KABARBURSA.COM - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) beberkan langkah strategis guna capai double digit laba 10 persen tahun 2024.
Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Budiyanto menjelaskan SIDO tetap optimis meningkatkan sales dan NPAT sebesar 10 persen tahun 2024. Selain itu SIDO juga mengalokasikan capex sebesar Rp150 miliar untuk maintance.
Selain itu dari segi target kontribusi dari pasar ekspor diharapkan ada di 15 persen mungkin untuk 3-5 tahun ke depan.
"Saat ini kontribusi penjualam dalam negeri masih dominan sebesar 60 persen sedangkan ekspor kontribusinya di 7 persen," ungkap Budiyanto dalam webinar Indonesia Investment Education, Senin 27 Mei 2024.
Menurutnya ada kesempatan untuk ekspansi ke market international, saat ini sudah hadir sekitar 23 negara di south east Asia dan Afrika.
"Saat ini Sidomuncul sedang dalam tahap pembicaraan dengan beberapa negara di Afrika Barat untuk penetrasi masuk kedalam pasarnya, " terangnya.
Budiyanto menjelaskan penjualan ekport terutama di Malaysia meningkat seiring dengan para pekerja di west region kembali menyelesaikan proyek properti sehingga terjadi peningkatan produk konsumsi minuman Sidomuncul. Selain itu pada kuartal III 2024 akan masuk ke Vietnam.
Namun dengan ekspansi SIDO ke Vietnam, pihaknya tidak ingin terburu- buru untukuntuk membuka pabrik di Vietnam. Menurutnya kapasitas yang ada di pabrik Semarang masih bisa menampung masar international.
“ Saat ini kita memiliki kapasitas pabrik CO2 dan secara kapasitas produk cukup untuk ekspor. Sehingga tidak perlu membuat pabrik di Vietnam karena basis pusat produksi di Semarang dengan tingkat UMR rendah,sehingga jika akan inject investasi diluar negeri harus melihat dari segala sisi,” tuturnya
Market cap SIDO
Hingga Rabu 22 Mei 2024, market cap kapitalisasi pasar SIDO sebesar Rp21,5 triliun.
Sebelumnya pada akhir tahun 2023 penjualan SIDO mencatatkan sebesar Rp3,57 triliun dengan net profit Rp950 miliar. Sehingga secara lima tahun terakhir secara tingakat pertumbuhan tahunan mencapai 3,8 persen per tahun dengan net profit 5,6 persen per tahun.
Secara rinci gross profit sebesar 57 persen, dengan laba operasi 33 persen net profit margin sebesar 27 persen. Selain itu ritem on asset sebesar 24 persen.
“Artinya SIDO sangat berhati hati dalam memilih asset untuk investasi, setiap asset harus produktif entah mendongkrak penjualan atau meningkatkan laba bersih,” ungkap Budiyanto.
Hingga saat ini Sidomuncul memiliki 122 sub distributor dengan akses 160 ribu seller dan retail.
Dari sisi lainnya, SIDO menggunakan 88 persen menggunakan energy renewable sources dengan elevtricity 100 persen.
“Sejak 2021 SIDO telah mengurangi emisi reduksi sebesar 8 persen,” terangnya.
Sebelumnya panel surya terdapat pengurangan biaya listrik 30 persen dibandingkan menggunakan listrik normal. Sehingga reduksi sebesar 1980 ton CO2 per tahun.
Adapun secara cost tentunya semua cost yang diinvestasikan sangat diperthitungkan penghematan biaya atau peningkatan penjualan.
Dari sisi lainnya, SIDO terus meningkatkan penetrasi pengenalan produk secara organik. Sedangkan secara anorhanik tetap terbuka untuk kerjasama dengan berbagai partner yang bisa meningkatkan value.
“SIDO memiliki keunggulan herbal sehingga kami mencari partner yang sama- sama dalam bidang herbal juga untuk meningkatkan masing- masing ,” terangnya.
Dari sisi lainnya, harga produk SIDO dinaikan sesuai inflasi, artinya perusahaan tetap mempertahankan atau menjaga peningkatan produk di level inflasi.
“SIDO memiliki loyal brend customer, sehingga SIDO tidak perlu masuk kedalam daerah price worst,” terangnya.
Kinerja Saham SIDO
Dari segi lainya, Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas, Reyhan Pratama menerangkan secara teknikal saham SIDO cukup bullsih namun sempat mengalami koreksi dan memiliki potensi di area 800 , hal tersebut berlaku jika suport berlaku di harga 670 dan maksimal 650.
“Jangka menengah mulai ada transisi, sekarang koreksi akan ada kemungkinan penguatan 800,” terangnya.
Sedangkan untuk jangka panjang mendekati di angka 915 , perlu diperhatikan area support di angka 680.
Proyeksi Pendapatan Perusahaan
Kinerja Industri Jamu dan Farmasi PT Sido Muncul Tbk (SIDO) diprediksi akan mengalami pertumbuhan moderat pada tahun 2024. Proyeksi pendapatan perusahaan diperkirakan tumbuh sekitar 5 persen dalam tahun ini.
Menurut Clara Nathania, analis Sucor Sekuritas, tahun ini akan menyaksikan pemulihan permintaan setelah daya beli terpukul pada 2023 akibat inflasi makanan, khususnya kenaikan harga beras yang mencapai lebih dari 20 persen.
Meskipun demikian, pemulihan tersebut tidak diprediksi akan terlalu signifikan. Proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 5 persen YoY pada 2024, demikian tertulis dalam risetnya.
Sebagai akibatnya, proyeksi pendapatan dan laba bersih SIDO di 2024 turun. Pendapatan perusahaan diproyeksikan turun sebesar 12 persen menjadi Rp 3,47 triliun, sementara proyeksi laba bersih direvisi turun 14 persen menjadi Rp 971 miliar.
Clara memproyeksikan SIDO akan mencapai pertumbuhan pendapatan sekitar 8 persen CAGR selama lima tahun ke depan. Hal ini didukung oleh normalisasi daya beli masyarakat dan strategi perusahaan untuk memperluas portofolio produk herbal serta bisnis RTD.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.