Logo
>

Komisaris PTRO Laporkan Pembelian Saham 500 Ribu Lembar

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Komisaris PTRO Laporkan Pembelian Saham 500 Ribu Lembar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Petrosea Tbk atau dalam PTRO melaporkan adanya transaksi pembelian saham oleh salah satu komisarisnya Erwin Ciputra, yang meningkatkan kepemilikannya dalam perusahaan. Laporan itu diunggah dalam keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 10 Februari 2025.

    Berdasarkan laporan tersebut, Erwin Ciputra sebelumnya memiliki 7.354.000 saham PT Petrosea Tbk, yang setara dengan 0,0729 persen kepemilikan di perusahaan. Pada 4 Februari 2025, Erwin melakukan transaksi pembelian sebanyak 500.000 saham dengan harga rata-rata Rp3.950,13 per saham atau Rp1,98 miliar.

    Dengan adanya transaksi itu, jumlah kepemilikannya meningkat menjadi 7.854.000 saham atau setara dengan 0,0779 persen kepemilikan.

    Tujuan dari transaksi disebutkan sebagai investasi, sementara status kepemilikan sahamnya bersifat langsung.

    PT Petrosea Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pertambangan, konstruksi, serta logistik dan pergudangan yang melantai di BEI sejak 21 Mei 1990. Perusahaan ini berkantor pusat di Indy Bintaro Office Park, Tangerang Selatan, dengan keterlibatan aktif dalam berbagai proyek strategis di sektor sumber daya alam dan infrastruktur.

    Dilansir dari laman resmi perusahaan petrosea.com, pada 16 Desember 2024 lalu, perusahaan ini melakukan pencatatan obligasi dan sukuk ijarah ke Bursa Efek Indonesia.

    Dalam prospektus yang dirilis, perseroan menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp2 triliun melalui Obligasi Berkelanjutan I Petrosea, sementara Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Petrosea ditargetkan mengumpulkan Rp1 triliun.

    Obligasi ini terdiri dari empat seri dengan tingkat bunga tetap yang bervariasi, yaitu 6,50 persen untuk Seri A dengan jangka waktu 367 hari, 8,00 persen untuk Seri B dengan jangka waktu tiga tahun, 8,75 persen.

    Sementara untuk Seri C dengan jangka waktu lima tahun, dan 9,50 persen untuk Seri D yang memiliki tenor tujuh tahun. Sementara itu, sukuk ijarah juga dibagi dalam empat seri dengan skema cicilan imbalan ijarah yang telah ditetapkan sesuai dengan masing-masing tenor.

    PT Petrosea telah menunjuk beberapa penjamin emisi untuk memastikan kelancaran penerbitan ini, termasuk PT BCA Sekuritas, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Perseroan juga telah menetapkan PT Bank Tabungan Negara Tbk sebagai wali amanat dalam penerbitan ini.

    Alasan melakukan itu karena perusahaan menyoroti kinerja keuangan yang mengalami tekanan akibat kenaikan beban operasional dan perubahan harga komoditas.

    Rencananya dana itu akan dipakai untuk kebutuhan modal kerja, ekspansi bisnis, serta pembayaran kembali sebagian utang.

    PTRO menjadi salah satu emiten yang menghijau dalam penjualan sahamnya, pada perdagangan hari ini pukul 11.30 WIB, ia memperdagangkan saham naik 160 poin atau 5,56 persen ke level Rp3.040 per lembar saham.

    Laba bersih melonjak 114,49 persem menjadi USD 30,78 juta.

    Sekretaris Perusahaan Petrosea, Anto Broto, menjelaskan PTRO mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD30,78 juta pada akhir September 2022 yang melonjak 114,49 persen dibandingkan dengan USD14,35 juta pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.

    Sementara itu, total pendapatan Perusahaan mencapai USD329,66 juta yang didukung oleh peningkatan kegiatan operasional di lini bisnis Rekayasa, Pengadaan & Konstruksi (EPC) dan Jasa Pertambangan.

    “Pencapaian tersebut merupakan wujud nyata dari optimisme Perusahaan dalam mendiversifikasi kegiatan usahanya ke sektor mineral lain dan infrastruktur melalui kapabilitas jasa pertambangan dan EPC, serta pengelolaan kegiatan operasional yang lebih cost effective demi mencatat profit margin yang lebih tinggi,” kata Anto dalam keterangan tertulisnya pada 1 Februari 2025.

    Pergerakan Saham PTRO

    Harga saham PTRO mengalami fluktuasi yang cukup signifikan dalam berbagai periode waktu. Kondisi ini mencerminkan dinamika pasar yang penuh volatilitas.

    Dalam sepekan terakhir, harga saham mengalami koreksi tajam dengan penurunan sebesar 21,97 persen, yang kemungkinan besar disebabkan oleh aksi ambil untung setelah lonjakan harga yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

    Meskipun demikian, jika melihat pergerakan harga dalam jangka waktu lebih panjang, tren yang terjadi menunjukkan kenaikan yang luar biasa.

    Dalam tiga bulan terakhir, harga saham telah melonjak 69,32 persen, sementara dalam satu bulan terakhir masih mencatatkan kenaikan sebesar 6,19 persen.

    Jika memperluas perspektif ke enam bulan terakhir, lonjakan harga saham mencapai angka yang sangat mencengangkan, yaitu 301,30 persen. Kondisi ini menunjukkan adanya sentimen positif dan minat investor yang tinggi terhadap saham ini.

    Kinerja tahunan saham ini juga tidak kalah impresif. Dalam satu tahun terakhir, harga saham telah meningkat 497,10 persen, hampir lima kali lipat dari nilai awalnya. Bahkan, jika melihat lebih jauh ke belakang, dalam tiga tahun terakhir saham ini telah naik lebih dari 1.249,34 persen.

    Sementara, dalam lima tahun terakhir mencapai 1.960,00 persen, dan dalam satu dekade terakhir harga saham telah melonjak 3.451,72 persen.

    Kenaikan yang begitu drastis ini menandakan bahwa saham tersebut telah mengalami pertumbuhan luar biasa dalam jangka panjang, kemungkinan didorong oleh fundamental perusahaan yang kuat, ekspansi bisnis yang agresif, atau faktor eksternal yang mendukung industri tempatnya beroperasi.

    Secara keseluruhan, meskipun terjadi koreksi dalam jangka pendek, performa harga saham secara jangka panjang tetap menunjukkan pertumbuhan yang sangat mengesankan. Saham ini telah mencatatkan rekor tertinggi dalam 52 minggu terakhir di level 4.560,00, sementara harga terendahnya dalam periode yang sama berada di 394,00.

    Dengan return 11,86 persen sejak awal tahun (Year to Date/YTD), saham ini masih menunjukkan momentum yang positif.

    Bagi investor, volatilitas yang tinggi ini bisa menjadi peluang maupun risiko. Mereka yang memiliki strategi jangka panjang mungkin melihat saham ini sebagai pilihan menarik, mengingat tren pertumbuhannya yang kuat dalam beberapa tahun terakhir.

    Namun, bagi mereka yang lebih fokus pada perdagangan jangka pendek, fluktuasi harga yang tajam memerlukan strategi yang lebih hati-hati untuk menghindari risiko besar akibat pergerakan harga yang cepat.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".