KABARBURSA.COM - Perusahaan pengembang kawasan perumahan atau real estate, PT Kentanix Supra International Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham KSIX.
Direktur Utama PT KSIX, Ferdinand Aryanto secara simbolis melepas penjualan saham sebanyak 320.674.800 saham atau setara dengan 15 persen modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, dengan harga Rp452 per saham.
"Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan menyukseskan IPO KSIX. Tingginya minat investor terhadap saham kami menunjukkan kepercayaan pasar terhadap prospek usaha dan kualitas produk kami," kata Ferdinand di Main Hall BEI, Jakarta pada Rabu, 8 Januari 2025.
Penawaran umum saham KSIX yang berlangsung pada 2 hingga 6 Januari 2025 lalu telah mencatat kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 31,41 kali.
Ferdinand mengungkapkan bahwa dana hasil IPO akan digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan operasional dan pengembangan proyek. Sebesar 61,55 persen untuk modal kerja pembangunan infrastruktur dan perataan tanah pada proyek Grand Nusa Indah, Adhigana @Grand Nusa Indah, dan perluasan proyek baru Adhigana.
Sebanyak 28,84 persen untuk modal kerja proyek Vila Bogor Indah 6 melalui setoran modal kepada anak perusahaan SPB. Sementara, sisanya untuk mendukung operasional perusahaan, termasuk biaya pemasaran dan keperluan kantor proyek.
Perusahaan KSIX didirikan pada 1980, ia telah mengembangkan tujuh proyek perumahan di kawasan Cileungsi, Bogor, dan Serang. Proyek-proyek unggulan meliputi Grand Nusa Indah Cileungsi, Adhigana @Grand Nusa Indah, Permata Nusa Indah Situsari, dan Vila Bogor Indah 6. Saat ini, perusahaan memiliki total lahan seluas 2.301.244 meter persegi yang siap dikembangkan.
Target perusahaan di 2025
Ferdinand strategi bisnisnya untuk tahun 2025, dengan fokus pada pengembangan proyek perumahan di wilayah strategis seperti Bogor, Bekasi, dan Cileungsi. Perusahaan tersebut berkomitmen untuk terus memperluas portofolio proyek sekaligus meningkatkan target penjualan dan pendapatan. " Kami sementara masih konsentrasi di proyek-proyek. Kami masih ada pengembangan beberapa penataan baru yang masih dibebaskan," kata Ferdinand.
KSIX saat ini mengelola sekitar 200 hektare lahan yang tersebar di empat wilayah, termasuk Bogor, Bekasi, dan Cileungsi.
Ferdinand juga menyebut bahwa perusahaan berencana menambah sekitar 30 hektare lahan baru hingga 2026 untuk mendukung pengembangan proyek. Fokus utama tetap pada kawasan perumahan dengan segmentasi pasar menengah ke atas, sementara potensi ekspansi ke sektor komersial seperti ruko juga tetap dipertimbangkan.
Sektor Pembangunan Perumahan
perusahaan yang bergerak di sektor pembangunan kawasan perumahan, PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX) menawarkan sebanyak 320,67 juta saham baru, setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca-IPO. Dengan harga penawaran Rp312 hingga Rp468 per saham, perusahaan berpotensi meraih dana segar hingga Rp150 miliar.
Dana hasil IPO ini direncanakan untuk digunakan secara strategis. Sekitar 59,42 persen dari total dana akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, seperti perataan tanah (cut and fill) dan pembangunan rumah di proyek-proyek utama, termasuk Grand Nusa Indah, Adhigana – Grand Nusa Indah, serta proyek baru Adhigana – Perluasan. Sebanyak 27,84 persen lainnya akan disuntikkan ke anak usaha untuk pengembangan Vila Bogor Indah 6, sementara sisanya dialokasikan untuk biaya operasional, seperti pemasaran dan pemeliharaan proyek.
Langkah Kentanix untuk go public hadir di tengah momentum positif sektor properti di Indonesia. Dukungan kebijakan pemerintah, seperti penerapan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), telah memberikan dorongan signifikan terhadap daya beli masyarakat. Insentif ini sangat membantu pembeli rumah pertama, terutama di segmen menengah.
Menurut survei Knight Frank Indonesia, 73 persen pelaku industri percaya bahwa kebijakan ini berkontribusi positif terhadap pertumbuhan sektor properti. Hal ini tercermin dalam data Bank Indonesia yang mencatat kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) sebesar 1,89 persen pada triwulan I 2024, dengan kenaikan tertinggi pada rumah tipe kecil sebesar 2,41 persen.
Penjualan properti residensial di pasar primer juga menunjukkan lonjakan signifikan, tumbuh hingga 31,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Rumah tipe besar mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 48,51 persen, menggarisbawahi optimisme pasar terhadap properti di berbagai segmen.
Meski prospek industri properti terlihat cerah, Kentanix dan pelaku industri lainnya tetap menghadapi tantangan. Kenaikan harga bahan bangunan, perizinan yang kompleks, dan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tinggi menjadi kendala utama. Namun, permintaan pasar yang tetap kuat terhadap proyek-proyek baru memberikan harapan bagi pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Kami percaya momentum ini adalah saat yang tepat untuk melangkah lebih jauh. Dengan dukungan IPO, kami berharap dapat meningkatkan kapasitas kami dalam menghadirkan hunian berkualitas bagi masyarakat,” ujar perwakilan manajemen Kentanix Supra International dalam keterangannya.(*)