KABARBURSA.COM - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatat pertumbuhan positif pada kuartal I 2025. Selain itu, kinerja saham perusahaan juga terbilang moncer.
Mengutip keterangan resmi perusahaan, Kalbe mencapai pertumbuhan laba bersih sebesar 12,4 persen menjadi Rp1,1 triliun pada kuartal I 2025.
Peningkatan laba bersih Kalbe ditopang oleh pertumbuhan penjualan bersih yang turut meningkat 5,8 persen YoY menjadi Rp8,8 triliun, penurunan harga bahan baku, dan pengelolaan biaya operasional yang baik.
Adapun margin laba kotor Kalbe turut meningkat sebesar 41,6 persen dibanding kuartal I 2024, hal ini dikarenakan penurunan harga bahan baku serta bauran produk.
Penjualan bersih Kalbe dari divisi produk kesehatan meningkat sebesar 9,1 persen secara YoY usai didorong oleh pertumbuhan yang cukup merata.
Namun dari divisi nutrisi, penjualan bersih perusahaan turun sebesar 0,9 persen YoY terutama karena berlanjutnya dampak pelemahan daya beli terhadap kategori susu bubuk.
Berpindah ke distribusi dan logistik, penjualan bersih Kalbe di divisi ini meningkat sebesar 3,7 persen YoY seiring dengan pertumbuhan kontribusi prinsipal eksternal.
Secara keseluruhan, penjualan bersih domestik Kalbe juga mengalami pertumbuhan sebesar 4,1 persen, sedangkan penjualan bersih ekspor bertumbuh sebesar 40,9 persen dibandingkan kuartal I 2024.
Pertumbuhan penjualan eskpor ini didorong oleh pemulihan bertahap permintaan produk ekspor yang sebelumnya mengalami kontraksi karena kendala di beberapa negara.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady, mengatakan di tengah gejolak eksternal, pihaknya menilai kinerja kuartal I 2025 cukup positif, dengan pertumbuhan volume permintaan yang dibarengi dengan perbaikan margin.
"Berbagai inisiatif strategis berjalan sesuai rencana khususnya untuk membangun ekosistem onkologi, obat biologi, terapi sel, obat generik dan alat kesehatan," ujar dia dalam keterangan tertulis dikutip, Jumat, 2 Mei 2025.
Walaupun menghadapi ketidakpastian dari kondisi finansial dan geopolitik global, pihaknya percaya bahwa Kalbe mampu terus tumbuh dan memanfaatkan peluang dalam industri kesehatan Indonesia.
Diketahui, Kalbe mempertahankan Outlook 2025 pertumbuhan penjualan dan laba bersih pada kisaran 8 – 10 persen serta kebijakan dividen dengan rasio 45 persen – 55 persen terhadap laba bersih.
Adapun Kalbe saat ini telah menyelesaikan program pembelian kembali saham yang dianggarkan sebesar Rp1 triliun untuk memberikan nilai yang optimal bagi pemegang saham.
Bagaimana Strategi Kalbe Usai Raup Laba Bersih Double Digit?
Sebelumnya, Kalbe memiliki sejumlah strategi setelah Perseroan mendapatkan laba bersih double digit sepanjang 2024. Perseroan mencapai pertumbuhan laba bersih double-digit sebesar 17,1 persen Year on Year (YoY).
Catatan positif tersebut ditopang pada segmen bisnis obat resep, produk kesehatan, serta distribusi dan logistik, didukung pengelolaan biaya operasional yang baik, dan dampak positif dari biaya non-operasional.
Selain itu, margin laba kotor Kalbe relatif meningkat menjadi sebesar 39,7 persen dibanding tahun 2023 karena penurunan harga bahan baku.
Irawati Setiady menilai, kinerja tahun 2024 menunjukkan tanda pemulihan yang baik dari sisi volume permintaan, dibarengi dengan perbaikan margin.
"Berbagai inisiatif strategis berjalan sesuai rencana khususnya untuk membangun ekosistem onkologi, obat biologi, obat generik dan alat kesehatan," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, dikutip, Rabu, 2 April 2025.
Setelah meraih catatan positif pada tahun lalu, Kalbe akan terus mengelola rantai pasokan dan mengelola persediaan dengan tetap mengutamakan ketersediaan produk di tengah risiko geopolitik dan fluktuasi keuangan global
Disebutkan, Kalbe juga akan terus menjaga efisiensi bisnis dengan pemanfaatan digitalisasi serta mengelola efektivitas pemasaran untuk meningkatkan pertumbuhan untuk mempertahankan margin ke depan.
Manajemen Kalbe menyampaikan, strategi kenaikan harga akan diterapkan secara selektif dengan memperhatikan kondisi daya beli masyarakat. Perseroan juga mengelola penggunaan mata uang USD untuk keperluan impor bahan baku.
Seperti Apa Kinerja Saham KLBF
Saham Kalbe, yakni KLBF memiliki catatan kinerja yang positif. Merujuk data Stockbit, Jumat, 2 Mei 2025, performa KBLF dalam sebulan terakhir mencapai 20,26 persen.
Tak hanya itu dalam tiga bulan terakhi, saham KLBF juga mencatat performa gemilang dengan raihan 7,91 persen.
Di sisi lain, KLBF mencatat Current Ratio sebesar 4,06, yang berarti perusahaan memiliki aset lancar lebih dari empat kali lipat kewajiban jangka pendeknya. Angka ini menunjukkan kemampuan luar biasa perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa tekanan likuiditas.
Sementara itu, Quick Ratio KLBF sebesar 2,61 mengindikasikan bahwa bahkan tanpa mempertimbangkan persediaan, KLBF masih sangat mampu membayar kewajiban jangka pendeknya.
Yang tak kalah mencengangkan, Debt to Equity Ratio (DER) KLBF berada di level 0,02. Angka ini mencerminkan struktur modal yang sangat konservatif dan minim ketergantungan pada utang.
Dari sisi profitabilitas, KLBF mencatat Return on Assets (ROA) sebesar 10,99 persen dan Return on Equity (ROE) sebesar 14,29 persen. ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengelola total asetnya, sementara ROE mencerminkan tingkat pengembalian yang baik bagi para pemegang saham.
Sementara itu, gross profit margin KLBF sebesar 41,56 persen, hal ini berarti Kalbe melakukan efisiensi dalam mengelola biaya produksi dan harga pokok penjualan.
Operating profit margin yang solid di angka 15,61 persen, serta Net Profit Margin sebesar 12,17 persen, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menjaga margin keuntungan di seluruh lini operasional, dari hulu ke hilir.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.