KABARBURSA.COM - PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) resmi memperluas sayap bisnisnya dengan mengakuisisi PT Garuda Prima Internetindo. Aksi korporasi ini ditandai melalui Akta No. 5 dan No. 6 di hadapan notaris pada 18–19 September 2025 dengan nilai transaksi Rp249,9 juta.
Melalui transaksi tersebut, INET kini menggenggam 99,96 persen kepemilikan Garuda Prima, sementara 0,04 persen sisanya tetap dipegang oleh Willy Unsulangi.
Manajemen menegaskan bahwa akuisisi ini tidak termasuk kategori transaksi material maupun afiliasi berdasarkan aturan OJK, sehingga tidak membebani perusahaan secara signifikan.
Dari sudut pandang fundamental, akuisisi Garuda Prima memang tidak bernilai besar secara nominal, tetapi membawa signifikansi strategis. Dengan kepemilikan penuh, INET berpeluang memperkuat infrastruktur digital dan memperluas basis usaha di sektor internet.
Hal ini berpotensi menambah pendapatan berulang (recurring income), meningkatkan efisiensi operasional, serta memperkokoh posisi keuangan dalam jangka menengah. Dengan arsitektur bisnis yang semakin terintegrasi, INET bisa menghadapi persaingan di industri teknologi komunikasi dengan modal yang lebih solid.
Saham Terbang hingga 3,5 Persen
Di lantai bursa, saham INET mencatat kenaikan 3,45 persen ke level Rp240 per saham pada perdagangan Selasa, 23 September 2025. Saham ini sempat menyentuh Rp246 sebagai level tertinggi intraday dengan kapitalisasi pasar Rp37,5 miliar.
Aktivitas perdagangan cukup likuid, dengan volume 1,56 juta lot. Hal ini menunjukkan adanya minat investor yang meningkat. Rata-rata harga perdagangan Rp240, memperlihatkan kestabilan di tengah gejolak pasar.
Secara teknikal, tren saham INET masih berpihak pada pembeli. Moving average memberikan sinyal “sangat beli,” dengan 11 rekomendasi beli berbanding hanya 1 jual. Indikator momentum seperti RSI berada di level 52,7, relatif netral namun belum masuk area jenuh beli, sehingga ruang penguatan masih terbuka.
Stochastic menunjukkan sinyal beli, meski Stochastic RSI di level 100 menandakan kondisi overbought jangka sangat pendek. ADX di 41 menegaskan tren kenaikan cukup kuat, sementara indikator lain seperti Williams %R dan CCI juga berada di area overbought.
Waspadai Euforia Singkat
Kombinasi ini menandakan saham tengah berada dalam tren bullish, tetapi investor harus mewaspadai potensi koreksi teknikal singkat akibat euforia beli.
Dari level harga, saham INET memiliki support terdekat di kisaran Rp222–229, dengan resistance terdekat di Rp245–246. Jika mampu menembus Rp246 dengan volume besar, peluang kenaikan lanjutan terbuka menuju Rp254 bahkan Rp260.
Dengan basis akuisisi yang memperkuat fundamental, serta teknikal yang menunjukkan tren naik, peluang INET untuk melaju ke level lebih tinggi cukup menjanjikan.
Bagi sebagian investor, saham ini bahkan berpotensi menjadi kandidat multibagger dalam jangka menengah, terutama bila ekspansi bisnis digital dapat menghasilkan pertumbuhan signifikan.
Secara keseluruhan, akuisisi Garuda Prima menambah sentimen positif bagi INET. Dari sisi teknikal, saham menunjukkan sinyal kuat ke arah bullish. Bagi investor jangka pendek, strategi buy on breakout di atas Rp246 dapat menjadi pilihan dengan target harga Rp254–260.
Untuk investor jangka menengah hingga panjang, saham ini menarik sebagai portofolio spekulatif dengan potensi cuan lebih besar, asalkan disertai disiplin manajemen risiko mengingat volatilitasnya yang cukup tinggi.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.