Logo
>

Kantongi Izin Ekspor ke Singapura, TOBA Bersiap Nyalakan Babak Baru di Q2-2025

EBITDA TOBA hingga akhir Maret tetap positif di angka USD15,8 juta, sementara saldo kas yang kuat di USD126

Ditulis oleh Yunila Wati
Kantongi Izin Ekspor ke Singapura, TOBA Bersiap Nyalakan Babak Baru di Q2-2025
PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). (Foto: Dok Perusahaan).

KABARBURSA.COM - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) kini berada di persimpangan penting transformasi bisnisnya. Setelah resmi mengantongi izin ekspor listrik rendah karbon ke Singapura, harapan terhadap kinerja perseroan di kuartal kedua 2025 pun mulai tumbuh. 

Meski catatan keuangan di awal tahun masih menunjukkan tantangan, arah strategi dan dukungan kebijakan menjadi kombinasi yang patut dicermati lebih dalam.

TOBA memang belum sepenuhnya keluar dari tekanan. Pada kuartal I/2025, perusahaan mencatat penurunan pendapatan cukup dalam, merosot lebih dari 42 persen secara tahunan menjadi USD71,5 juta. 

Kerugian bersih pun melebar hingga USD60 juta. Namun kondisi ini tak lepas dari keputusan besar perusahaan untuk melepas sebagian aset PLTU dan menggeser fokus ke energi baru terbarukan (EBT). 

Perubahan ini bersifat fundamental, bukan sekadar pergeseran portofolio, dan dampaknya baru akan mulai terasa secara bertahap, termasuk di kuartal kedua.

Salah satu momentum penting datang lewat kabar dari Singapura. TOBA menjadi satu dari lima perusahaan Indonesia yang mendapat restu pemerintah untuk mengekspor listrik hijau ke negeri jiran. 

Proyek ekspor ini bukan proyek kecil, karena ditargetkan bisa mengalirkan hingga 3 GW listrik dan bernilai miliaran dolar AS. Dengan potensi itu, TOBA berpeluang membuka jalur pendapatan baru yang jauh lebih berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisi sebagai pemain regional di sektor energi bersih.

Meski masih mencatat rugi, kondisi keuangan perusahaan tak sepenuhnya suram. EBITDA TOBA hingga akhir Maret tetap positif di angka USD15,8 juta, sementara saldo kas yang kuat di USD126 juta memberi ruang cukup untuk mendanai ekspansi EBT yang agresif. 

Proyeksi pembangunan kapasitas hingga 100 MW di tahun ini, jika sesuai jadwal, akan mulai memberi kontribusi operasional pada semester dua.

Kuartal kedua 2025, dengan demikian, akan menjadi periode krusial. Bukan hanya sebagai tolok ukur transisi bisnis TOBA, tapi juga sebagai tahap awal pembuktian bahwa strategi keluar dari batu bara menuju energi hijau memang bisa dijalankan secara konkret dan berdampak positif. 

TOBA sedang membuktikan, bahwa meski harus menghadapi tekanan jangka pendek, arah jangka panjang mereka mulai menunjukkan bentuk. Dan dalam dunia energi, keyakinan terhadap masa depan hijau bukan hanya soal strategi, tapi juga soal ketepatan waktu dan konsistensi eksekusi.

Saham TOBA Hari ini Bergerak Stabil

Perdagangan saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) hari ini memang tidak mencatat perubahan harga dari sesi sebelumnya, tetap bertahan di level 845. Tapi di balik pergerakan yang terlihat datar itu, dinamika pasar justru cukup terasa. 

Saham sempat dibuka lebih rendah di 830, lalu perlahan naik dan menyentuh level tertingginya di 880, sebelum kembali melandai ke harga penutupan. Ini menunjukkan bahwa ada aktivitas beli yang cukup kuat di awal sesi, namun tekanan jual ikut masuk dan menahan laju penguatan hingga akhirnya harga stabil kembali di posisi awal.

Volume transaksi yang tercatat pun cukup solid, mencapai 1,77 juta lot dengan nilai transaksi nyaris Rp149 miliar. Angka ini mencerminkan bahwa minat pasar terhadap TOBA belum surut, terlebih dengan sorotan yang terus mengarah pada langkah strategis perusahaan yang kini tengah bertransformasi menuju bisnis energi hijau. 

Rata-rata harga transaksi harian berada di kisaran 839, hanya sedikit di bawah harga penutupan, mengindikasikan bahwa mayoritas perdagangan terjadi dalam rentang yang relatif seimbang.

Sementara itu, ruang pergerakan harga masih cukup longgar. Batas atas (ARA) berada di 1.055 dan batas bawah (ARB) di 720, memberi sinyal bahwa potensi volatilitas tetap terbuka. Namun, kenyataannya pasar memilih bersikap tenang hari ini. 

Bisa jadi, ini mencerminkan sikap tunggu dan lihat dari para pelaku pasar, yang tengah menanti katalis baru, baik dari sisi kinerja keuangan kuartal II maupun kelanjutan proyek ekspor listrik ke Singapura yang menjadi salah satu sorotan utama.

Bila ditarik kesimpulan, pergerakan TOBA hari ini memang tidak mencolok, tapi tidak bisa dianggap sepi. Stabilitas harga di tengah volume yang tetap aktif justru memperlihatkan bahwa saham ini sedang berada dalam fase konsolidasi. 

Dan dalam banyak kasus, fase tenang seperti ini kerap menjadi jeda sebelum pasar menentukan arah berikutnya. Bagi investor, ini bisa menjadi momen untuk mencermati pergerakan lebih dekat, karena saham yang diam bukan berarti kehilangan arah, bisa jadi justru sedang bersiap untuk langkah selanjutnya.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79