KABARBURSA.COM - Baru-baru ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) meraih penghargaan sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dengan kinerja terbaik untuk kategori provinsi di wilayah Jawa dan Bali dalam TPID Award 2024.
Penghargaan ini diterima langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana, dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2024 di Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Alhamdulillah, Jawa Tengah mendapatkan penghargaan sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah terbaik di Pulau Jawa dan Bali," ujar Nana, Minggu, 16 Juni 2024.
Ia menjelaskan bahwa penghargaan ini merupakan hasil kerja sama yang baik antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan instansi terkait seperti Bank Indonesia (BI), Bulog, serta BUMD.
"Penghargaan ini adalah kebanggaan dan keberhasilan bersama di Jawa Tengah," ujarnya.
Pemprov Jateng telah berkolaborasi dengan berbagai instansi untuk menekan inflasi di wilayahnya. Nana menekankan pentingnya kolaborasi dan kebersamaan dalam pengendalian inflasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, inflasi Jateng pada Mei 2024 tercatat sebesar 2,66 persen secara year on year, lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 2,84 persen.
Secara bulanan (month to month) April 2024 ke Mei 2024, Jateng mengalami deflasi sebesar 0,22 persen, lebih rendah dari deflasi nasional yang sebesar 0,03 persen.
Komoditas penyumbang inflasi secara year on year antara lain beras, emas perhiasan, bawang merah, bawang putih, dan Sigaret Kretek Mesin (SKM).
Pemprov Jateng melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi. Dari sisi hulu, upaya tersebut meliputi fasilitasi bantuan benih cabai, pupuk bersubsidi, sosialisasi gerakan menanam di pekarangan, serta pembangunan green house untuk budidaya cabai.
Di sisi hilir, upaya yang dilakukan mencakup penyaluran beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), pemberian subsidi pangan, pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM), penyaluran fasilitasi distribusi kepada petani/gapoktan atau pelaku pangan lainnya, dan pengawasan penyaluran Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Pemprov Jateng juga menciptakan berbagai inovasi program untuk pengendalian inflasi pada tahun 2024.
Program-program tersebut meliputi BUMD Jateng Peduli Inflasi, inisiasi pembentukan ekosistem/distribusi cabai dan bawang merah, business matching, perluasan area green house, penguatan early warning system harga komoditi, gerakan 1.000 petani peduli inflasi, kios TPID Pandawa Kita, dan lainnya.
Presiden Jokowi, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan ucapan terima kasih kepada TPIP dan TPID yang telah bekerja keras untuk mengendalikan inflasi sehingga pada Mei 2024, inflasi nasional mencapai 2,84 persen.
"Ini adalah salah satu yang terbaik di dunia. Jika kita mengingat 9-10 tahun lalu, inflasi kita masih di angka 9,6 persen. Dengan usaha keras, kini kita berada di angka 2,84 persen," ujar Jokowi.
Mayoritas Harga Sembako di Jateng Naik
Sebagian besar harga sembako di pasar tradisional di Jawa Tengah (Jateng) masih mengalami kenaikan harga pada Minggu, 16 Juni 2024 atau H-1 Iduladha 1445 Hijriah.
Menurut data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), komoditas seperti bawang putih dan bawang merah sedang, gula pasir lokal dan premium mengalami penurunan harga.
Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga meliputi semua jenis cabai, telur ayam ras segar, daging ayam ras segar, beras kualitas bawah dan super 2, dan minyak goreng curah.
Di samping itu, komoditas yang masih memiliki harga stabil hingga saat ini adalah beras kualitas bawah 1, beras kualitas medium 1, 2, dan super 1, daging sapi kualitas 1 dan 2, minyak goreng kemasan bermerek 1 dan 2.
Untuk lebih lanjut, berikut ini harga sembako untuk pasar tradisional di Jateng, per 16 Juni 2024 berdasarkan PIHPS pukul 15.15 WIB.
- Bawang Merah Ukuran Sedang: Rp40.400/kg
- Bawang Putih Ukuran Sedang: Rp42.250/kg
- Beras Kualitas Bawah 1: Rp13.350/kg
- Beras Kualitas Bawah 2: Rp12.650/kg
- Beras Kualitas Medium 1: Rp14.950/kg
- Beras Kualitas Medium 2: Rp14.000/kg
- Beras Kualitas Super 1: Rp16.200/kg
- Beras Kualitas Super 2: Rp15.200/kg
- Cabai Merah Besar: Rp51.650/kg
- Cabai Merah Keriting: Rp54.150/kg
- Cabai Rawit Hijau: Rp29.250/kg
- Cabai Rawit Merah: Rp37.950/kg
- Daging Ayam Ras Segar: Rp35.450/kg
- Daging Sapi Kualitas 1: Rp132.600/kg
- Daging Sapi Kualitas 2: Rp123.850/kg
- Gula Pasir Kualitas Premium: Rp18.800/kg
- Gula Pasir Lokal: Rp17.050/kg
- Minyak Goreng Curah: Rp16.750/kg
- Minyak Goreng Kemasan Bermerek 1: Rp18.850/kg
- Minyak Goreng Kemasan Bermerek 2: Rp18.000/kg
- Telur Ayam Ras Segar: Rp27.500/kg
Sebagai catatan, harga sembako di pasaran juga bisa berubah karena disparitas masing-masing sembako berbeda.
Stok Pangan Aman
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan stok pangan nasional aman dan terkendali menjelang Idul Adha 2024.
"Berdasarkan proyeksi neraca pangan yang menghitung ketersediaan dan kebutuhan, stok pangan pokok strategis nasional aman dan cukup, terutama untuk mengantisipasi Idul Adha," kata Arief, Selasa, 11 Juni 2024.
Arief menyampaikan hal ini dalam RDP bersama Komisi IV DPR-RI di Senayan, Jakarta. "Apapun kondisinya, termasuk El Nino atau La Nina, Badan Pangan Nasional harus memastikan stok pangan aman dan cukup," tegas Arief.
Ia menjelaskan, salah satu langkah yang diambil adalah menjaga stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Bulog selalu di atas 1 juta ton.
Menurut data per 7 Juni 2024, stok CBP di Bulog mencapai 1,7 juta ton. Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang meminta stabilitas pangan terjaga dan terdistribusi merata serta terjangkau.
Ketersediaan daging ruminansia juga dipastikan cukup. Untuk sapi hidup, Bapanas akan mengadakan rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan guna mengidentifikasi sebarannya, sehingga Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) berjalan optimal.
"Khusus menghadapi Idul Adha, kebutuhan untuk kurban akan dirapatkan oleh Deputi kami hari ini, tapi secara keseluruhan, stok daging sapi dan kerbau aman," ujar Arief.
Tantangan yang kerap muncul adalah perpindahan antar wilayah. Jakarta dan Bandung Raya biasanya disuplai dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bapanas juga mendatangkan stok dari Nusa Tenggara, kadang stok berlebih dan harus ‘di-reekspor’. Namun, saat itu stok dijual di Jakarta dan sekitarnya.
Selain memastikan stok pangan aman, Arief mengungkapkan Bapanas melakukan langkah strategis pengamanan pasokan dan harga pangan dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh daerah. Per 7 Juni 2024, GPM telah dilaksanakan 5.036 kali di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi.
Penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga menjadi perhatian utama untuk menghadirkan beras terjangkau bagi masyarakat. Hingga kini, penyaluran beras SPHP oleh Bulog mencapai 755 ribu ton, tersebar di pasar tradisional dan ritel modern.
Bagi masyarakat berpendapatan rendah, diberikan bantuan pangan beras sejak 2023 kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Realisasi penyaluran tahap 1 Januari-Maret mencapai 655.932 ton beras atau 99 persen, sedangkan tahap 2 April-Juni 2024 mencapai 322.158 ton atau 48,80 persen dari target.
Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengatakan, menghadapi Idul Adha mendatang, pihaknya menyediakan stok sapi sebanyak 1.300 ekor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang hari raya.
"Saat ini, kami memiliki stok 280 ton daging sapi dan 1.300 ekor sapi. Jadi siap memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Sis Apik. (bay/*)