Logo
>

Kinerja Keuangan Bagus tapi Harga Saham Murah: Coba Lirik ini!

Ditulis oleh Syahrianto
Kinerja Keuangan Bagus tapi Harga Saham Murah: Coba Lirik ini!

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Ada lima emiten yang telah melaporkan pertumbuhan kinerja keuangan hingga semester I 2024, tetapi harga sahamnya tidak tumbuh signifikan.

    Valuasi saham yang dilihat pada Price to Earnings (PE) Ratio atau Price to Book Value (PBV) tidak hanya digunakan pada hal ini, tetapi juga mengevaluasi pertumbuhan kinerja emiten terkait dibandingkan dengan harga sahamnya.

    Secara umum, dapat diidentifikasi lima saham yang menunjukkan pertumbuhan laba bersih yang menarik di semester I 2024, namun harga sahamnya masih menurun sepanjang tahun ini. Jadi, saham mana yang sebaiknya diperhatikan

    Saham AISA

    PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA), produsen snack Taro, menunjukkan perbaikan kinerja signifikan di semester I 2024 dengan laba bersih mencapai Rp28 miliar, berbanding terbalik dari kerugian Rp5 miliar pada periode sebelumnya.

    Kinerja positif AISA didorong oleh dua faktor utama: pertumbuhan pendapatan sebesar 14,25 persen menjadi Rp931 miliar dan efisiensi operasional yang meningkat. Gross profit margin naik menjadi 37,04 persen dari 30,28 persen, dan margin usaha meningkat menjadi 6,4 persen dari 2,08 persen sebelumnya.

    AISA, yang kini berada di bawah kendali FISH setelah periode masalah 2018-2019, menunjukkan perbaikan dengan rasio utang terhadap ekuitas (DER) yang hanya 0,2 kali dan kas operasional positif Rp59,59 miliar.

    Namun, AISA memiliki kas yang terbatas sebesar Rp49 miliar, sementara utang jangka pendek mencapai Rp138 miliar, serta defisit ekuitas sekitar Rp2,9 triliun, yang berarti dividen mungkin tidak akan diberikan meskipun perusahaan telah mencatat laba bersih.

    Secara historis, ini adalah tahun kedua AISA mulai membukukan laba bersih setelah diakuisisi oleh FISH dan melewati pandemi Covid-19. Harga wajar AISA berada di kisaran Rp199 per saham berdasarkan PBV band 3 tahun terakhir, menjadikannya relatif murah.

    Saham HOKI

    PT Buyung Putra Sembada Tbk (HOKI), produsen beras Topi Koki, membukukan laba bersih sebesar Rp16,69 miliar, berbanding terbalik dari kerugian Rp4,14 miliar sebelumnya. Kenaikan laba bersih ini didorong oleh peningkatan pendapatan sebesar 6,27 persen menjadi Rp744 miliar dan efisiensi operasional, yang tercermin dari kenaikan gross profit margin menjadi 8,2 persen dari 7,29 persen, serta margin laba usaha yang naik menjadi 1,8 persen dari 0,12 persen.

    HOKI mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas yang baik pada 0,34 kali, meskipun kas setara kasnya rendah, hanya Rp28 miliar, dibandingkan dengan utang jangka pendek sebesar Rp228 miliar. HOKI juga menghadapi kerugian pada 2023 karena kenaikan biaya bahan baku dan telah melakukan diversifikasi bisnis dengan produk baru dan investasi di saham berkualitas. Harga saham HOKI terbilang murah dengan asumsi harga wajar PBV band 5 tahunnya sekitar Rp173 per saham.

    Saham SCMA

    PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) mencatatkan kenaikan laba bersih semester I 2024 sebesar 372 persen menjadi Rp327 miliar dibandingkan tahun lalu. Kenaikan ini didorong oleh pemulihan pendapatan yang naik 9,77 persen menjadi Rp3,32 triliun.

    Operasional bisnis SCMA tetap efisien dengan margin laba usaha yang naik menjadi 10,47 persen dari 1,97 persen dan net profit margin yang meningkat menjadi 9,84 persen dari 2,29 persen. Setelah gangguan transisi dari TV analog ke digital dan penurunan iklan e-Commerce pada 2023, SCMA mulai mengalami pemulihan dengan pengiklan yang kembali aktif.

    SCMA memiliki utang rendah sebesar Rp1,74 miliar dan kas setara kas yang kuat sebesar Rp722 miliar. Harga saham SCMA juga menarik dengan asumsi wajar PBV band 5 tahunnya sekitar Rp357,28 per saham.

    Saham LSIP

    PT London Sumatra Plantation Tbk. (LSIP) membukukan pertumbuhan laba bersih semester I 2024 sebesar 259,34 persen menjadi Rp598 miliar, meskipun pendapatan menurun 4,4 persen menjadi Rp1,8 triliun. Penurunan pendapatan disebabkan oleh penurunan penjualan produk palm oil, namun kenaikan harga jual Crude Palm Oil (CPO) membantu mengurangi dampak penurunan pendapatan.

    Laba bersih LSIP meningkat karena efisiensi biaya operasional, dengan gross profit margin naik menjadi 33,47 persen dari 17,46 persen. Namun, risiko terkait usia pohon yang cukup matang (17 tahun) dapat mempengaruhi produktivitas di masa depan. Dinilai harga wajar LSIP dengan PBV band standard deviasi -1 5 tahunnya sekitar Rp1.009 per saham.

    Saham EMTK

    PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) mencatatkan laba bersih semester I 2024 sebesar Rp150 miliar setelah mengalami kerugian Rp444 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Namun, EMTK mencatatkan kerugian sebesar Rp109 miliar pada kuartal II 2024, meskipun core business-nya masih menunjukkan kinerja baik dengan kenaikan pendapatan 35,84 persen menjadi Rp2,86 triliun dan laba kotor naik 60,85 persen menjadi Rp980 miliar.

    Kerugian ini disebabkan oleh kenaikan beban umum dan administrasi serta kerugian dari entitas asosiasi. Meskipun core business EMTK menunjukkan potensi, tantangan terletak pada perbaikan kinerja entitas asosiasi. Dengan asumsi harga wajar menggunakan PBV standard deviasi -1 10 tahun terakhir sekitar Rp940 per saham, harga saham EMTK saat ini masih tergolong murah.

    Pada gilirannya, kelima saham ini masing-masing menawarkan peluang dan risiko. AISA dan HOKI dapat mengalami gangguan kinerja jika biaya bahan baku meningkat signifikan, namun berpotensi tumbuh jika kinerja berlanjut positif di 2025.

    SCMA menunjukkan pemulihan pendapatan dan dapat diuntungkan dari penurunan suku bunga di masa depan, sementara LSIP menghadapi tantangan terkait produksi yang lebih efisien. EMTK perlu mengatasi masalah kerugian entitas asosiasi untuk memperbaiki kinerja secara keseluruhan. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.