KABARBURSA.COM - Saham Bank OCBC NISP Tbk atau NISP pada Selasa, 7 Januari 2025, mengalami pergerakan yang menarik. Mengutip data Stockbit, hari ini saham diperdagangkan di harga Rp1.320. Harga itu mengalami penurunan tipis sebesar Rp5 atau sekitar -0,38 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp1.325.
Sementara itu, volume perdagangan NISP tercatat sebesar Rp1,4 miliar dengan rata-rata harga transaksi di Rp1.318. Saham ini menunjukkan pergerakan harian yang berada dalam rentang Rp1.310 hingga Rp1.330 dan secara teknikal harga telah mendekati level support signifikan di kisaran Rp1.310. Kondisi ini dapat menjadi perhatian bagi investor.
Dari sisi kinerja harga, saham NISP dalam sepekan terakhir mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,38 persen, meskipun pergerakan dalam satu bulan dan tiga bulan terakhir menunjukkan tren koreksi masing-masing sebesar -1,49 persen.
Namun, jika dilihat dalam jangka waktu lebih panjang, saham ini masih menawarkan prospek yang menjanjikan. Dalam enam bulan terakhir, harga telah meningkat sebesar 3,53 persen, sedangkan dalam periode satu tahun mencatatkan pertumbuhan yang lebih solid sebesar 7,32 persen.
Lebih jauh lagi, performa historis jangka panjang NISP sangat mengesankan, dengan kenaikan sebesar 98,50 persen dalam tiga tahun terakhir. Bahkan dalam lima tahun, saham ini berhasil naik 55,29 persen, sementara dalam satu dekade terakhir, pertumbuhannya mencapai hampir dua kali lipat sebesar 96,14 persen.
Dengan angka tersebut, saham NISP menunjukkan posisi sebagai salah satu pilihan yang stabil dan potensial di sektor perbankan.
Dalam rentang 52 minggu terakhir, harga tertinggi yang dicapai adalah Rp1.445, sedangkan harga terendah berada di Rp1.180. Saat ini, harga bergerak di tengah-tengah rentang tersebut, menunjukkan potensi upside yang tetap menarik meskipun disertai kemungkinan konsolidasi dalam jangka pendek.
Tingkat pengembalian sejak awal tahun berada di posisi positif 0,38 persen, yang dapat menjadi indikasi bahwa saham ini telah mulai menunjukkan pemulihan pasca-koreksi dalam beberapa waktu terakhir.
Fundamental Kuat NISP
Bank OCBC NISP Tbk (NISP) merupakan salah satu emiten di sektor perbankan yang menunjukkan daya tarik tersendiri dari perspektif fundamental, terutama jika dianalisis dengan pendekatan investasi ala Warren Buffett.
Metode Buffett, yang berfokus pada nilai intrinsik, kualitas manajemen, dan profitabilitas jangka panjang, memberikan gambaran yang menarik tentang potensi saham NISP untuk para investor berbasis nilai.
Dari sudut pandang valuasi, NISP saat ini diperdagangkan dengan rasio Price to Earnings (PE) TTM sebesar 6,24, yang berada di bawah median IHSG sebesar 7,02. Hal ini menunjukkan bahwa saham tersebut dihargai relatif murah dibandingkan dengan rata-rata pasar.
Earnings Yield (TTM) sebesar 16,03 persen mencerminkan potensi pengembalian yang kuat atas investasi, menjadikannya opsi menarik bagi investor yang mencari aliran keuntungan yang konsisten.
Rasio Price to Book Value sebesar 0,76 juga menunjukkan bahwa harga saham saat ini masih jauh di bawah nilai bukunya, memberikan margin of safety yang signifikan—sebuah prinsip inti dalam filosofi Buffett.
Profitabilitas NISP juga layak diperhatikan. Dengan Return on Equity (ROE) sebesar 12,16 persen dan Return on Invested Capital (ROIC) sebesar 10,15 persen, bank ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal yang sangat baik.
Rasio profitabilitas ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang baik dengan modal yang dimilikinya, sebuah karakteristik yang disukai Buffett karena menunjukkan kekuatan keuangan dan keunggulan operasional perusahaan dalam industrinya.
Secara lebih mendalam, neraca keuangan NISP mengindikasikan kestabilan yang solid. Total ekuitas sebesar Rp39,927 triliun mencerminkan posisi modal yang kuat, sementara rasio utang terhadap ekuitas yang rendah di level 0,14 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki beban utang yang sangat terkontrol.
Ketahanan ini diperkuat oleh rasio Total Liabilities to Equity sebesar 6,19, yang masih dalam batasan wajar untuk sektor perbankan, mengingat proporsi kewajiban dan ekuitas yang dikelola dengan baik.
Cash flow perusahaan juga menjadi sorotan positif. Dalam 12 bulan terakhir, NISP mencatatkan free cash flow sebesar Rp56,509 triliun, yang mencerminkan arus kas operasional yang kuat setelah dikurangi belanja modal. Ketersediaan arus kas yang sehat ini menjadi landasan penting dalam mendukung kelanjutan dividen.
Dengan dividend yield sebesar 5,45 persen dan payout ratio sebesar 32,45 persen, saham ini memberikan insentif pendapatan pasif yang stabil bagi investor, tanpa mengorbankan kebutuhan perusahaan untuk berinvestasi dalam pertumbuhan lebih lanjut.
Dari sisi pertumbuhan, kinerja NISP memberikan optimisme bagi investor. Pendapatan pada kuartal terakhir mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 16,64 persen, sementara laba bersih tumbuh 44,42 persen.
Tingkat pertumbuhan ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu memanfaatkan peluang pasar dengan baik, meskipun berada dalam sektor yang kompetitif. Laba bersih kuartalan sebesar Rp1,427 triliun menegaskan efisiensi operasional, dengan margin laba bersih yang mencapai 29,27 persen.
Dalam hal pengelolaan aset, NISP menunjukkan metrik solid. Altman Z-Score yang mencapai 0,64 mengindikasikan adanya risiko sedang dalam kesehatan keuangan, namun manajemen yang efisien berhasil menjaga leverage pada tingkat yang wajar dengan Financial Leverage sebesar 7,19.
Buffett cenderung memilih perusahaan dengan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, dan NISP menunjukkan daya saing ini melalui kemampuannya untuk menghasilkan pendapatan dari aset yang dikelola dengan baik.
Secara keseluruhan, Bank OCBC NISP Tbk menawarkan profil fundamental yang menarik bagi investor berbasis nilai. Dengan valuasi yang rendah, kinerja keuangan yang solid, pertumbuhan laba yang stabil, dan kebijakan dividen yang menarik, saham ini dapat menjadi pilihan yang sesuai bagi mereka yang ingin mengalokasikan modal pada perusahaan dengan karakteristik fundamental kuat dan prospek jangka panjang yang menjanjikan.
Bagi Buffett, faktor-faktor ini menunjukkan adanya "moat" atau parit ekonomi yang melindungi perusahaan dari ancaman pesaing, memberikan fondasi kokoh untuk pertumbuhan nilai pemegang saham.
Rekomendasi Saham
Secara tren utama, NISP berada dalam tren naik (uptrend) yang telah berlangsung sejak akhir 2023. Namun, dinamika dalam tren sekunder menunjukkan bahwa pergerakan harga cenderung stagnan dalam pola sideways sejak pertengahan tahun 2024, khususnya dari bulan Juli. Hal ini mencerminkan adanya fase konsolidasi yang berlanjut.
Pada analisis harga terkini, saham NISP telah mengalami tekanan yang signifikan, terlihat dari terjadinya penurunan harga yang menembus garis Exponential Moving Average (EMA) 60. Penurunan ini memberikan sinyal bahwa saham sedang menguji area support terdekat, yaitu pada level Rp1.300 untuk support pertama dan Rp1.280 untuk support kedua.
Di sisi lain, jika terjadi rebound, harga kemungkinan besar akan menghadapi resistensi awal di level Rp1.375, dengan resistensi kedua di level Rp1.400.
Dari sisi indikator teknikal, Relative Strength Index (RSI) terlihat bergerak fluktuatif di sekitar level 50. Ini menunjukkan bahwa kekuatan momentum belum menunjukkan arah dominan, sehingga harga masih cenderung bergerak dalam zona netral.
Sementara itu, indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) berada di area oversold dan masih dalam keadaan fluktuatif. Kondisi ini mengindikasikan adanya tekanan jual yang cukup besar, meskipun potensi pembalikan arah tetap ada jika terdapat katalis positif yang signifikan.
Berdasarkan analisis tersebut, rekomendasi teknikal dari PT Korea Investment And Sekuritas Indonesia adalah untuk mengambil langkah jual (sell) mengingat harga saham yang masih berada di bawah tekanan dan kemungkinan untuk menguji area support lebih lanjut.
Namun, investor juga perlu mencermati dengan seksama apakah harga mampu bertahan di atas level support utama atau menunjukkan tanda-tanda pembalikan menuju resistensi yang lebih tinggi. Pemantauan pergerakan harga yang lebih detil diperlukan untuk mengambil keputusan lebih tepat sesuai dengan tujuan investasi.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.