KABARBURSA.COM - Pengamat politik Timur Tengah, Hasibullah Satrawi menilai Israel bakal membalas serangan yang dilakukan Iran beberapa waktu lalu.
Hasibullah memandang, Israel sangat terkejut dengan serangan yang dilakukan Iran. Menurut dia, Israel akan merespon Iran dengan tidak terburu-buru.
"Saya melihat ada sikap yang kurang lebih sama dari Israel dalam merespon ini, yaitu ketenangan di masa-masa awal serangan walaupun mungkin konteksnya agak berbeda," ujar Hasibullah kepada Kabar Bursa, Selasa, 16 April 2024.
Hasibullah melihat pola tersebut memiliki kesamaan dengan respon yang dilakukan Israel terhadap Hamas pada tahun lalu. Namun bedanya, lanjut dia, pada konflik Iran ini ada ikut campur Amerika Serikat (AS) yang tidak ingin melanjutkan peperangan.
"Amerika Serikat tidak ingin eskalasi lebih lanjut terkait perang di Timur Tengah dan itu sedikit atau banyak pasti mempengaruhi mekanisme internal Israel dalam merespon ini," kata dia.
Lebih lanjut Hasibullah mengatakan, konflik Iran-Israel ini berpotensi memberi imbas terhadap minyak, sebab Iran merupakan negara produsen minyak terbesar di dunia.
"Jadi perang yang melibatkan Iran sangat potensial akan mengganggu atau berdampak pada perminyakan. Ini memiliki dampak kepada dunia dan Indonesia," jelas dia.
Di kesempatan berbeda, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan melakukan antisipasi untuk kepentingan ekonomi Indonesia usai adanya konflik Iran dan Israel.
Airlangga menyebut langkah-langkah antisipatif akan disiapkan untuk menjaga kepercayaan pasar atas dampak potensi semakin meningkatnya harga komoditas terutama minyak akibat terganggunya pasokan, serta kenaikan harga emas, sebagai aset safe haven, dan rambatan ke sektor lainnya.
Tak hanya itu, konflik Iran-Israel juga akan menimbulkan gangguan pada rantai pasokan melalui terusan Suez yang akan berdampak langsung setidaknya pada kenaikan biaya kargo. Produk yang terganggu antara lain gandum, minyak, dan komponen alat-alat produksi dari Eropa.