KABARBURSA.COM - Buntut dari mundurnya Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono, dan Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahadjoe dikhawatirkan bakal berdampak pada iklim investasi di IKN, terutama mengingat realisasi investasi di pusat pemerintahan baru Indonesia ini masih minim menjelang paruh pertama 2024.
Catatan terakhir menunjukkan bahwa komitmen investasi yang berhasil parkir di IKN sebesar Rp51,35. Padahal, Otorita IKN menargetkan bahwa hingga akhir 2024 investasi di IKN dapat mencapai Rp100 triliun.
"Makannya, saya ingin mempercepat itu," kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono di gedung DPR RI, dikutip Jumat 7 Juni 2024.
Menurutnya, masalah utama yang menghambat investasi adalah persoalan tanah, dan ia berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini demi mempercepat realisasi investasi sepanjang 2024.
"Jadi, saya kira kita kerjakan saja secepatnya terutama basicnya tadi itu status tanah itu," tuturnya
Baru-baru ini, Basuki memimpin seremoni Groundbreaking investasi di IKN pada 4-5 Juni 2024, yang berhasil mengamankan dana investasi sebesar Rp1,75 triliun.
Ada lima badan usaha sektor pendidikan dan riset serta tiga badan usaha sektor pendukung yang ikut serta dalam groundbreaking keenam tersebut.
Di sektor pendidikan dan riset, Bina Bangsa School, sebuah Sekolah Internasional & Sport Center, melakukan groundbreaking dengan estimasi investasi Rp150 miliar di lahan seluas 1,88 hektar.
Universitas Gunadarma, dengan Program Studi Doktor Internasional yang bekerja sama dengan perguruan tinggi dari Prancis, Slovakia, dan Swedia, juga melaksanakan groundbreaking dengan estimasi investasi Rp75 miliar di lahan seluas 2,45 hektar.
Sekolah Islam Al-Azhar Summarecon Nusantara dengan nilai investasi Rp150 miliar akan menghadirkan jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA dilengkapi dengan fasilitas olahraga, laboratorium, dan gedung serbaguna di lahan seluas 2,9 hektar. Pertamina dan Bakrie Group berkolaborasi membangun Pusat Riset Energi Berkelanjutan 'Nusantara Sustainability Hub' dengan estimasi investasi Rp197,8 miliar di lahan seluas 2,4 hektar.
Sementara itu, Botanical Garden oleh Konsorsium Nusantara akan didirikan di atas lahan seluas 222,92 hektar, dengan estimasi investasi yang masih akan ditentukan.
Di sektor pendukung, groundbreaking telah dilakukan untuk Arena Lifestyle F&B dengan estimasi investasi Rp100 miliar di lahan seluas 0,84 hektar. PLN Icon Plus mendirikan Central Telecommunication Office dengan estimasi investasi Rp1 triliun di lahan seluas 1,3 hektar. BTN juga mendirikan kantor perbankan dan menandatangani nota kesepahaman program KPR dengan estimasi investasi Rp86 miliar di lahan seluas 0,9 hektar.
Sebelumnya, proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diwarnai kritik dari para pengamat ekonomi mengenai potensi beban biaya ratusan triliun rupiah pada APBN akibat minimnya investasi asing. Namun, Presiden Joko Widodo mengklaim sudah ada investor asing yang masuk.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan, investor asing yang terlibat bermitra dengan investor lokal dalam proyek pembangunan di IKN. “Selama yang domestik masih berbondong-bondong, saya kira—tapi juga sebetulnya yang investor dalam negeri pun sudah partner-an sama yang asing,” ujar Jokowi saat meninjau progres pembangunan Hotel Nusantara di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu 20 Desember 2023 lalu.
Jokowi menambahkan, “Satu-dua saya tahu sudah partner-an dengan asing. Sebetulnya juga sama saja.”
Investasi Asing Masih Minim
Di sisi lain, Yusuf Wibisono, Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS), berpendapat bahwa pembiayaan IKN berpotensi sepenuhnya bergantung pada APBN atau menjadi proyek mangkrak. “Saya meyakini IKN belum mampu menarik investor. Ketika investor tidak kunjung datang, untuk mencegah proyek mangkrak, maka beban Rp466 triliun akan ditanggung APBN,” ujarnya.
Selain itu, Yusuf memprediksi tantangan besar dalam mengajak masyarakat pindah ke kota baru tersebut, sehingga IKN berisiko menjadi “kota hantu”. Pada 2022, proyek ini diperkirakan membutuhkan Rp466 triliun, dengan porsi 20 persen berasal dari APBN.
Pada Januari 2022, situs resmi IKN mencatat bahwa anggaran akan ditopang oleh APBN sebesar 53,5 persen, sisanya berasal dari kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), BUMN, serta swasta.
Ketika menjelaskan tentang investor asing yang bermitra dengan investor lokal di IKN Nusantara, Jokowi tidak merinci lebih jauh mengenai detail investor asing tersebut atau proyek yang dikerjakan. Meski minat investasi positif, menurut Jokowi, perkembangan pembangunan sejumlah proyek di IKN harus dipantau setiap bulan, terutama untuk pembangunan infrastruktur yang sudah dilakukan peletakan batu pertama.
“Memang progres (pembangunan IKN) setiap bulan harus dicek, dilihat,” ujar Jokowi. Dia optimis bahwa semakin banyak investor yang akan mengikuti setelah satu atau dua investor masuk. “Ini yang saya bilang setelah yang satu masuk, yang lain pasti berbondong-bondong,” jelasnya.
Mantan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono, sempat menyatakan pada 2023 lalu sedang dalam proses menandatangani sejumlah kesepakatan dengan investor asing. “Investor internasional perlu waktu. Biasanya, mereka baru masuk setelah melakukan studi kelayakan, melihat situasi topografi dan kondisi lingkungan. Jadi mereka perlu waktu,” kata Bambang.
OIKN mengklaim telah meraih total komitmen investasi sebesar Rp41,4 triliun selama tiga rangkaian peletakan batu pertama tahap 1 hingga tahap 3 pada 2023, menurut kantor berita Antara.
Pada November silam, Jokowi mengakui bahwa belum ada investasi asing yang masuk ke IKN Nusantara, namun dia meyakini investor luar negeri akan segera mengikuti setelah investor lokal bergerak. “Saya yakin bahwa setelah investor di dalam negeri bergerak, semakin banyak setiap bulannya, investor dari luar akan segera masuk,” ujarnya.
Namun, Kepala Pusat Industri Perdagangan dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Andry Satrio Nugroho, mengungkapkan bahwa investor asing masih ragu berinvestasi langsung karena IKN berada di ambang ketidakpastian. Ketidakpastian ini berkaitan dengan pemilihan presiden yang akan berlangsung pada Februari 2024 mendatang, dengan setiap kandidat memiliki sikap berbeda terhadap kelanjutan IKN.
“Tiga kandidat calon presiden; satu melanjutkan, satu mungkin melanjutkan tetapi ada perubahan, dan yang lain mengkaji ulang. Investor pasti akan ragu, ini siapa yang akan kepilih,” ujar Andry.
Ia menambahkan, keuntungan bisnis dari IKN baru akan terlihat setelah 20 hingga 30 tahun ke depan. Selain itu, pemerintah harus meyakinkan masyarakat untuk pindah ke IKN. “Kalau kita lihat untuk saat ini SDM-nya masih belum ada di sana, ini menurut saya juga membuat investor ragu untuk masuk,” kata Andry.
Senada, Yusuf Wibisono dari IDEAS mengatakan bahwa populasi adalah penggerak utama bisnis dan penarik utama investasi. Tanpa jumlah populasi yang memadai, tidak akan ada investasi yang berani masuk ke IKN. Ia mengambil contoh kota Batam yang mulai dibangun dari lahan kosong sejak era 1970-an. Namun setelah 50 tahun, populasi Batam masih berkisar 1-2 juta penduduk.
“IKN membutuhkan penduduk hingga 3-5 juta orang agar investor tertarik dan bersedia menanamkan modalnya,” kata Yusuf. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.