Logo
>

Kinerja Keuangan TOWR Solid tapi Saham Berpotensi Volatil

Ditulis oleh Syahrianto
Kinerja Keuangan TOWR Solid tapi Saham Berpotensi Volatil

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) telah merilis laporan keuangan untuk semester I tahun 2024, yang menunjukkan hasil sejalan dengan ekspektasi pasar meskipun menghadapi tantangan dari kenaikan beban pajak.

    Investment Analyst Stockbit Sekuritas Theodorus Melvin menilai kinerja TOWR berpotensi meningkat seiring tambahan laba dari akuisisi PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) pada kuartal kedua tahun ini.

    "Meski demikian, pergerakan harga saham TOWR berpotensi volatil dari perkembangan harga rights issue serta aktivitas inorganik," ungkap Melvin melalui riset hariannya dikutip Kabarbursa.com, Senin, 30 September 2024.

    Lebih lanjut, pada awal September 2024, DealStreetAsia melaporkan bahwa TOWR berencana mengakuisisi sebagian saham bisnis fiber optik PT Link Net Tbk (LINK) dan aset fiber PT Indosat Tbk (ISAT).

    Dengan hasil yang solid di kuartal kedua dan prospek pertumbuhan yang positif melalui akuisisi dan ekspansi infrastruktur, TOWR tetap menjadi salah satu saham yang menarik untuk diperhatikan di sektor telekomunikasi Indonesia. Investor diharapkan untuk memantau perkembangan lebih lanjut terkait strategi akuisisi dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan.

    PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi, telah merilis laporan keuangan interim auditan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2024.

    Dalam keterbukaan informasi yang dirilis Senin, 30 September 2024, perusahaan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp6,15 triliun, meningkat dari Rp5,78 triliun pada periode yang sama tahun 2023. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan permintaan layanan infrastruktur telekomunikasi seiring dengan pertumbuhan penggunaan data di Indonesia.

    Namun, beban pokok penjualan TOWR juga mengalami kenaikan menjadi Rp1,86 triliun dari Rp1,72 triliun tahun sebelumnya, menyebabkan laba bruto perusahaan naik menjadi Rp4,29 triliun, dibandingkan Rp4,06 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

    Dari sisi laba bersih, PT Sarana Menara Nusantara Tbk berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,62 triliun, meningkat dari Rp1,51 triliun di semester pertama 2023. Meskipun terjadi peningkatan biaya bunga dan keuangan, laba perusahaan tetap tumbuh berkat peningkatan efisiensi operasional dan pengelolaan utang yang baik. Kenaikan laba ini didorong oleh efisiensi operasional meskipun terjadi peningkatan beban bunga.

    Total aset perusahaan pada 30 Juni 2024 mencapai Rp72,60 triliun, meningkat dari Rp68,69 triliun di akhir 2023. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas yang melonjak drastis menjadi Rp2,39 triliun dari Rp428,67 miliar pada akhir 2023.

    Pada sisi liabilitas, perusahaan masih memiliki beban utang yang cukup signifikan dengan total liabilitas jangka pendek sebesar Rp20,33 triliun, turun dari Rp24,36 triliun di akhir tahun lalu. Perusahaan terus melakukan pembayaran utang, terutama utang obligasi yang menurun tajam dari Rp7,25 triliun menjadi Rp3,77 triliun.

    TOWR mencatat arus kas yang solid dari aktivitas operasi sebesar Rp5,17 triliun pada semester pertama 2024. Meskipun terjadi peningkatan pembayaran pajak penghasilan, arus kas operasi tetap menunjukkan kinerja yang kuat. Namun, arus kas dari aktivitas investasi mengalami defisit sebesar Rp2,49 triliun, terutama karena belanja modal untuk akuisisi aset tetap dan investasi lainnya.

    Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp17,14 triliun, meningkat dari Rp16,46 triliun di akhir tahun 2023. Hal ini mencerminkan posisi keuangan perusahaan yang kuat, meskipun perusahaan menghadapi beban utang yang tinggi.

    Dengan pertumbuhan permintaan layanan telekomunikasi dan ekspansi jaringan yang terus berlanjut, TOWR berada pada posisi yang baik untuk terus meningkatkan pendapatan. Namun, perusahaan tetap harus waspada terhadap fluktuasi biaya operasional dan pengelolaan utang yang harus dijaga ketat.

    Secara keseluruhan, kinerja keuangan PT Sarana Menara Nusantara Tbk pada semester pertama 2024 menunjukkan peningkatan yang solid, dengan pertumbuhan laba dan pendapatan yang positif serta manajemen arus kas yang sehat. Perusahaan tampak optimis dalam mempertahankan kinerja ini di paruh kedua tahun 2024. Namun, perusahaan tetap harus memantau pengelolaan liabilitas dan investasi jangka panjang agar kinerja positif ini dapat berlanjut ke periode berikutnya.

    Saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mengalami penurunan sebesar 2,00 persen dalam sesi perdagangan pagi ini. Pada pukul 10:00 WIB, harga saham TOWR tercatat di Rp840, turun Rp15 dari posisi penutupan sebelumnya di Rp855.

    Harga pembukaan saham TOWR berada di level Rp855, namun sepanjang sesi pagi ini harga terus tertekan hingga menyentuh titik terendah di Rp840, yang juga menjadi harga terendah hari ini. Di sisi lain, harga tertinggi yang sempat dicapai berada di Rp855.

    Dari data transaksi, volume perdagangan saham TOWR mencapai 42.640 lembar saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp3,6 miliar dan frekuensi perdagangan sebanyak 348 kali. Bid terakhir tercatat di Rp840, sementara offer berada di Rp845. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.