KABARBURSA.COM - PT Elnusa Tbk (ELSA) anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melakukan pengembangan inovasi semen slurry merah putih.
Elnusa menyampaikan kini semen slurry merah putih hadir dengan lebih banyak keunggulan serta harga lebih ekonomis dengan performa teknis lebih bagus.
Di antaranya ialah compressive strength (kemampuan menahan tekanan) lebih tinggi, slurry lebih mudah dipompakan kedalam sumur.
Direktur Utama Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja, mengungkapkan inovasi pertama dari slurry merah putih telah diterapkan pada 8 sumur di lapangan Tunu, Blok Mahakam. Seperti dalam keterangannya, Senin 2 September 2024.
Menurut dia, semen slurry merah putih sudah memberikan value added yang luar biasa bagi PHM. Pertama, dari sisi safety bisa terjaga dari efek shallow gas zone yang bisa berbahaya. Kedua, dari sisi biaya, juga bisa reduce cost untuk biaya cementing-nya yang lebih murah dari produk lain dipasaran.
"Yang ketiga, ini adalah karya anak bangsa, original produk Elnusa dengan memanfaatkan material-material yang mayoritas produk lokal juga," ungkap Bachtiar dalam keterbukaan informasi BEI dikutip, Senin, 2 September 2024.
Sukses dengan inovasi awal, Elnusa kemudian mengembangkan ramuan Slurry Merah Putih 2.0 yang saat ini juga telah dimanfaatkan pada 8 sumur di WK Mahakam, dan masih akan terus bertambah.
Bachtiar menyebut, slurry merah putih versi 2.0 memiliki harga yang lebih ekonomis 15-20 persen dibandingkan dengan versi sebelumnya.
"Untuk spesifikasi teknisnya pun lebih unggul dari versi sebelumnya dengan memiliki rata-rata compressive strength lebih tinggi untuk 24 jam pertama dan memiliki rheology yang lebih rendah sehingga mengurangi friction pressure dan surface pressure, serta mendapatkan stabilitas di rheology yang lebih rendah," terang Bachtiar.
Pemanfaatan semen slurry merah putih juga cocok diterapkan untuk membantu meningkatkan produksi migas. Seperti diketahui, banyak lapangan migas saat ini yang sudah mature dan produksinya cenderung depleted atau menurun.
Sehingga perusahaan migas pun mulai mengebor sumur di zona dangkal yang sebelumnya jarang disentuh karena kondisi tanahnya terdapat batu bara, berpasir, serta ada potensi hazard-nya.
ELSA Gasak Rp188 Miliar untuk Capex 2024: Siap Tancap Gas
Diberitakan sebelumnya, PT Elnusa Tbk (ELSA), telah mengumumkan realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) yang mencapai Rp188 miliar pada paruh pertama tahun 2024. Angka ini mencerminkan sekitar 36 persen dari total target capex perusahaan untuk tahun ini, yang sebesar Rp526 miliar.
Direktur Utama Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja, menjelaskan bahwa dana investasi ini dialokasikan untuk mendukung berbagai proyek strategis di tiga lini bisnis utama perusahaan. Pengalokasian anggaran meliputi pengadaan peralatan vital untuk layanan hulu, distribusi energi, dan logistik.
Di sektor layanan hulu, sebagian besar capex digunakan untuk memperkuat kapasitas eksplorasi dan produksi. Ini termasuk pengadaan peralatan seperti HWU Drilling, Mobile Welltest, dan Wireline Cable yang penting untuk operasional eksplorasi dan pengeboran minyak dan gas.
Sementara itu, di sektor distribusi energi dan logistik, capex diinvestasikan dalam pengadaan kendaraan tangki BBM dan pengembangan terminal bahan bakar di Labuan Bajo. Investasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi distribusi energi serta memperluas kapasitas logistik perusahaan.
“Elnusa juga mengalokasikan capex untuk beberapa proyek penting lainnya, seperti Dredging Barge ETSA, HW-PUDC SCUPND, dan Docking AWB ASLO. Semua proyek ini dirancang untuk memastikan bahwa operasional perusahaan tetap optimal dan sesuai dengan rencana strategis kami,” ujar Bachtiar dalam siaran pers Public Expose Live 2024 yang digelar pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Untuk semester kedua tahun 2024, ELSA merencanakan kelanjutan penyerapan capex dengan fokus pada proyek-proyek strategis berikutnya. Rencana tersebut mencakup pengadaan Workover Rigs, Downhole Equipment, dan Cementing Unit, serta pengembangan infrastruktur pendukung lainnya yang dianggap krusial untuk mendukung pertumbuhan dan efisiensi operasional perusahaan.
Bachtiar menambahkan bahwa langkah-langkah ini dirancang untuk memperkuat posisi Elnusa dalam industri energi, sambil memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi perusahaan. “Elnusa tetap berkomitmen untuk menghadirkan solusi energi yang inovatif dan terintegrasi, mendukung perkembangan industri energi nasional, dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi para pemegang saham serta seluruh pemangku kepentingan,” ungkapnya.
Dengan strategi ini, Elnusa berharap dapat meningkatkan kapasitas dan efisiensi operasionalnya, memperkuat posisinya sebagai pemain utama di sektor energi, dan terus memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan industri energi di Indonesia.
ELSA, yang merupakan bagian dari Subholding Upstream PT Pertamina (Persero), menunjukkan kinerja keuangan yang solid selama semester pertama tahun 2024. Perseroan berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp443 miliar hingga Juni 2024, hampir mendekati total laba bersih tahun 2023 yang mencapai Rp503 miliar. Pencapaian ini mencerminkan optimisme Elnusa untuk melebihi hasil laba bersih tahun sebelumnya.
Capaian Laba Hampir Target
Bachtiar percaya bahwa perusahaan akan terus mencapai pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan sepanjang sisa tahun 2024. Dengan pencapaian laba yang mendekati target tahunan dalam enam bulan pertama, Elnusa berada dalam posisi yang kuat untuk meningkatkan kinerjanya.
“Berdasarkan strategi utama perusahaan tahun ini, Elnusa berfokus pada penguatan bisnis hulu. Layanan eksplorasi dan produksi, serta operasi dan pemeliharaan, menjadi prioritas utama dalam memperkuat posisi kami di industri energi. Salah satu langkah penting adalah pengembangan bisnis seismik 3D,” ujar Bachtiar.
Elnusa optimis bahwa proyek seismik 3D, terutama di wilayah strategis dengan potensi cadangan migas yang besar, akan menjadi pendorong utama pertumbuhan pada semester kedua 2024. Selain itu, Elnusa terus mengoptimalkan belanja modal (capex) yang hingga Juni 2024 mencapai Rp88 miliar, atau sekitar 36 persen dari target capex tahun ini sebesar Rp526 miliar.
Investasi ini diarahkan untuk mendukung berbagai proyek strategis di tiga lini utama bisnis, termasuk pengadaan peralatan penting dalam layanan hulu, distribusi energi, dan logistik. Di sektor layanan hulu, capex digunakan untuk memperkuat kapasitas eksplorasi dan produksi dengan pengadaan peralatan seperti HWU Drilling, Mobile Welltest, dan Wireline Cable.
Di sektor distribusi energi dan logistik, capex diinvestasikan dalam pengadaan kendaraan tangki BBM serta pengembangan terminal bahan bakar di Labuan Bajo. Elnusa juga mengalokasikan capex untuk proyek penting lainnya, seperti Dredging Barge ETSA, HW-PUDC SCUPND, dan Docking AWB ASLO, untuk memastikan operasional perusahaan tetap optimal.
Untuk paruh kedua tahun 2024, Elnusa berencana melanjutkan penyerapan capex dengan fokus pada proyek-proyek strategis seperti pengadaan Workover Rigs, Downhole Equipment, dan Cementing Unit, serta pengembangan infrastruktur pendukung lainnya. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi Elnusa dalam industri energi yang terus berkembang dan memastikan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.
“Elnusa tetap berkomitmen untuk menyediakan solusi energi yang inovatif dan terintegrasi, mendukung kemajuan industri energi nasional, dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi para pemegang saham serta seluruh pemangku kepentingan,” kata Bachtiar.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.