terkoreksi dalam waktu dekat. Jika koreksi terjadi, area support terdekat berada di 7.654-7.736, yang akan menjadi area pengujian penting bagi IHSG sebelum menentukan arah berikutnya.

    Level Support dan Resistance IHSG:

    • Support: 7.775, 7.654
    • Resistance: 7.858, 7.904

    Rekomendasi Saham

    Di tengah prediksi melemahnya IHSG, MNC Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham. Rekomendasi ini diterima KabarBursa pada Kamis, 19 September 2024. Berikut hasil riset MNC Sekuritas:

    1. Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)

      Saham ACES mencatat penguatan sebesar 2,55 persen ke harga 805 dengan peningkatan volume pembelian yang signifikan. Penguatan ini juga didukung oleh keberhasilannya menembus garis MA200, menunjukkan potensi penguatan lebih lanjut. Berdasarkan analisis teknikal, ACES diperkirakan berada dalam fase wave (v) dari wave [a], sehingga berpotensi untuk melanjutkan penguatannya.

      • Buy on Weakness: 790-805
      • Target Price: 845, 880
      • Stoploss: Di bawah 755

    2. Avia Avian Tbk (AVIA)

      AVIA mengalami kenaikan sebesar 2,97 persen ke level 486 dengan peningkatan volume pembelian. Penguatan ini sempat tertahan oleh MA60, namun posisi AVIA saat ini diperkirakan berada di awal wave [iii] dari wave 1, yang membuka peluang untuk melanjutkan penguatannya.

      • Buy on Weakness: 476-482
      • Target Price: 494, 515
      • Stoploss: Di bawah 470

    3. Bank Negara Indonesia (BBNI)

      Saham BBNI menguat 0,88 persen ke level 5.700 dengan disertai peningkatan volume pembelian. Selama harga BBNI bertahan di atas 5.575 sebagai level stoploss, saham ini diperkirakan sedang berada di awal wave v dari wave (v) dari wave [a]. Hal ini memberikan peluang penguatan lebih lanjut jika support terjaga.

      • Spec Buy: 5.625-5.675
      • Target Price: 5.825, 5.975
      • Stoploss: Di bawah 5.575

    4. Merdeka Copper Gold (MDKA)

      MDKA mengalami koreksi sebesar 0,87 persen ke level 2.280 dengan dominasi volume penjualan. Namun, selama harga saham ini tetap berada di atas 2.220 sebagai level stoploss, MDKA diperkirakan berada di awal wave (iii) dari wave [i] dari wave C, yang membuka peluang penguatan kembali.

      • Spec Buy: 2.250-2.280
      • Target Price: 2.350, 2.500
      • Stoploss: Di bawah 2.220

    IHSG saat ini berada pada kondisi yang rentan terhadap perubahan tren dalam jangka pendek. Jika mampu menembus resistance di 7.858, IHSG memiliki peluang untuk menguat lebih lanjut hingga ke level 7.904-7.958. Namun, jika terjadi koreksi, area support terdekat di 7.654-7.736 perlu diwaspadai sebagai area penurunan.

    Sementara itu, beberapa saham seperti ACES, AVIA, BBNI, dan MDKA menawarkan peluang beli dengan target penguatan yang cukup menarik, namun investor tetap perlu memperhatikan level stoploss untuk memitigasi risiko.

    Ditutup Turun Tipis

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu, 18 September 2024, ditutup melemah tipis di zona merah. IHSG turun sebesar 0,03 persen atau 2,644 basis point ke level 7.829,135, melanjutkan tren volatilitas yang terjadi sepanjang hari. Indeks ini sempat bergerak variatif antara batas bawah di level 7.818 dan batas atas di level 7.879 sebelum ditutup di level 7.831. Penurunan IHSG ini dipengaruhi oleh pelemahan pada sejumlah sektor utama.

    Kinerja Sektor-Sektor Utama

    Dari total sektor yang dipantau, beberapa sektor mengalami penurunan signifikan sementara yang lainnya mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik. Sektor energi mengalami penurunan -0,19 persen, di tengah sentimen negatif terkait volatilitas harga komoditas. Sektor bahan dasar turun -0,55 persen, seiring dengan melemahnya permintaan bahan baku dan bahan kimia.

    Sektor industri justru mencatatkan kenaikan sebesar 0,86 persen, didorong oleh ekspektasi pemulihan ekonomi global yang memperkuat sektor manufaktur. Sektor barang konsumen siklikal turun signifikan -1,56 persen, mencerminkan adanya kekhawatiran investor terhadap konsumsi domestik.

    Sektor barang konsumen non-siklikal naik tipis 0,10 persen, didukung oleh stabilnya permintaan barang-barang kebutuhan pokok. Sektor kesehatan mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 1,84 persen, didorong oleh meningkatnya permintaan layanan kesehatan.

    Sektor keuangan juga tumbuh 0,63 persen, yang dipimpin oleh kenaikan saham perbankan besar. Sektor properti menjadi salah satu pendorong utama dengan kenaikan 2,00 persen, mencerminkan optimisme investor terhadap pemulihan pasar real estate.

    Sektor teknologi mengalami penurunan tajam -2,59 persen, mencerminkan tekanan pada saham-saham teknologi akibat kekhawatiran terhadap valuasi tinggi dan volatilitas pasar. Sektor infrastruktur turun -1,33 persen, dipengaruhi oleh sentimen negatif di sektor transportasi dan telekomunikasi.

    Sedangkan Sektor transportasi mencatatkan kenaikan 0,18 persen, didorong oleh pemulihan mobilitas masyarakat dan permintaan logistik.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79