KABARBURSA.COM – Musim kemarau membawa risiko overheating pada ban kendaraan, yang dapat merusak ban dan memerlukan penggantian baru. Dengan harga ban mobil yang bisa mencapai Rp1-2 juta per unit, menghindari kerugian ini sangatlah penting.
Overheating pada ban terjadi akibat gesekan terus-menerus antara ban dan permukaan jalan yang panas. Fenomena ini dapat menyebabkan ban memuai dan bahkan pecah jika terkena suhu yang berlebihan.
Selama musim kemarau, cuaca panas mempengaruhi suhu permukaan jalan. Akibatnya, tekanan angin dalam ban meningkat, meningkatkan potensi overheating pada ban kendaraan.
Billy Cahyadi, Product Manager dan Regional Sales Hankook Tire Indonesia, menjelaskan bahwa setiap ban dilengkapi dengan rating suhu yang berbeda-beda. Rating ini menunjukkan kapasitas ban untuk menahan panas.
“Sebagai contoh, ban dengan rating temperatur A adalah grade tertinggi yang dapat menahan panas pada kecepatan hingga 185 km per jam. Ban dengan rating temperatur B mampu menahan panas hingga kecepatan 160 km per jam, sedangkan ban dengan rating temperatur C hanya mampu menahan panas pada kecepatan 135 km per jam,” jelas Billy.
Kendati demikian, sebagai pengendara kita tetap perlu melakukan sejumlah antisipasi terhadap musim kemarau, agar ban senantiasa dalam kondisi optimal. Berikut tips cegah ban overheating ketika musim kemarau:
Periksa Tekanan Angin
Tekanan angin yang tepat sangat penting untuk memastikan daya cengkram maksimum dan kontrol berkendara yang optimal. Tekanan angin yang benar juga mengurangi getaran dan kebisingan dari jalan.
Ban yang kurang angin dapat menurunkan efisiensi bahan bakar dan meningkatkan risiko pecah ban, sedangkan ban yang terlalu penuh dapat mempercepat keausan dan meningkatkan risiko slip.
Adapun rekomendasi tekanan angin ban berdasarkan jenis kendaraan: MPV membutuhkan 33-36 Psi, city car 30-36 Psi, sedan 30-33 Psi, dan SUV 35-40 Psi.
Rotasi Ban Secara Berkala
Rotasi ban adalah cara efektif untuk memperpanjang umur ban dan mengurangi biaya perawatan jangka panjang. Idealnya, rotasi dilakukan setiap enam bulan atau setiap 10.000 km.
Teknik rotasi ban bervariasi, seperti Front Wheel Drive yang melibatkan penukaran posisi ban depan secara silang, Rear Wheel Drive dengan memindahkan ban belakang ke depan secara silang, dan All Wheel Drive dengan memindahkan ban depan dan belakang secara silang.
Perbaiki Cara Berkendara
Untuk mengurangi risiko overheating dan pecah ban, hindari pengereman mendadak dan mengemudi dengan kecepatan tinggi dalam waktu lama. Disarankan untuk istirahat secara berkala agar ban dapat mendingin setelah bergesekan dengan aspal panas. Sesuai aturan lalu lintas, istirahatlah selama setengah jam setelah empat jam berkendara terus-menerus.
Perhatikan Muatan
Setiap kendaraan memiliki batas beban maksimal yang direkomendasikan pabrik. Beban berlebih pada ban meningkatkan gesekan dengan jalan, yang dapat menyebabkan pecah ban. Pastikan beban terdistribusi merata di seluruh ban untuk menjaga kinerja dan keamanan ban.
Hindari Miss Application
Pastikan ban yang digunakan sesuai dengan fungsinya. Ban yang dirancang untuk jalan aspal tidak seharusnya digunakan di jalan non-aspal, karena dapat mengurangi traksi dan menyebabkan keausan tidak normal.
Ban tipe M/T yang dirancang untuk off-road akan mengalami keausan abnormal jika digunakan di jalan aspal atau beton. Penggunaan ban yang tidak sesuai dapat secara signifikan mengurangi umur dan performa ban.
Billy menjelaskan bahwa keausan ban yang tidak merata sering menjadi penyebab utama pecah ban. Oleh karena itu, penting untuk memilih ban dengan teknologi terbaik.
“Hankook hadir dengan teknologi VAI atau Visual Alignment Indicator yang memungkinkan pengendara mendeteksi keausan tidak merata pada ban. VAI bekerja melalui dua pasang lubang kecil di kedua sisi luar telapak ban, serta membantu memantau masalah keseimbangan ban,” ujar Billy.
Billy menawarkan line-up ban untuk musim kemarau seperti Ventus S1 Evo 3. Ban ini dilengkapi dengan aramid reinforcement belt yang meningkatkan handling hingga 15 persen dan mengurangi keausan tidak merata meskipun menanggung beban besar.
Ia mengklaim ban tersebut memiliki daya cengkram kering optimal dan efisiensi energi tinggi, sehingga menghemat bahan bakar dan mengurangi kebisingan dalam berkendara. Ban ini menawarkan peningkatan signifikan dalam kekuatan dinding samping berkat teknologi bead packing dan penggunaan bahan nilon khusus di area tersebut.
Dengan karkas dua lapis dan bahan komposit aramid, ban ini mengurangi perluasan yang tidak diinginkan dari hambatan gulir hingga 60 persen pada kecepatan tinggi dibandingkan dengan pola sebelumnya.
Hal ini menghasilkan stabilitas mengemudi yang tinggi, presisi kemudi yang optimal, serta peningkatan daya tahan melalui pengurangan panas secara keseluruhan. (Cit/*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.