Logo
>

ISAP Berikan Tanggapan Penting kepada Bursa Efek Indonesia

Ditulis oleh Deden Muhammad Rojani
ISAP Berikan Tanggapan Penting kepada Bursa Efek Indonesia

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP) kembali menjadi sorotan di pasar modal dengan penyampaian laporan tanggapan resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Tanggapan ini menjawab permintaan penjelasan atas laporan keuangan mereka, memberikan gambaran penting kepada investor mengenai strategi perusahaan.

    Dikutip dari keterbukaan informasi kepada BEI, Sabtu, 4 Januari 2025 persediaan ISAP mencapai 84,7 persen dari total aset perusahaan, dengan mayoritas berupa Dies Set, komponen vital dalam produksi. Dengan waktu pengadaan hingga 10 bulan, ISAP memilih untuk menjaga stok dalam jumlah besar sebagai strategi pemenuhan kebutuhan produksi.

    Optimisme ISAP terlihat dari proyeksi peningkatan penjualan persediaan. Dengan membaiknya ekonomi global dan peningkatan permintaan pasar otomotif, perusahaan telah memiliki calon pembeli tetap, memberikan kepastian bagi pertumbuhan bisnis mereka.

    ISAP mengutamakan keamanan persediaan dengan pengawasan ketat selama 24 jam dan inspeksi berkala untuk memitigasi risiko kehilangan. Meskipun persediaan tidak diasuransikan, perusahaan percaya langkah ini cukup efektif menjaga nilai aset.

    Perusahaan memutuskan untuk tidak melunasi fasilitas kredit dalam waktu dekat, mengandalkan likuiditas yang cukup untuk pembayaran angsuran bulanan. Keputusan ini memberikan fleksibilitas keuangan dan memungkinkan fokus pada operasional.

    ISAP, yang didirikan pada 22 Oktober 2011, adalah pemain utama di industri mesin dan perkakas mesin untuk pengerjaan logam. Produk utamanya meliputi dies, mold, checking fixture, precision part, dan stamping part, terutama untuk industri otomotif dan non-otomotif.

    Sebagai perusahaan binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra dan Astra Mitra Ventura, ISAP telah menjadi bagian penting dalam rantai pasok Grup Astra. Pada 9 Desember 2022, ISAP resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ISAP. Dalam IPO, perusahaan melepas 1,5 miliar saham dengan harga Rp96 per saham, meraih dana Rp144 miliar.

    Dana ini dimanfaatkan untuk modal kerja pembuatan mould, dies, dan checking fixture, serta kebutuhan operasional. ISAP, dengan pengalaman lebih dari satu dekade, berkomitmen menjadi perusahaan kelas dunia yang fokus pada kepuasan pelanggan dan inovasi produk.

    Keputusan strategis ISAP dalam mengelola persediaan, mitigasi risiko, dan fleksibilitas keuangan menunjukkan manajemen yang solid dan peluang pertumbuhan yang menjanjikan. Bagi investor yang mencari stabilitas dan potensi jangka panjang, ISAP layak dipertimbangkan sebagai portofolio investasi di sektor manufaktur dan otomotif.

    Dengan langkah ini, ISAP tidak hanya menjawab tantangan di pasar modal tetapi juga memperkuat posisinya sebagai emiten yang transparan dan adaptif terhadap dinamika pasar. 

    IHSG Pekan ini Alami Peningkatan 1,82 Persen

    Perdagangan saham di BEI sepanjang pekan 30 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025 didominasi sentimen positif. Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, melaporkan lonjakan signifikan pada rata-rata frekuensi transaksi harian. Persentasenya naik 6,08 persen menjadi 1,03 juta kali transaksi dari 970 ribu transaksi pada pekan sebelumnya.

    Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menguat 1,82 persen dan menembus level 7.164,429. Capaian ini menunjukkan optimisme pasar di awal tahun.

    “IHSG pekan ini mengalami peningkatan sebesar 1,82 persen menjadi berada pada level  7.164,429 dari 7.036,571 pada pekan lalu,” jelas dia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 4 Januari 2025.

    Peningkatan turut dialami oleh kapitalisasi pasar Bursa, yaitu sebesar 1,48 persen menjadi Rp12.445 triliun dari Rp12.264 triliun pada sepekan sebelumnya. Sedangkan, rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 8,45 persen menjadi Rp9,74 triliun dari Rp10,64 triliun pada pekan sebelumnya.

    “Rata-rata volume transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 12,40 persen menjadi 21,38 miliar lembar saham dari 24,40 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya,” kata Kautsar.

    Kautsar melanjutkan, investor asing pada Jumat, 3 Januari 2025, mencatatkan nilai jual bersih Rp571,38 miliar dan investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp817,08 miliar sepanjang tahun ini.

    Wall Street Menguat di Awal Tahun

    Di pasar saham Amerika, Wall Street menguat pada perdagangan Jumat waktu Amerika Serikat (AS) atau Sabtu, 4 Januari 2025, dini hari WIB. Pasar saham AS tersebut mencatatkan kenaikan setelah melewati periode suram pasca liburan.

    Dilansir dari Apnews di Jakarta, Sabtu, Indeks S&P 500 melesat 1,3 persen alias mencatat kenaikan pertama sejak Natal dan menjadi hari terbaiknya dalam hampir dua bulan. Penguatan saham-saham teknologi raksasa membantu S&P 500 menghentikan tren penurunan lima hari berturut-turut dan memangkas kerugian mingguan menjadi 0,5 persen.

    Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average naik 339 poin atau 0,8 persen, sedangkan Nasdaq melonjak 1,8 persen.

    Pendorong terbesar kenaikan ini adalah Nvidia yang melesat 4,5 persen. Saham-saham perusahaan yang terlibat dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) lainnya juga menguat meski mendapat kritik karena harga sahamnya dinilai sudah terlalu tinggi. Super Micro Computer, yang menjual server untuk kebutuhan AI dan lainnya, melonjak 10,9 persen, sementara Palantir Technologies naik 6,3 persen.

    “Meski keuntungan mudah dari saham AI mungkin sudah lewat, kami melihat reli ini masih jauh dari kata selesai,” ujar Chief Investment Officer UBS Global Wealth Management untuk kawasan Amerika, Solita Marcelli.

    Saham Tesla juga mencatat kenaikan signifikan atau melonjak 8,2 persen setelah merosot 6,1 persen sehari sebelumnya akibat laporan pengiriman kendaraan listrik yang lebih rendah dari ekspektasi analis untuk kuartal terakhir 2024.

    Rival Tesla, Rivian, justru melesat 24,5 persen setelah mengumumkan pengiriman lebih dari 14.000 unit kendaraan selama kuartal terakhir—lebih tinggi dari perkiraan analis.

    Namun, tidak semua saham menikmati tren positif. U.S. Steel turun 6,5 persen setelah Presiden Joe Biden memblokir rencana akuisisi senilai hampir USD15 miliar oleh Nippon Steel asal Jepang terhadap perusahaan tersebut. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Deden Muhammad Rojani

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.