Logo
>

Kilas Sepekan: Perubahan IHSG hingga Peningkatan Transaksi Harian Bursa

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Kilas Sepekan: Perubahan IHSG hingga Peningkatan Transaksi Harian Bursa

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan periode 30 September - 4 Oktober 2024 mengalami perubahan. Dikutip dari laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu, 5 Oktober 2024, IHSG selama sepekan mengalami perubahan sebesar 2,61 persen.

    "Perubahan terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan sebesar 2,61 persen menjadi berada pada level 7.496,091 dari 7.696,916 pada pekan lalu," tulis BEI dalam keterangannya.

    BEI juga mencatat peningkatan tertinggi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa yang sebesar 19,35 persen menjadi Rp19,53 triliun dari Rp16,36 triliun pada pekan sebelumnya.

    Kemudian, rata-rata volume transaksi harian Bursa turut mengalami peningkatan sebesar 5,46 persen menjadi 25,24 miliar lembar saham dari 23,94 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

    Selanjutnya, kapitalisasi pasar bursa juga mengalami perubahan sebesar 2,67 persen menjadi Rp12.531 triliun dari Rp12.875 triliun pada pekan lalu.

    "Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan turut mengalami perubahan 4,38 persen menjadi 1,27 juta kali dari 1,33 juta kali transaksi pada pekan yang lalu," tulis BEI.

    BEI melaporkan pergerakan investor asing kemarin mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp521 milyar dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp47,87 triliun.

    Melemah saat Tatap Optimisme Pasar

    IHSG melemah 47,74 poin atau sebesar 0,63 persen menuju level 7.496,091 alias berada di zona merah pada perdagangan hari ini, Jumat, 4 Oktober 2024.

    Berdasarkan data perdagangan RTI Business, sepanjang hari ini level tertinggi IHSG berada di 7.549,233 sedangkan level terendah bertengger di 7.467,796. Sebanyak 234 saham menguat, 333 saham berada di zona merah, dan 225 saham mengalami stagnasi.

    Sejumlah saham yang menduduki top gainers di antaranya PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) 27,27 persen, PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk (AKSI) 25,00 persen, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) 12,12 persen, PT Natura City Developments Tbk (CITY) 11,11 persen, dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) 11,00 persen.

    Sementara saham yang mengalami pelemahan yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) 6,61 persen, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) 6,45 persen, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 6,25 persen, PT Panin Financial Tbk (PNLF) 5,80 persen, dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) 4,34 persen.

    Dari sisi sektoral, hanya ada tiga sektor yang terpantau menguat meliputi energi (0,09 persen), kesehatan (0,50 persen), infrastruktur (0,11 persen).

    Kinerja Pasar Modal RI Tumbuh 0,34 Persen

    Anggota Dewan Komisioner OJK yang bertugas mengawasi pasar modal, Inarno Djajadi, menilai kinerja pasar modal Indonesia mengalami pertumbuhan positif seiring dengan membaiknya ekonomi global.

    Dari awal September hingga 27 September 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik sebesar 0,34 persen, mencapai level 7.696, dan jika dilihat dari awal tahun IHSG mencatatkan penguatan 5,83 persen.

    “Sejalan dengan sentimen positif di pasar keuangan global, pasar saham Indonesia pada September 2024 sempat mencapai rekor tertinggi di 7.905,” ujar Inarno dalam konferensi pers RDK OJK di Jakarta pada 1 Oktober 2024.

    Namun, meskipun IHSG menunjukkan penguatan, nilai kapitalisasi pasar bursa saham domestik turun sebesar 1,82 persen (month to date/mtd) menjadi Rp12.875 triliun. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap penguatan IHSG pada bulan September 2024 adalah masuknya dana asing ke pasar modal Indonesia.

    “Net buy hingga 26 September tercatat sebesar Rp1,31 triliun, meskipun secara year to date net sell mencapai Rp 9,8 triliun,” tambah Inarno.

    OJK juga melaporkan bahwa penghimpunan dana melalui penawaran umum di pasar modal Indonesia telah mencapai Rp137,05 triliun hingga saat ini. Mayoritas dari jumlah tersebut diperoleh melalui penawaran saham perdana, dengan nilai mencapai Rp4,39 triliun.

    Inarno Djajadi menjelaskan bahwa pengumpulan dana di pasar modal masih menunjukkan tren positif, di mana nilai penawaran umum mencapai Rp137,05 triliun, dengan Rp4,39 triliun berasal dari 28 emiten baru.

    OJK juga memberikan informasi mengenai perkembangan bursa karbon, yang sejak diluncurkan pada 26 September 2023 telah mengizinkan 81 pengguna jasa dengan total volume mencapai 613.897 ton CO2 ekuivalen, setara dengan Rp37,06 miliar.

    Selain itu, penggalangan dana melalui Securities Crowdfunding (SCF) mengalami pertumbuhan signifikan, dengan 17 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dan total 625 penerbitan efek. Inisiatif ini melibatkan sekitar 163.000 pemodal, berhasil menghimpun dana SCF yang teradministrasi di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebesar Rp1,22 triliun.

    Di tengah pertumbuhan positif ini, OJK tetap fokus pada penegakan peraturan dan perlindungan konsumen di sektor pasar modal.

    Pada bulan September 2024, OJK memberikan sanksi administratif berupa denda kepada satu emiten dan satu sales perusahaan efek, serta mengeluarkan peringatan tertulis kepada satu perusahaan.

    “OJK juga sedang menyusun ketentuan baru untuk industri pasar modal, termasuk RPOJK tentang penerapan manajemen risiko dan penilaian tingkat kesehatan manajer investasi, serta POJK mengenai penilaian reksa dana dan penilaian manajer investasi,” kata Inarno di acara konferensi pers RDKB di Jakarta, 1 Oktober 2024.

    Dalam konteks global, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyoroti tingginya ketidakpastian yang masih melanda pasar global, meskipun banyak bank sentral melonggarkan kebijakan moneternya.

    Dia mencatat bahwa penurunan suku bunga oleh bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) memberikan sentimen positif, meski tetap berisiko terpengaruh oleh ketegangan global yang meningkat.

    “Tingginya inflasi global yang mulai terkontrol memungkinkan bank sentral AS menurunkan suku bunga secara agresif sebesar 50 basis poin,” jelasnya.

    Mahendra juga menyoroti dampak situasi di China, di mana penurunan aktivitas manufaktur telah meningkatkan tingkat pengangguran ke level tertinggi dalam enam bulan terakhir, termasuk peningkatan pengangguran di kalangan anak muda.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.