KABARBURSA - Mengutip rilis data terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) bahwa penjualan Wholesales mobil nasional (Pabrik ke Dealer) anjlok 21 persen secara tahunan menjadi 334.969 unit pada periode Januari - Mei 2024 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya mencapai 423.771 unit.
Selain itu, penjualan retail mobil nasional (Dealer ke Konsumen) ikut terkoreksi sebesar 14,4 persen (year-on-year) menjadi 361.698 unit pada periode Januari - Mei 2024 dari periode sama tahun sebelumnya yakni 422.514 unit.
Kendati demikian, penjualan Wholesale mobil nasional secara bulanan justru menunjukkan pertumbuhan 46,5 persen dari 48.637 unit pada April 2024 menjadi 71.263 unit pada Mei 2024. Hal serupa juga terlihat pada penjualan retail mobil nasional secara bulanan naik 22,7 persen dari 58.788 unit pada April 2024 menjadi 72.137 unit pada Mei 2024.
Terkait hal ini, Ketua I GAIKINDO, Jongkie Sugiarto menilai bahwa lesunya pasar otomotif karena faktor pertumbuhan ekonomi masih belum pulih sejalan dengan permintaan konsumen yang rendah. Ditambah pula, tekanan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang berujung inflasi serta mempengaruhi daya beli masyarakat.
Suku bunga acuan Bank Indonesia pun masih berada di level yang tinggi yakni 6,25 persen juga mempengaruhi suku bunga kredit pembiayaan kendaraan bermotor.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.