Logo
>

Indonesia Buka Pintu Lebar Investasi Carbon Capture Storage

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Indonesia Buka Pintu Lebar Investasi Carbon Capture Storage

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) mengumumkan bahwa Indonesia membuka pintu lebar untuk investasi dalam industri Carbon Capture Storage (CCS).

    "Menurut penelitian Lemigas, jumlah karbon mencapai sekitar 600 gigaton. Bayangkan saja, emisi Indonesia per tahun tidak sampai 1 juta gigaton. Artinya, kita memiliki kapasitas besar untuk menyimpan karbon, dan itulah alasan kita membuka peluang CCS lintas batas negara," ungkap Jodi Mahardi, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan dan Maritim serta Energi Kemenko Marves, dalam sesi pertemuan dengan wartawan di Jakarta, Jumat 1 Maret 2024.

    Jodi menyebutkan bahwa dua lokasi potensial untuk ipengembangan industri ini telah diidentifikasi, yaitu CCS hub Sunda Asri di Sumatra Selatan dan Cilegon, Banten, yang merupakan hasil kerja sama antara PT Pertamina dan perusahaan minyak dan gas Exxonmobil.

    Selain itu, proyek Tangguh LNG juga memiliki potensi untuk dikembangkan, yang merupakan Carbon Capture Utilization Storage (CCUS) oleh BP Global.

    Dalam konteks investasi lintas batas negara, Jodi menekankan bahwa prioritas akan diberikan kepada negara-negara yang telah menerapkan kebijakan penghargaan dan hukuman terkait pajak karbon, seperti Malaysia, Singapura, Jepang, dan Korea Selatan.

    "Mereka sedang mencari peluang untuk berinvestasi lintas batas. Tentu saja, kami akan menerapkan standar keamanan tertinggi, mengingat Pertamina, Exxon, dan BP telah lama melibatkan diri dalam CCS. Mereka memiliki standar keamanan yang sangat tinggi," tegasnya.

    Jodi mengakui bahwa beberapa waktu yang lalu, Kemenko Marves telah menandatangani kesepakatan investasi dengan Exxon dalam sektor petrokimia untuk memproduksi plastik canggih. Dalam proses produksi tersebut, perusahaan sedang mencari lokasi yang strategis, berdekatan dengan CCS di kawasan Sunda Asri.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.