KABARBURSA.COM - Ekonomi Indonesia pada kuartal 1 2024 tumbuh 5.11 persen, atau -0,83 persen secara tahunan Year on Year, (YoY). Reaserch Team PT Reliance Sekuritas melihat pertumbuhan tersebut ditopang oleh industri pengolahan, konstruksi dan perdagangan ditengah masih kuatnya aktivitas produksi dan permintaan dari domestik dan luar negeri.
"Dari pengeluaran, pertumbuhan didorong oleh belanja pemerintah dan konsumsi masyarakat ditengah realisasi belanja sepanjang pemilu dan permintaan ditengah bulan puasa dan lebaran," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin 6 Mei 2024.
Adapun berdasarkan laporan keuangan Kuartal-I 2024 emiten-emiten yang bergerak di industri pengolahan, konstruksi dan perdagangan juga mencatatkan laba bersih yang positif, diantaranya;
- PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mencatat laba bersih Rp307,10 miliar naik +104 persen YoY pada 1Q24. Pendapatan sebesar Rp3,74 triliun turun -7,65 persen YoY.
- PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp71 miliar atau naik +37 persen YoY pada 1Q24. Pendapatan naik +3,1 persen YoY menjadi Rp1,18 triliun.
- PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatatkan penjualan bersih Rp16,64 triliun +12 persen YoY, laba bersih sebesar Rp255,26 miliar naik +8,39 persen YoY pada 1Q24.
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan laba bersih Rp957,56 miliar naik +11 persen YoY, penjualan Rp8,36 triliun naik tipis +6,36 persen YoY pada 1Q24.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.