Logo
>

Inflasi AS Melandai: Investor Bergairah-Wall Street Melesat

Ditulis oleh Syahrianto
Inflasi AS Melandai: Investor Bergairah-Wall Street Melesat

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Amerika Serikat (AS) pada Rabu, 14 Mei 2024, malam waktu setempat, telah merilis data inflasi Indeks Harga Konsumen atau IHK yang telah dinantikan oleh pasar global. Hasilnya, para investor kembali bergairah untuk berburu aset.

    Dalam data terbaru, imbal hasil atau yield Treasury, surat utang AS, mengalami penurunan hingga 4,32 persen untuk tenor 10Y dengan diikuti penurunan yield semua tenor hingga double digit. Saham juga diburu hingga indeks di Wall Street kompak melesat hingga di atas 1 persen.

    Pamor the greenback langsung susut dengan indeks dolar AS turun ke 104,1, memberi ruang penguatan bagi mata uang yang menjadi lawannya juga melesatkan harga aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.

    Dalam kacamata tim ekonomi Bloomberg Economics, paparan data inflasi tadi malam memberikan kabar baik karena menjadi angka inflasi IHK terendah tahun ini.

    "Kabar baiknya adalah bahwa kita akhirnya menyaksikan disinflasi di harga sewa rumah, di mana itu berada dalam jalur penurunan yang kami harapkan dan mungkin diharapkan juga oleh The Fed," kata tim ekonomi Bloomberg Economics Anna Wong, Stuart Paul dan Estelle Ou dalam catatan setelah data inflasi dirilis, tadi malam.

    Namun, ekonom juga memberikan catatan, masih ada sinyal-sinyal tersisa dari inflasi yang menguat di beberapa kategori.

    "Laporan inflasi mungkin akan menambahkan sedikit kepercayaan diri bagi The Fed tentang kemajuan disinflasi meski mungkin mereka sepertinya tidak sepercaya diri ketika akhir tahun lalu. Setidaknya, data inflasi April masih membuka peluang bagi penurunan bunga The Fed pada Juli nanti, saat ini," kata Wong.

    Berikut ini beberapa catatan kesimpulan tim Bloomberg Economics atas data inflasi April yang dilaporkan Biro Statistik AS tadi malam:

    1. Inflasi IHK melandai tipis ke 0,31 persen dibanding 0,38 persen pada bulan sebelumnya. Sedangkan secara tahunan, inflasi April lebih moderat di 3,4 persen dibanding 3,5 persen sebelumnya.
    2. Inflasi inti April melambat jadi 0,29 persen dibanding 0,36 persen sebelumnya, nyaris mendekati prediksi di 0,28 persen. Adapun secara tahunan, inflasi inti tercatat 3,6 persen dari bulan sebelumnya sebesar 3,8 persen.
    3. Dalam penghitungan satu, tiga dan enam bulan yang disetahunkan, yang menjadi metrik The Fed mengukur momentum inflasi, inflasi inti masing-masing ada sebesar 3,6 persen, 4,1 persen dan 4 persen, dibandingkan Maret lalu sebesar 4,4 persen, 4,5 persen dan 3,9 persen. Gubernur The Fed Christopher Waller telah mengindikasikan ia akan fokus pada ukuran yang lebih jangka panjang.
    4. Menggabungkan proyeksi inflasi IHK dengan data inflasi harga produsen (PPI) bulan lalu, terlihat bahwa angka inflasi inti PCE deflator yang akan dirilis datanya 31 Mei nanti akan naik ke 0,247 persen, di bawah kisaran 0,26 persen-0,49 persen yang terlihat selama tiga bulan tahun ini. Hal itu akan membawa core PCE April secara tahunan ke angka 2,8 persen, sama dengan bulan sebelumnya. Estimasi itu konsisten dengan proyeksi kami bawah inflasi inti PCE akan melemah ke 2,7 persen pertengahan tahun ini.
    5. Harga energi menambahkan 8 bps ke inflasi IHK. Biaya energi meningkat 1,1 persen selama April, sama dengan bulan sebelumnya. Harga bensin naik 2,8 persen lebih tinggi dibanding 1,7 persen pada Maret dalam hitungan musiman, sebagian ter-offset oleh harga listrik yang lebih rendah juga harga gas alam.
    6. Harga makanan mendatar karena didorong oleh penurunan harga daging dan buah, mengurangi kenaikan harga makanan di restoran.
    7. Harga barang inti turun 0,1 persen karena faktor musiman penurunan harga mobil bekas 1,4 persen. Kami melihat penurunan harga mobil bekas akan terus mendorong disinflasi di musim panas tahun ini.
    8. Inflasi inti jasa turun ke 0,4 persen dari 0,5 persen akan tetapi masih terkerek naik. Kabar baiknya adalah, disinflasi harga sewa rumah yang sudah lama ditunggu, akhirnya terjadi. Inflasi harga sewa rumah melambat jadi 0,35 persen dari 0,41 persen, sementara sewa rumah setara pemilik sebesar 0,42 persen dari 0,44 persen sebelumnya. Pasar sewa memperlihatkan inflasi akan melambat sepanjang tahun ini jadi 4 persen akhir tahun ini dari 5,6 persen.
    9. Namun, masih ada sinyal inflasi yang masih keras kepala untuk biaya asuransi mobil yang naik 1,8 persen. Begitu juga jasa rekreasi yang naik 0,3 persen dibanding 0,1 persen.
    10. Kesimpulan: Laporan inflasi April sudah berjalan di arah yang benar. Bersamaan dengan angka rekrutmen tenaga kerja yang melambat, akan membuat peluang penurunan bunga The Fed pada Juli masih terbuka.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.