KABARBURSA.COM – Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) bergerak naik pada perdagangan Senin, 3 November 2025. Sayangnya, reli intraday ini belum cukup kuat untuk menandai pembalikan tren.
Harga saham emiten batu bara terbesar di Tanah Air ini menguat 2,65 persen ke level Rp1.935 per saham, setelah sehari sebelumnya anjlok 4,8 persen dan ditutup di Rp1.885. Meski secara harga tampak pulih, volume perdagangan hari ini justru mengecil tajam menjadi 353 ribu lot atau hanya seperempat dari rata-rata harian ADRO di pasar reguler.
Total nilai transaksi tercatat Rp67,9 miliar dengan frekuensi 6.414 kali. Catatan ini menandakan bahwa pergerakan ADRO lebih didorong oleh spekulasi jangka pendek dibandingkan akumulasi institusional.
Dari data Orderbook juga menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran. Antrean beli (bid) memang terlihat aktif di kisaran Rp1.925–Rp1.930 dengan total 352 ribu lot.
Namun dari sisi jual (offer) masih jauh lebih tebal. Penawaran mencapai 534 ribu lot di rentang Rp1.935–Rp1.955. Struktur ini mencerminkan tekanan distribusi masih kuat di atas harga pasar. Jadi bisa dikatakan, kenaikan ADRO hari ini belum dapat dikategorikan sebagai fase pemulihan yang solid.
Dari sisi teknikal, rebound ADRO terjadi di area support psikologis Rp1.900 setelah terkoreksi tajam selama dua sesi berturut-turut. Pergerakan harga hari ini terjepit di rentang sempit Rp1.895–Rp1.940.
Sepertinya pasar masih ragu menembus level resistensi Rp1.950–Rp1.970. Jika tekanan jual kembali meningkat di zona atas, harga berisiko terkoreksi ulang ke area Rp1.880.
Tidak ada katalis fundamental yang menjelaskan kenaikan harga ini. Harga batu bara global saja masih stagnan di kisaran USD104–106 per ton, dan belum ada kabar korporasi signifikan dari Alamtry Resources yang bisa memicu re-rating.
Dengan demikian, penguatan ADRO pada sesi ini lebih merupakan pantulan teknikal semata, yaitu efek psikologis dari tekanan jual ekstrem yang terjadi pada pekan lalu.
Di sini, analis juga memperkirakan bahwa momentum kenaikan ADRO masih rapuh selama volume belum menembus rata-rata perdagangan harian dan tekanan jual di atas Rp1.940 belum terurai. Bagi pelaku pasar, pergerakan hari ini masih tergolong uji keseimbangan antara niat beli spekulatif di bawah dan aksi jual profit taking di atas.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.