Logo
>

KRYA Genjot Bisnis Motor Listrik ECGO, ini Alasannya

PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) transformasi dari konstruksi ke kendaraan listrik roda dua ECGO.

Ditulis oleh Syahrianto
KRYA Genjot Bisnis Motor Listrik ECGO, ini Alasannya
PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) menegaskan langkah transformasi bisnis besar-besaran. (Foto: Dok. PT BKP Jaya)

KABARBURSA.COM – PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) menegaskan langkah transformasi bisnis besar-besaran. 

Dari perusahaan konstruksi, kini KRYA fokus mengembangkan kendaraan listrik roda dua (EV) dengan merek ECGO. 

Perubahan ini disampaikan dalam public expose 2025 dan langsung menjadi sorotan pelaku pasar modal.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan KRYA, Brigitta Notoatmodjo, menegaskan bahwa transformasi ini sejalan dengan arah industri. 

“Kami melihat potensi motor listrik sangat besar di Indonesia. Melalui ECGO, KRYA ingin menghadirkan solusi mobilitas yang lebih efisien dan ramah lingkungan, sekaligus membuka sumber pertumbuhan baru bagi perusahaan,” ujarnya dalam presentasi public expose.

Manajemen KRYA melihat peluang pasar motor listrik yang besar di Indonesia seiring kebijakan pemerintah mendorong transisi energi. 

Dengan jumlah kendaraan roda dua yang mencapai lebih dari 130 juta unit, potensi motor listrik diproyeksikan tumbuh hingga 55 juta unit pada 2030, setara 45 persen dari total populasi motor nasional.

Transformasi ini dipandang strategis untuk menciptakan sumber pertumbuhan baru bagi KRYA, sekaligus mengerek valuasi saham yang sempat stagnan di sektor konstruksi.

Meski beralih ke EV, KRYA memastikan proyek konstruksi tetap berjalan untuk menopang arus kas jangka pendek. 

Beberapa proyek swasta masih dikerjakan, antara lain pembangunan pabrik non-dairy creamer dengan nilai kontrak Rp31,6 miliar serta proyek gudang PT Karunia Alam Segar senilai Rp24,8 miliar.

Proyek carry-over ini menjadi penopang kinerja sembari lini bisnis motor listrik berkembang. 

Produk Motor Listrik ECGO dan Ekspansi Infrastruktur EV

KRYA menghadirkan motor listrik ECGO dengan dua model utama, yakni ECGO 3 dan ECGO 5. Produk ini menyasar segmen individu hingga pengemudi ojek online

Salah satu keunggulan ECGO adalah model bisnis rent-to-own dengan biaya harian Rp25 ribu hingga Rp55 ribu, termasuk baterai.

Harga motor ECGO dipatok jauh lebih murah dibanding motor konvensional. Dengan banderol Rp8–10 juta per unit, ECGO hanya setengah harga motor populer seperti Honda Beat. 

Selain itu, biaya energi motor listrik hanya 25 persen dari motor bensin dengan perhitungan Rp50 per km, sementara biaya perawatan hanya sepertiga motor konvensional.

Kelebihan ini diharapkan menjadi daya tarik utama, terutama di segmen pengguna harian dan mitra transportasi online yang sensitif terhadap biaya operasional.

Untuk memperkuat penetrasi pasar, KRYA melalui ECGO sudah memiliki 60 store dan swap station di SPBU Pertamina wilayah Jakarta. Infrastruktur ini memungkinkan pengendara menukar baterai dengan cepat, sehingga mengurangi kekhawatiran jarak tempuh.

Ekspansi infrastruktur akan terus ditingkatkan agar ekosistem kendaraan listrik semakin matang. 

Pemerintah mencatat subsidi BBM mencapai USD 23,5 miliar pada 2024. Dengan beban fiskal yang besar, dorongan terhadap adopsi kendaraan listrik semakin kuat. 

Manajemen KRYA menegaskan bahwa perusahaan tidak hanya menjual kendaraan, tetapi juga menghadirkan solusi mobilitas berkelanjutan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. (*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Syahrianto

Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.