KABARBURSA.COM - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan RI resmi melimpahkan pelayanan jasa pemanduan dan penundaan kapal di perairan Pulau Obimayor, Pantai Barat, kepada Badan Usaha Pelabuhan (BUP) PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IDX: IPCM). Pelimpahan ini mencakup wilayah pandu luar biasa Pelabuhan Laiwui, Maluku Utara.
Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita, mengungkapkan kebanggaannya atas kepercayaan pemerintah ini. "Ini adalah kabar gembira di awal tahun 2024 dan membanggakan. Kami berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan jasa pandu tunda demi menjaga keselamatan kapal, muatan, serta kepercayaan publik, pemegang saham, dan mitra bisnis kami," ujarnya. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu 22 Mei 2025.
Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, tengah dikembangkan menjadi pusat penambangan dan smelter nikel dengan kapasitas produksi hingga 240 ribu ton per tahun. Proyek ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk mendukung hilirisasi nikel di Indonesia Timur. Penambangan nikel ore, limonite, dan saprolite di wilayah ini dilakukan oleh Harita Nickel melalui PT Trimegah Bangun Persada (TBP) sejak 2010.
IPCM akan melayani pemanduan kapal-kapal kargo muatan nikel, mendukung operasi pabrik nikel sulfat yang merupakan bahan utama untuk baterai kendaraan listrik. Pabrik nikel sulfat ini, yang pertama di Indonesia dan terbesar di dunia dari sisi kapasitas produksi, memulai ekspor perdananya pada Juni 2023. "Kami optimis dengan prospek ini," tambah Shanti.
Shanti juga menyoroti bahwa Indonesia kini memiliki pabrik nikel sulfat terbesar di dunia yang dioperasikan oleh afiliasi PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), bagian dari Harita Nickel. "IPCM sangat bersemangat memulai kerja sama pelayanan pandu dan tunda di perairan Pulau Obimayor. Kami mendukung upaya pemerintah membangun industri hilirisasi yang memberikan dampak ekonomi berkelanjutan," jelasnya.
Selain itu, IPCM berencana memperkuat bisnisnya di tahun 2024 dengan menjalin kerjasama pelayanan pemanduan dan penundaan kapal di berbagai lokasi strategis. Hingga kini, IPCM telah memperpanjang perjanjian kerja sama dengan TUKS PT Cemindo Gemilang di Bayah, Banten, dan Tersus PT Nusantara Regas di Kepulauan Seribu.
Sejalan dengan ekspansi bisnis, IPCM tetap berkomitmen terhadap pengelolaan lingkungan yang baik dan program-program bantuan masyarakat yang tepat sasaran. "Kontribusi terhadap masyarakat sekitar terus kami pertahankan," pungkas Shanti.
Kenaikan Laba Bersih
PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) mencatat laba bersih sebesar Rp 157,6 miliar pada tahun 2023, mengalami kenaikan sebesar 4,6 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 150,6 miliar.
Menurut Direktur Utama Jasa Armada Indonesia (IPCM), Shanti Puruhita, pendapatan perusahaan pada tahun 2023 meningkat 16,1 persen dari Rp 980 miliar menjadi Rp 1,1 triliun. Kontribusi utama berasal dari segmen jasa pelabuhan umum yang mencapai Rp 525 miliar atau 46,1 persen dari total pendapatan. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu 30 Maret 2024.
Kontribusi pendapatan juga datang dari jasa Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp 191 miliar, serta Terminal Khusus (Tersus) sebesar Rp 343 miliar. “Selain itu, jasa pengelolaan kapal dan jasa marine lainnya juga berkontribusi signifikan,” ungkapnya.
Shanti menekankan komitmen IPCM dalam memberikan pelayanan terbaik tercermin dalam peningkatan maintenance dan docking kapal pada tahun 2023. Hal ini menyebabkan beban pokok pendapatan meningkat 17,8 persen menjadi Rp 799 miliar.
Meskipun biaya bahan bakar juga meningkat, namun IPCM berhasil menjaga proporsi laba usaha yang meningkat 5,6 persen. IPCM juga mencatat kenaikan total aset sebesar 2,3 persen menjadi Rp 1,52 triliun pada akhir 2023.
Transformasi dan Manajemen K3
Shanti menambahkan bahwa IPCM telah memperkuat armadanya dengan meluncurkan tiga kapal pandu dan satu kapal tunda baru. Selain itu, beberapa perjanjian kerja sama bisnis telah dilakukan untuk pelayanan di wilayah BUP IPCM.
“Program transformasi dan manajemen K3 yang dilakukan perusahaan menjadi kunci peningkatan kinerja pada tahun 2023. Kami juga terus melakukan transformasi efisiensi BBM untuk meningkatkan pelayanan operasional,” jelas Shanti.
Pada tahun 2024, IPCM akan terus memperkuat bisnisnya dengan melakukan kerjasama pelayanan jasa pemanduan dan penundaan pada beberapa tempat dengan para mitra strategis. Selain itu, IPCM akan menambah kekuatan baru melalui kerja sama usaha dengan PT Maritim Barito Perkasa (Adaro Group) dan PT Karya Pacific Shipping.
Strategi bisnis IPCM pada tahun ini akan difokuskan pada penyesuaian strategi dan rencana induk perusahaan dengan melanjutkan ekspansi bisnis organik dan anorganik. “Kami akan terus melakukan penguatan armada guna meningkatkan pelayanan operasional dengan fokus pada kepuasan pelanggan dan keselamatan kerja,” tambah Shanti.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.