Logo
>

Kepala Otorita IKN Mundur: Sinyal Kurang Baik

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Kepala Otorita IKN Mundur: Sinyal Kurang Baik

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Mundurnya Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe dari jabatan Kepala dan Wakil Kepala Otorita, dinilai memberi sinyal kurang baik pada pembangunan Ibu kota Nusantara (IKN).

    Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal. Sinyal kurang baik, dikatakan dia, karena kondisi ini terjadi menjelang pergantian ke pemerintah baru.

    "Mundurnya dua pimpinan utama dari badan otorita IKN mau tidak mau memberikan sinyal yang kurang baik bagi pembangunan IKN. Karena pertama, pengunduran diri ini terjadi menjelang pergantian pemerintahan," ujarnya kepada Kabar Bursa, Rabu 5 Juni 2024.

    Faisal bilang, kondisi tersebut bisa mempengaruhi kepercayaan investor untuk terlibat ke dalam pembangunan IKN.

    Apalagi dia mengatakan sebelum Bambang dan Dhony mundur, sebenarnya IKN juga belum banyak menarik banyak investor. Sehingga pembangunan harus menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    "Sebelum ada pengunduran diri dari dua pimpinan Otorita IKN, sebetulnya sudah ada beberapa permasalahan yang cukup menghambat dalam pembangunan IKN. Terutama dalam hal bagaimana menarik investor," jelas dia.

    Meski begitu, Faisal menyatakan anggaran dari negara memang diperlukan dalam pengerjaan proyek ini, mengingat IKN benar-benar dibangun dari nol.

    Dia menilai penggunaan APBN sangat berguna untuk pengerjaan proyek, terutama untuk pembangunan infrastruktur dasar.

    "Investor biasanya masuk ketika sudah terbangun infrastruktur dasar atau paling tidak mereka melihat dalam hal kepastian keberlanjutan dalam pembangunan IKN," tandasnya.

    "Oleh karena itu makannya, sampai saat ini pembangunan ikn terutama kawasan inti, infrastruktur dasar ini dibangun sebagai besar oleh APBN," tambah dia.

    Terpisah, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti mengatakan mundurnya Bambang dan Dhony tidak akan mengurangi minat investor terhadap IKN.

    Esther mengatakan ketertarikan investor tergantung dengan prospek pembangunan IKN. Kata dia, selama investor melihat IKN memiliki harapan yang bagus, maka peluang mereka untuk investasi tetap terbuka.

    “(Investor) itu kan tidak tergantung siapa yang di sana, tapi tergantung apakah IKN ini punya prospek tidak? Kalau buat investor itu menguntungkan, ya pasti mereka akan tetap berinvestasi,” kata Esther kepada Kabar Bursa, Selasa 4 Juni 2024.

    Infrastruktur Memadai

    Adapun prospek yang dimaksud Esther adalah, IKN harus memiliki infrastruktur yang memadai, seperti instalasi listrik, jalan raya, hingga air bersih.

    Jika semua yang disebutkan itu sudah tersedia, kemungkinan besar IKN akan banyak dilirik investor.

    Akan tetapi lainnya halnya jika pengerjaan IKN belum ada prospek yang bagus. Menurut Esther, sulit mendapatkan investor masuk.

    “Kalau di IKN belum ada apa-apa, saya rasa juga ini mahal sekali untuk investasi di sana. Itu mungkin yang membuat pertimbangan mereka (investor) itu belum mau investasi di IKN,” tutur dia.

    “Misal mereka mau bangun prasarana seperti sekolah, harus ada air bersihnya, harus ada listrik. Air dan listrik itu vital dalam hidup ini,” sambung Esther.

    Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Dhony Rahajoe mengundurkan diri dari jabatannya. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno pada Senin, 3 Juni 2024.

    “Pak Presiden menerima surat pengunduran diri dari Bapak Bambang Susantono ,” kata Pratikno.

    Untuk sementara kedua jabatan tinggi Ibu Kota Nusantara tersebut akan dipegang oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita IKN dan Wakil Kepala Otorita IKN yakni Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni.

    “Saya dan Pak Raja dipanggil untuk diberi tugas sebagai plt Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN,” kata Basuki.

    Ia menyampaikan posisi Plt Kepala Otorita IKN sama dengan tugas kepala dan wakil kepala definitif sampai terbentuknya dan ditunjuknya lagi kepala dan wakil kepala sesuai dengan perundang-undangan

    “Tugasnya mempercepat pelaksanaan program, kita yakin otorita sedang membuat program IKN ini kami berdua mempercepat pelaksanaan program tersebut yang sesuai dengan urban design dan sesuai dengan sayembara yang lalu dengan konsep negara nusa rimba,” terang Basuki.

    Penunjukan Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni menjadi wakilnya di Otorita IKN, kata Basuki, karena masih terdapat permasalahan mengenai tanah di IKN. “Kenapa beliau sebagai Wakil OIKN karena menyangkut status tanah,” ujar Basuki.

    Program Pembangunan IKN

    Basuki mengatakan fokus sebagai Plt Kepala OIKN adalah mempercepat pelaksanaan program dalam pembangunan IKN. Dalam status tanah, mereka akan segera memastikan apakan status tanah IKN ke depan akan dijual atau melalui skema sewa. “Kami ingin percepat itu sehingga para investor tidak ragu dalam melakukan investasi,” tegas Basuki.

    Menurut Basuki, pihaknya akan segera memutuskan status tanah di IKN, apakah akan dijual, disewakan, atau dijadikan kerja sama dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Hal ini dilakukan agar investor tidak lagi ragu untuk segera masuk ke IKN.

    “Kami berdua akan segera memutuskan status tanah di IKN ini, apakah dijual, disewa, atau KPBU. Kami ingin mempercepat itu, sehingga para investor tidak ragu-ragu lagi untuk melakukan investasinya,” papar Basuki.

    Lebih lanjut, Basuki menekankan bahwa dirinya dan Raja Juli juga akan memperjelas status tanah di IKN.

    Hal ini penting dilakukan agar investasi yang dilakukan investor memiliki kejelasan status hukum yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan minat investor terhadap proyek-proyek pembangunan di IKN.

    “Kami akan memastikan bahwa status tanah di IKN jelas dan transparan, sehingga para investor dapat melakukan investasi dengan tenang dan tanpa keraguan,” ujarnya. (yog/prm)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.