Logo
>

Investor Asing Tinggalkan Empat Saham Besar ini, Harga Anjlok

Ditulis oleh Yunila Wati
Investor Asing Tinggalkan Empat Saham Besar ini, Harga Anjlok

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Investor asing melakukan aksi jual besar-besaran terhadap empat saham besar, yaitu BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia Tbk), TLKM (PT Telkom Indonesia Tbk), MDKA (PT Merdeka Copper Gold Tbk) dan BMRI (PT Bank Mandiri Tbk).

    Pada awalnya, investor asing sempat mencatatkan transaksi beli bersih (net buy) senilai Rp322 miliar di seluruh pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 21 Oktober 2024. Tapi sehari berikutnya, mereka justru melancarkan aksi jual secara beruntuk sejak Selasa, 22 Oktober 2024, hingga Jumat, 25 Oktober 2024.

    Secara detail, seperti ini rincian aksi jual hebat investor asing pada sejumlah saham:

    • Pada Selasa, 22 Oktober 2024: asing melakukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp139,3 miliar.
    • Rabu, 23 Oktober 2024: asing melakukan transaksi jual bersih (net sell) dengan nilai yang besar, mencapai Rp2,7 triliun.
    • Kamis, 24 Oktober 2024: aksi net sell investor asing turun menjadi sebesar Rp462,9 miliar, lebih besar dari aksi jal bersih pada 22 Oktober 2024.
    • Jumat, 25 Oktober 2024, aksi jual bersih asing naik lagi menjadi Rp617,1 miliar.

    Jika diakumulasikan, investor asing membukukan net sell senilai Rp3,9 miliar dalam kurun waktu satu pekan.

    Saham-saham Bervariasi

    Sejumlah saham yang dijual oleh investor asing terlihat bervariasi. Seperti ini rinciannya, mengutip data dari Stockbit, Minggu, 27 Oktober 2024:

    BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia Tbk)

    Pada hari Jumat, 25 Oktober 2024,  pukul 16:13 WIB, data pergerakan harga saham dan volume perdagangan menunjukkan adanya penurunan harga saham dengan volume perdagangan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata harian.

    Harga terbaru saham BBRI tercatat Rp4.770 per saham. Harga ini memberikan gambaran tentang nilai saham pada saat pasar tutup dan menjadi acuan bagi pergerakan saham berikutnya pada sesi perdagangan yang akan datang.

    Dengan kata lain, harga saham mengalami penurunan sebesar 50 poin atau sekitar 1,04 persen dibandingkan harga penutupan sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan adanya tekanan jual yang moderat di pasar, yang menyebabkan harga saham turun dari level sebelumnya.

    Perubahan harga yang tidak terlalu besar ini bisa terjadi akibat berbagai faktor, seperti sentimen pasar yang lemah, aksi ambil untung oleh investor, atau kurangnya katalis positif yang mendorong harga saham untuk naik lebih tinggi. Namun, penurunan ini tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kepanikan atau tekanan jual besar-besaran.

    Untuk volume perdagangan, saham BBRI terjual sebanyak 195,65 juta saham. Volume ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata harian, yang mungkin menunjukkan minat yang menurun dari investor.

    Berbeda dengan rata-rata volume perdagangan harian yang tercatat sebesar 257,28 juta saham. Dengan volume perdagangan hari ini hanya mencapai 195,65 juta saham, terlihat bahwa aktivitas perdagangan sedikit di bawah rata-rata.

    MDKA (PT Merdeka Copper Gold Tbk)

    Penurunan harga saham MDKA sebesar 3,16 persen pada akhir pekan kemarin menunjukkan tekanan jual yang signifikan. Harga dibuka di Rp2.540 dan sempat mencapai tertinggi di Rp2.550 sebelum turun ke penutupan di Rp2.450. Volume perdagangan yang mencapai 271.000 lot menunjukkan minat investor yang cukup tinggi, meskipun arah pergerakan harga cenderung negatif.

    Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan tembaga dan emas, kinerja saham MDKA dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas global. Penurunan harga emas atau tembaga di pasar internasional dapat berdampak langsung pada pendapatan dan profitabilitas perusahaan, yang pada gilirannya memengaruhi sentimen investor dan pergerakan saham.

    TLKM (PT Telkom Indonesia Tbk)

    Berbeda dengan BBRI, pada penutupan perdagangan akhir pekan kemarin, harga jual TLKM naik hingga 0,34 persen atau setara dengan 10 poin, menjadi Rp2.910.

    Walau begitu, volume perdagangan TLKM yang mencapai 50,69 juta saham menunjukkan aktivitas perdagangan yang lebih rendah dari biasanya. Pada hari itu, saham TLKM dijual 49 persen dari rata-rata volume perdagangan harian sebesar 103,58 juta saham.

    BMRI (PT Bank Mandiri Tbk)

    Kenaikan harga saham BMRI sebesar 1,08 persen pada Jumat kemarin menunjukkan sentimen positif di kalangan investor. Harga dibuka di Rp6.975 dan mencapai tertinggi di Rp7.050, kemudian ditutup pada harga tertinggi tersebut. Volume perdagangan yang mencapai 346.000 lot mencerminkan minat investor yang signifikan.

    Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, kinerja saham Bank Mandiri dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro dan kebijakan moneter. Stabilitas ekonomi dan peningkatan aktivitas bisnis dapat mendorong pertumbuhan kredit dan profitabilitas bank. Selain itu, kebijakan suku bunga dari Bank Indonesia juga berpengaruh langsung pada margin bunga bersih dan pendapatan bank.

    Pergerakan saham BMRI hari ini mencerminkan optimisme investor terhadap prospek perusahaan. Kenaikan harga saham dan volume perdagangan yang tinggi menunjukkan kepercayaan investor terhadap kinerja dan pertumbuhan Bank Mandiri. Namun, investor tetap perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79