KABARBURSA.COM - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengundang perusahaan besar asal Turki, SANKO Holding, untuk memperluas cakupan bisnisnya ke sektor makanan dan minuman (mamin) serta energi terbarukan di Indonesia. Undangan ini disampaikan dalam rangkaian kunjungan kerja Menperin ke Turki pada 4-5 Juni 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Menperin Agus menyatakan bahwa pihak SANKO menyambut baik tawaran ini dan berencana untuk membicarakannya lebih lanjut.
Ajakan untuk memperluas bisnis ke sektor mamin mencakup investasi di industri pengolahan tuna dan galangan kapal, dengan fokus pada pengembangan budi daya tuna di Biak, Papua, serta pembuatan kapal pengolah tuna di Indonesia.
Di sektor energi, Menperin mengundang anak perusahaan SANKO, yaitu SANKO Energy, untuk berinvestasi di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Indonesia memiliki sekitar 69 bendungan yang belum termanfaatkan secara optimal, yang menjadi peluang bagi SANKO Energy, mengingat perusahaan ini sudah memiliki sejumlah pembangkit listrik dari sumber hydroelectric, angin, dan panas bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 1.000 megawatt (MW).
SANKO Holding adalah perusahaan manufaktur terbesar di Turki yang dikenal secara global, terutama dalam industri tekstil dan energi terbarukan.
Korporasi ini mempekerjakan sekitar 14.000 tenaga kerja yang beroperasi di 11 sektor berbeda dan mengekspor produknya ke lebih dari 100 negara. Sektor-sektor unggulan dari SANKO meliputi industri tekstil, pengemasan, energi, konstruksi, semen dan bangunan, serta real estate.
Undangan ini diharapkan dapat meningkatkan investasi dan kerja sama antara Indonesia dan Turki, serta memanfaatkan potensi besar yang dimiliki oleh kedua negara di berbagai sektor industri.
Kemenperin Gandeng Jepang
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng Japan International Cooperation Agency (JICA) mendorong pengembangan industri motor listrik di Indonesia.
Kerja sama strategis dalam hal pelaksanaan survei sepeda motor listrik di Indonesia. Hasil survei tersebut bakal dimanfaatkan untuk memahami prakiraan dan masalah permintaan dan pasokan motor listrik di Tanah Air.
“Seminar ini bertujuan untuk membahas temuan-temuan penting dari survei yang merupakan satu kesatuan proyek yang dilaksanakan selama periode Mei 2023 hingga Juli 2024,” ujar Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Kemampuan Industri dalam Negeri, Ignatius Warsito, dalam keterangannya di Jakarta.
Pemerintah menargetkan permintaan motor listrik yang beredar di dalam negeri mencapai 4,5 juta unit per tahun. Jumlah tersebut setara dengan total penjualan motor roda dua tahun 2035.
Target tersebut adalah untuk mendorong penggunaan motor listrik dan menjadikan Indonesia pusat penjualan dan produksi komponen batarai di Asia Tenggara.
“Upaya ini diperkuat dengan rencana pembangunan 32.000 stasiun pengisian atau penukaran baterai umum hingga tahun 2030, serta pemberian insentif menarik bagi pemilik e-bike seperti potongan tarif listrik dan keringanan pajak,” tambah Warsito.
Warsisto optimistis pengembangan industri kendaraan listrik bakal memperbesar lapangan kerja dan mengurangi dampak lingkungan akibat kendaraan berbahan bakar ICE.
“Kolaborasi antara Kemenperin dan JICA diharapkan dapat menjadi langkah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan transformasi teknologi di Indonesia,” terangnya.
Diversifikasi Produk Manufaktur
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong diversifikasi produk manufaktur berteknologi tinggi guna meningkatkan ekspor barang dan jasa ke pasar nontradisional seperti Asia Tengah dan Eurasia.
Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin, Priyadi Arie Nugroho, menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk memacu ekspor produk nonkomoditas, terutama dari sektor industri manufaktur yang berteknologi tinggi .
Salah satu strategi yang diimplementasikan adalah partisipasi perusahaan industri elektronika dan telematika nasional dalam ajang POWER Uzbekistan 2024 yang berlangsung dari 14 hingga 16 Mei. Partisipasi ini diharapkan dapat membuka akses pasar baru di Asia Tengah dan meningkatkan diversifikasi produk manufaktur Indonesia. Seperti keterangannya di Jakarta, Sabtu 18 Mei 2024.
PT Sharp Electronics Indonesia, sebagai salah satu peserta pameran, berhasil menarik perhatian perusahaan peralatan rumah tangga dari Uzbekistan. Penawaran ini akan ditindaklanjuti melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tashkent, Uzbekistan.
Priyadi menilai POWER Uzbekistan 2024 sebagai platform strategis untuk memperluas pasar produk elektronika dan telematika Indonesia di wilayah Asia Tengah. Pameran ini merupakan acara tahunan terbesar di industri energi dan dihadiri oleh sekitar 400 pelaku usaha dari 34 negara, dengan target lebih dari 15.000 pengunjung .
Dalam ajang ini, Kemenperin melibatkan tujuh perusahaan dari berbagai sektor industri, termasuk PT Sharp Electronics Indonesia, PT Communication Cable Systems Indonesia, PT Sinar Baja Elektrik, Bandung Techno Park, PT Rainbow Tubulars Manufacture, PT 3S International, dan PT Indonesia Pomalaa Industry Park.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.