Logo
>

IKK Meningkat pada Agustus 2024, Pengaruhi Kinerja Emiten Ritel?

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IKK Meningkat pada Agustus 2024, Pengaruhi Kinerja Emiten Ritel?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Survei Bank Indonesia (BI) mencatat keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat pada Agustus 2024. Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2024 yang mengalami peningkatan.

    Lalu, apakah ini berdampak pada kinerja emiten ritel?

    Kinerja AMRT

    Terdapat sejumlah saham ritel yang mengalami kinerja ciamik pada bulan lalu. Salah satu di antaranya ialah Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT). Berdasarkan data yang dihimpun dari Stockbit pada Rabu, 11 September 2024, kinerja AMRT dalam satu bulan terakhir terbilang meningkat sebesar 10,25 persen.

    Pada kuartal kedua 2024, AMRT meraup net income sebesar Rp904 miliar, angka ini tumbuh  dibanding tahun lalu dalam periode yang sama yakni Rp837 miliar. Pendapatan bersih AMRT pada tahun 2024 diprediksi menyentuh Rp3,5 triliun, naik tipis dibanding tahun lalu senilai Rp3,4 triliun.

    Kinerja MAPI

    Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) juga menorehkan kinerja positif pada Agustus 2024.  Melansir RTI Business, dalam satu bulan  MAPI mengalami pertumbuhan hingga mencapai 13.99 persen dengan harga saham Rp1415 sampai Rp1725.

    Dalam satu bulan pula, MAPI memperoleh transaksi sebesar Rp789.8 juta dengan saham yang diperdagangkan mencapai Rp1,2 triliun. Adapun frekuensi perdagangan emiten ini tercatat 84,514.

    Di sisi lain, mengutip Stockbit, MAPI meraih meraih net income sebesar Rp485 miliar pada kuartal kedua 2024, turun jika dibandingkan periode serupa tahun lalu sebesar Rp639 miliar.

    Kinerja DNET

    Emiten lainnya yang mengalami pertumbuhan positif ialah Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET). Mengutip Stockbit, saham DNET tumbuh hingga mencapai 134.44 persen dalam satu bulan terakhir.

    Pada kuartal kedua 2024, DNET sukses menghasilkan net income sebesar Rp373 miliar, tumbuh signifikan jika dibanding tahun lalu periode yang sama yakni Rp248 miliar.

    Sedangkan mengutip RTI Business, DNET mampu mencapai pertumbuhan 126.00 persen dalam satu bulan dengan harga saham Rp4750 sampai Rp12825.

    Di sisi lain, DNET menghasilkan transaksi Rp362.4 juta dan memperdagangkan saham 1.8 triliun dengan frekuensi perdagangan 2,900.

    Melansir keterangan Bank Indonesia, peningkatan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2024 sebesar 124,4, lebih tinggi dibandingkan 123,4 pada bulan sebelumnya.

    "Meningkatnya keyakinan konsumen pada Agustus 2024 didukung oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang tetap optimis dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang menguat," tulis BI dalam keterangannya.

    IKE yang tetap optimis terutama didorong oleh Indeks Penghasilan Saat Ini. Sementara itu, IEK tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Ekspektasi Penghasilan.

    Menurut catatan Bank Indonesia pula, pada Agustus 2024 keyakinan konsumen terpantau tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran. Peningkatan IKK tertinggi tercatat pada responden dengan pengeluaran >Rp5 juta (Grafik 2).

    Berdasarkan usia, IKK meningkat pada kelompok usia >41 tahun (Grafik 3). Secara spasial, IKK meningkat di sebagian besar kota yang disurvei, terbesar di Kota Pontianak (13,2 poin) diikuti Padang (8,8 poin) dan Makassar (8,6 poin).

    "Pada Agustus 2024 persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini meningkat, tecermin dari IKE Agustus 2024 yang meningkat menjadi sebesar 114,0," sebut Bank Indonesia.

    Peningkatan IKE Agustus 2024 terutama didorong oleh Indeks Penghasilan Saat Ini yang meningkat 1,5 poin menjadi sebesar 122,9. Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (Durable Goods) juga tetap terjaga pada area optimis, masing-masing sebesar 107,6 dan 111,5 (Grafik 4).

    Secara spasial, sebagian besar kota mencatat peningkatan IKE, terbesar di Kota Pontianak (9,3poin), Makassar (8,5 poin), dan Padang (8,3 poin).

    Penjualan Eceran Meningkat

    Di sisi lain, Bank Indonesia juga mencatat kinerja penjualan eceran pada Agustus 2024 diprakirakan meningkat. Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2024 yang diprakirakan mencapai 215,9 atau tumbuh 5,8 persen (yoy).

    Meningkatnya penjualan eceran didorong oleh mayoritas kelompok, tertinggi pada Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, diikuti Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Subkelompok Sandang.

    Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan meningkat 1,6 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 7,2 persen (mtm).

    Peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut diprakirakan terutama terjadi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, Peralatan Informasi dan Komunikasi, serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya didorong oleh peningkatan permintaan saat event HUT RI didukung penerapan strategi potongan harga oleh retailer.

    Pada Juli 2024, IPR secara tahunan mencatat peningkatan. IPR tercatat 212,4 atau tumbuh sebesar 4,5 persen (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya.

    Peningkatan terutama didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Subkelompok Sandang, sementara penjualan Kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor tercatat tetap tumbuh.

    Secara bulanan, penjualan eceran mengalami kontraksi 7,2 persen (mtm) disebabkan oleh normalisasi permintaan pasca-HBKN Iduladha. Beberapa kelompok yang masih tumbuh dan menahan penurunan kinerja penjualan eceran yang lebih dalam, yaitu Subkelompok Sandang dan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, sementara Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi tercatat tumbuh meski melambat.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.