Logo
>

Indonesia dan Mesir Tingkatkan Perdagangan Bilateral

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Indonesia dan Mesir Tingkatkan Perdagangan Bilateral

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pemerintah melalui Kementrian Perdagangan (Kemendag) menyatakan kesepakatannya meningkatkan kerja sama perdagangan bilateral dengan Mesir.

    Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengatakan bahwa hubungan dagang Indonesia dan Mesir masih dapat ditingkatkan karena kedua negara memiliki hubungan diplomatik yang panjang.

    "Kedua negara memiliki hubungan diplomatik yang panjang dan menjadi fondasi kuat dalam menjalin kerja sama perdagangan yang lebih erat," ujar menteri yang biasa disapa Zulhas itu.

    Bagi Indonesia, Mesir merupakan mitra dagang nontradisional yang strategis di kawasan Afrika.  Zulhas menyebut Mesir dapat memanfaatkan potensi Indonesia sebagai pintu gerbang menuju pasar Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).

    "Sementara Indonesia dapat menjadikan Mesir sebagai hub menuju pasar Afrika, Eropa, dan Timur Tengah,” jelasnya.

    Hal tersebut diungkapkan Zulhas saat bertemu Menteri Perdagangan dan Perindustrian Mesir, Ahmed Samir Saleh, di Istanbul, Turki, pada Senin, 11 Juni 2024.

    Pertemuan berlangsung di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri ke-3 Komite Perundingan Perdagangan (TNC)  Sistem Preferensi Perdagangan - Organisasi Kerja Sama Islam (TPS-OIC) dan Pertemuan Informal  Tingkat Menteri D-8.

    Ahmed menyatakan ingin mempelajari lebih jauh tentang potensi perdagangan yang dapat  digali dengan Indonesia. Selain itu, Mesir menunjukkan semangat yang sama untuk meningkatkan  perdagangan bilateral hingga dua kali lipat.

    Adapun terkait kerja sama dalam kerangka D-8, Mesir menyambut baik komitmen Indonesia yang telah memulai implementasi D-8 PTA.

    Pada kesempatan ini, kedua menteri juga saling menyampaikan keprihatinan atas krisis kemanusiaan yang dialami oleh rakyat Palestina.

    Ahmed secara khusus mengapresiasi peran dan kontribusi Indonesia dalam membantu rakyat Palestina selama ini. Kedua menteri memiliki pandangan yang sama agar negara-negara anggota OKI dapat lebih berkontribusi membantu rakyat Palestina.

    "Penguatan kerja sama di lingkup OKI juga menjadi bagian dari upaya mendukung rakyat Palestina.  Negara-negara OKI harus menjadi konstelasi yang kuat dan kokoh di tengah gejolak geopolitik dunia," imbuh Zulhas.

    Hubungan Dagang Indonesia-Mesir

    Mesir merupakan negara tujuan ekspor ke-27 dan sumber impor Indonesia ke-56 dunia. Pada Januari–April 2024, perdagangan kedua negara mencapai USD474,3 juta. Pada periode tersebut, nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar USD408,5 juta dan impor senilai USD65,9 juta.

    Sementara pada 2023, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD1,51 miliar, dengan ekspor Indonesia ke Mesir sebesar USD1,31 miliar, dan impor Indonesia dari Mesir sebesar USD201,4 juta.

    Dengan demikian, Indonesia mengalami surplus perdagangan terhadap Mesir sebesar USD1,11 miliar. Sementara itu, dalam lima tahun terakhir (2019—2023), perdagangan Indonesia dengan Mesir menunjukkan pertumbuhan positif 8,65 persen.

    Pada 2023, komoditas ekspor utama Indonesia ke Mesir, yaitu minyak kelapa sawit (USD798,5 juta), kopi (USD84,5 juta), benang selain benang jahit (USD48,2 juta), papan serat kayu (USD37,4

    juta), serta kopra (USD32,2 juta).

    Sementara impor terbesar Indonesia dari Mesir adalah kalsium fosfat alam (USD47,4 juta), pupuk mengandung fosfat (USD43,2 juta), kurma (USD23 juta), pupuk mengandung nitrogen (USD16 juta), dan tetes hasil dari ekstraksi atau pemurnian gula (USD13,1

    juta).

    Pada 2023, nilai investasi Mesir di Indonesia mencapai USD 1,25 juta dengan total 114 proyek investasi. Nilai tersebut meningkat 244 persen dibandingkan tahun 2022 yang tercatat sebesar USD364,8  ribu dengan 19 proyek.

    Pertemuan Penting TPS-OIC

    Sebelumnya diberitakan, Zulhas berangkat ke Turki untuk menghadiri dua pertemuan penting: Pertemuan Tingkat Menteri ke-3 Komite Perundingan Perdagangan Sistem Preferensi Perdagangan Organisasi Kerja Sama Islam (TPS-OIC) dan Pertemuan Informal Menteri Perdagangan D-8.

    Kunjungan ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mendukung peningkatan perdagangan dan kerja sama ekonomi antar negara-negara anggota OKI.

    “Peningkatan perdagangan dan kerja sama ekonomi antara negara-negara anggota OKI penting dilakukan untuk memperkuat perekonomian intra OKI, terutama di tengah ketidakpastian dan gejolak geopolitik yang masih berlanjut,” kata Zulkifli dalam keterangannya di Jakarta pada hari Senin 10 Juni 2024.

    Pertemuan ini sejalan dengan misi OKI untuk melindungi kepentingan dunia Muslim sambil memajukan ekonomi global dan menjaga keharmonisan serta perdamaian internasional. OKI memiliki 57 negara anggota dengan total populasi mencapai 2 miliar jiwa dan produk domestik bruto (PDB) sebesar 8 triliun dolar AS, yang menunjukkan potensi besar untuk perdagangan intra-OKI.

    Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono menyatakan bahwa pertemuan di Istanbul akan membahas penguatan kerja sama perdagangan melalui TPS-OIC dan tindak lanjut implementasi D-8 PTA.

    “TPS-OIC dan D-8 PTA merupakan kerja sama penurunan tarif dalam rangka peningkatan perdagangan. Indonesia telah menjadi bagian dari D-8 PTA dan saat ini masih dalam proses ratifikasi untuk menjadi bagian dari TPS-OIC,” jelas Djatmiko.

    Selain itu, Zulkifli juga akan mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa Menteri Perdagangan dari negara anggota OKI seperti Turki, Mesir, Irak, dan Nigeria. Pertemuan ini akan membahas perkembangan dan upaya peningkatan hubungan dagang bilateral serta sejumlah usulan pelaksanaan perjanjian kerja sama dagang.

    Melalui kehadiran dan partisipasi aktif dalam pertemuan ini, Indonesia berharap dapat memperkuat kerja sama perdagangan dan ekonomi dengan negara-negara OKI, serta mencari solusi bersama untuk tantangan ekonomi global yang dihadapi saat ini. (yog/*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.