Logo
>

Inflasi Membaik, Harga Pangan Turun Beras hingga Telur

Ditulis oleh KabarBursa.com
Inflasi Membaik, Harga Pangan Turun Beras hingga Telur

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada Jumat pagi ini 26 Juli 2024, harga rata-rata sejumlah komoditas pangan di tingkat pedagang eceran mengalami kenaikan signifikan. Menurut data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), sebagian besar harga pangan pokok menunjukkan tren peningkatan dibandingkan hari sebelumnya.

    Pada bulan Juli 2024, Indonesia mencatatkan perkembangan positif dalam angka inflasi. Data terbaru menunjukkan adanya penurunan inflasi yang signifikan, menandakan adanya perbaikan dalam stabilitas harga di seluruh negeri.

    Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan Indonesia pada Juli 2024 tercatat sebesar 3,5 persen, menurun dari angka 3,8 persen yang tercatat pada bulan sebelumnya. Penurunan ini mengindikasikan bahwa tekanan inflasi mulai mereda, berkat langkah-langkah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan bank sentral untuk menstabilkan harga-harga barang dan jasa.

    Harga pangan pokok, termasuk beras, minyak goreng, dan daging, mengalami penurunan, yang secara langsung mempengaruhi biaya hidup masyarakat. Penguatan rupiah terhadap dolar AS turut membantu menurunkan biaya impor, termasuk barang-barang konsumsi dan bahan baku industri.

    Bank Indonesia (BI) terus melakukan kebijakan moneter yang cermat untuk mengontrol inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi.

    BI mencatat Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Juni 2024 tetap berada dalam target yang ditetapkan, yakni 2,5±1 persen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi IHK pada Juni mengalami deflasi sebesar 0,08 persen (mtm), menjadikannya 2,51 persen (yoy) dibandingkan dengan 2,84 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

    Penjagaan inflasi ini merupakan hasil dari kebijakan moneter yang konsisten serta kolaborasi erat antara Bank Indonesia dan Pemerintah Pusat serta Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Daerah (TPID), yang memperkuat Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai wilayah. Bank Indonesia optimis bahwa inflasi akan tetap terjaga dalam kisaran target 2,5±1 persen sepanjang 2024 dan 2025.

    Inflasi inti pada Juni 2024 tercatat sebesar 0,10 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,17 persen (mtm). Penurunan inflasi inti ini dipengaruhi oleh ekspektasi inflasi yang terjaga, termasuk selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha, serta kapasitas perekonomian yang masih besar yang mampu merespons permintaan domestik.

    Inflasi inti pada Juni 2024 dipengaruhi terutama oleh harga emas perhiasan dan kopi bubuk. Secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 1,90 persen (yoy), menurun dari 1,93 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

    Kelompok volatile food melanjutkan deflasi dengan penurunan 0,98 persen (mtm) pada Juni 2024, lebih dalam dibandingkan deflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,69 persen (mtm). Deflasi dalam kelompok ini didorong oleh penurunan harga komoditas seperti bawang merah, tomat, dan daging ayam ras.

    Penurunan harga pangan ini didukung oleh peningkatan pasokan seiring dengan musim panen yang berlanjut serta penurunan harga pakan untuk daging ayam ras. Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat sebesar 5,96 persen (yoy), menurun dari 8,14 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Ke depan, inflasi volatile food diperkirakan akan tetap terjaga berkat sinergi pengendalian inflasi yang dilakukan TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah.

    Kelompok administered prices mengalami inflasi sebesar 0,12 persen (mtm) pada Juni 2024, meningkat dari deflasi sebesar 0,13 persen (mtm) pada bulan sebelumnya. Inflasi dalam kelompok ini disumbang oleh kenaikan harga sigaret kretek mesin (SKM) dan tarif angkutan udara, seiring dengan kenaikan cukai hasil tembakau serta peningkatan mobilitas saat libur Iduladha. Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 1,68 persen (yoy), meningkat dari 1,52 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

    Berikut rincian harga terkini:

    • Beras Premium: Mengalami kenaikan 1,93 persen, menjadi Rp 15.870 per kilogram (kg).
    • Beras Medium: Naik 1,10 persen, mencapai Rp 13.740 per kg.
    • Beras SPHP: Meningkat 0,32 persen, menjadi Rp 12.630 per kg.
    • Kedelai Biji Kering: Naik signifikan sebesar 3,84 persen, menjadi Rp 12.450 per kg.
    • Bawang Merah: Mengalami kenaikan 2,19 persen, mencapai Rp 29.920 per kg.
    • Bawang Putih: Naik 1,97 persen, menjadi Rp 40.980 per kg.
    • Cabai Merah Keriting: Meningkat 2,42 persen, menjadi Rp 45.290 per kg.
    • Daging Ayam Ras: Naik 0,97 persen mencapai Rp 35.500 per kg.
    • Telur Ayam Ras: Mengalami kenaikan 2,60 persen menjadi Rp 30.000 per kg.
    • Gula Konsumsi: Naik 1,05 persen menjadi Rp 18.220 per kg.
    • Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Meningkat 1,22 persen, menjadi Rp 18.300 per liter.
    • Tepung Terigu Curah: Naik 0,19 persen mencapai Rp 10.280 per kg.
    • Jagung di Tingkat Peternak: Naik 4,03 persen menjadi Rp 5.940 per kg.
    • Tepung Terigu Kemasan: Mengalami kenaikan 1,95 persen menjadi Rp 13.610 per kg.

    Sebaliknya, beberapa komoditas pangan mengalami penurunan harga:

    • Cabai Rawit: Turun 2,28 persen, menjadi Rp 66.010 per kg.
    • Daging Sapi Murni: Mengalami penurunan 0,18 persen menjadi Rp 135.100 per kg.
    • Minyak Goreng Curah: Turun 1,50 persen menjadi Rp 15.750 per liter.

    Kenaikan harga ini mencerminkan dinamika pasar pangan yang terus berubah, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti cuaca, distribusi, dan permintaan pasar. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi