KABARBURSA.COM - Dalam upaya mengatasi krisis kesehatan yang melanda, Korea Selatan (Korsel) berencana membuka pintu bagi dokter asing untuk bergabung dalam tenaga medis di rumah sakit.
Perdana Menteri Han Duck-soo mengumumkan bahwa dokter asing yang akan direkrut akan menjalani proses seleksi yang ketat.
Krisis kesehatan yang sedang terjadi telah melumpuhkan sebagian besar layanan medis di negara tersebut sejak tanggal 20 Februari, akibat mogok yang dilakukan oleh dokter magang dan dokter muda.
Mereka melakukan mogok sebagai bentuk protes terhadap rencana pemerintah yang ingin meningkatkan kuota penerimaan mahasiswa kedokteran di universitas-universitas mulai tahun 2025.
Hingga saat ini, belum terlihat tanda-tanda penyelesaian dari konflik yang terus berlanjut ini, yang telah mengakibatkan gangguan massal dalam pelayanan di rumah sakit di seluruh Korea Selatan.
Kepala Asosiasi Kedokteran Korea (KMA), Lim Hyun-taek, menentang keras rencana pemerintah tersebut, yang menyebabkan ketegangan semakin meningkat di antara pihak-pihak yang terlibat.
Pemerintah, di bawah kepemimpinan presiden Yoon Suk-yeol, telah mencoba mengajukan kompromi dengan mengurangi angka kuota reformasi kesehatan yang diusulkan.
Namun, dokter yang mogok menolak tawaran itu, memperkuat tuntutan mereka untuk membatalkan sepenuhnya rencana reformasi.
Sementara itu, pemerintah terus menekankan pentingnya reformasi ini sebagai langkah krusial untuk mengatasi kekurangan dokter di tengah cepatnya proses penuaan penduduk Korsel.
Para kritikus menegaskan bahwa pemerintah seharusnya lebih berfokus pada perbaikan kondisi kerja dokter muda dan magang sebelum menerapkan reformasi.
Saat ini, pertarungan antara pemerintah dan dokter telah berpindah ke pengadilan, di mana dokter dan mahasiswa kedokteran berjuang untuk membuktikan bahwa reformasi kesehatan tidaklah diperlukan.
Meskipun demikian, Kementerian Kesehatan tetap bersikeras untuk menjalankan rencana reformasi yang telah ditetapkan, dan pengadilan telah memberikan dukungan terhadap langkah-langkah pemerintah.
Keputusan akhir dari Pengadilan Tinggi Seoul dijadwalkan akan diumumkan dalam minggu yang akan datang, menentukan arah kebijakan kesehatan di masa mendatang bagi Korea Selatan.