KABARBURSA.COM - Kementerian Pariwisara dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan bahwa Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada hotel berbintang pada Juni 2024 mencapai 54,69 persen.
Angka tersebut naik sebesar 1,02 persen (year on yaer/yoy), dan naik sebesar 0,66 persen (mount to mount/mtm), dengan rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang mencapai 1,61 malam.
Sementara, TPK hotel non-bintang pada Juni 2024 mencapai 27,65 persen, naik 3,07 poin (yoy), dan mengalami kenaikan 0,54 poin (mtm).
Senior Investment Information Mirae Asset, Nafan Aji Gusta mengatakan terdapat tiga emiten perhotelan yang dinilai likuid terkait industri perhotelan saat ini. Di antaranya ialah PT Summarecon Agung Tbk(SMRA), Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan Ciputra Development Tbk (CTRA).
"Fokus pada pergerakan harga saham yang likuid saja seperti ketiga itu," ujar Nafan kepada Kabar Bursa, Selasa, 6 Agustus 2024.
Berikut kinerja saham dari ketiga emiten perhotelan tersebut:
PT Summarecon Agung Tbk(SMRA)
Berdasarkan data yang dihimpun dari Stockbit, Selasa, 6 Agustus 2024, SMRA memiliki kinerja yang positif dengan pertumbuhan 3.77 persen dalam satu bulan.
SMRA berhasil meraup net income sebesar Rp441 miliar pada kuartal pertama 2024, angka ini naik signifkan di periode yang sama tahun lalu, yakni Rp272 miliar.
Sedangkan pendapatan bersih SMRA pada tahun 2024 diprediksi menyentuh Rp1,7 triliun, naik drastis dibanding tahun lalu yang senilai Rp766 miliar.
Untuk neraca keuangan pada kuartal pertama 2024, kas dan setara kas yang dimiliki PTRO mencapai Rp3,3 triliun, naik tipis dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp3,2 triliun.
Pakuwon Jati Tbk (PWON)
Di sisi lain, PWON mencatatkan kinerja yang cukup apik. Bahkan emiten ini memiliki pertumbuhan kinerja hingga 16.49 persen dalam satu bulan terakhir.
Pada kuartal kedua 2024, PWON suskes meraup net income sebesar Rp515 miliar, angka ini naik dibanding tahun lalu pada periode yang sama yaitu Rp503 miliar.
Sementara untuk neraca keuangan, PWON memiliki kas dan setara kas Rp8,9 triliun, naik dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,3 triliun.
Sedangkan aset yang dipunya PWON ialah Rp34,2 triliun serta liabilitas dan ekuilitas sebesar Rp34,2 triliun.
Ciputra Development Tbk (CTRA)
Serupa dengan dua emiten sebelumnya, CTRA juga mencatatkan kinerja yang baik dalam satu bulan dengan pertumbuhan sebesar 5.58 persen.
Untuk net income pada kuartal kedua 2024, emiten ini meraup sebesar Rp546 miliar, naik dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp366 miliar.
CTRA memprediksi pendapatan bersih pada 2024 berkisar Rp2 triliun, lebih besar dibanding tahun lalu yakni Rp1,8 triliun.
Beralih ke neraca keuangan kuartal kedua 2024, CTRA mempunyai kas dan setara kas senilai Rp11,3 triliun, angka ini naik dibanding tahun lalu senilai Rp9,4 triliun. Sedangkan aset yang dimiliki CTRA kuartal kedua 2024 yakni 46,2 triliun.
Meningkatnya TKP di hotel tidak lepas dari kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Juni 2024.
Kemenparekraf menyebutkan kunjungan wisman ke Indonesia pada Juni 2024 mencapai 1,17 juta kunjungan. Jumlah ini naik 2,05 persen dibandingkan Mei 2024 (mtm) dan naik 9,99 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2023 (year on year/yoy).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Juni 2024. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2024 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, melaporkan bahwa jumlah kunjungan wisman mencapai 1.168.988, naik 2,05 persen secara bulanan.
Amalia menjelaskan, dari total kunjungan, 997.258 wisman masuk melalui pintu utama, sementara 171.730 wisman datang melalui pintu perbatasan. Secara kumulatif, pada semester pertama 2024, kunjungan wisman mencapai 6.413.201, meningkat 21,02 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini tertinggi sejak 2020.
Mayoritas wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Juni 2024 yaitu berasal dari Malaysia pada posisi pertama, kemudian Singapura dan Australia di posisi kedua dan ketiga terbanyak.
Namun, meski terjadi penurunan 5,86 persen secara bulanan, jumlah kunjungan dari Malaysia meningkat 11,60 persen secara tahunan. Wisman Malaysia sebagian besar masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta, sementara wisman Singapura melalui pintu Batam, dan wisman Australia melalui Bandara Ngurah Rai, Bali.
Kunjungan Wisman Meningkat
Kemenparekraf menyatakan, meningkatnya jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Juni 2024 memberikan dampak positif untuk industri perhotelan.
Sebagai informasi, kunjungan wisman ke Indonesia pada Juni 2024 mencapai 1,17 juta kunjungan. Jumlah ini naik 2,05 persen dibandingkan Mei 2024 (mtm) dan naik 9,99 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2023 (yoy).
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, mengatakan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di hotel bintang pada Juni 2024 mencapai 54,69 persen.
Angka tersebut naik sebesar 1,02 poin (yoy), dan naik sebesar 0,66 poin (mtm). Dengan rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang mencapai 1,61 malam.
"Ketika berbicara TPK ini adalah di-blend atau dicampur antara wisman dan wisatawan domestik (lokal). Rata-rata sekitar 54,69 persen," kata Nia di Gedung Kemenparekraf, Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2024.
Kemudian secara spasial (data yang berhubungan dengan lokasi) TPK paling tinggi, lanjut Nia, terdapat di Kalimantan Timur. Menurutnya hal ini berkaitan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Diikuti oleh Bali dan Kepri (Kepulauan Riau) masing-masing 65,78 persen dan 64,78 persen," ungkap Nia.
Sementara, TPK hotel non-bintang pada Juni 2024 mencapai 27,65 persen, naik 3,07 poin (yoy), dan mengalami kenaikan 0,54 poin (mtm).
"Dan secara spasial, Bali mencatat TPK hotel non-bintang tertinggi di bulan Juni 2024," ujar Nia.
BPS mencatat lonjakan kunjungan wisman pada Juni 2024. Jumlah kunjungan wisman pada tahun 2024 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 1.168.988, naik 2,05 persen secara bulanan.
"Secara total jumlah kunjungan wisman ke Indonesia adalah 1.168.988 atau naik sebesar 2,05 persen secara bulanan. Dan, naik sebesar 9,99 pesen secara tahunan," kata Amalia Adininggar dalam acara koneferensi pers di Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024.
Amalia memaparkan, wisman datang ke Indonesia melalui pintu masuk utama sebanyak 997.258 kunjungan. Sementara yang datang melalui pintu perbatasan sebanyak 171,730 kunjungan.
Secara kumulatif, lanjut dia, sepanjang semester satu 2024 total kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 6.413.201, atau meningkat sebesar 21,02 persen dibanding periode yang sama pada 2023.
"Total kunjungan wisman pada semester pertama 2024 ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2020," kata Amalia.
Mengenai asal negara wisman yang paling banyak datang ke Indonesia pada periode Juni 2024 yaitu dari Malaysia, kemudian di posisi kedua Singapura, dan selanjutnya adalah Australia.
Namun sebenarnya, Amalia menyebut kunjungan wisman asal Malaysia mengalami penurunan sebesar 5,86 persen secara bulanan, tapi meningkat secara tahunan sebesar 11,60 persen.
"Wisman dari Malaysia paling banyak masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, sementara Singapura paling banyak masuk melalui pintu Batam, dan wisman Australia paling banyak masuk ke Indonesia melalui bandara Ngurah Rai, Bali," jelas Amalia.
Beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengaku dirinya diminta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendatangkan lebih banyak wisman ke Indonesia.
"Bapak Presiden menyampaikan keinginannya agar Kemenparekrag dapat menarik wisman yang banyak," ujar Sandiaga.
Sandiaga menyatakan bahwa Kemenparekraf telah memiliki cara untuk memboyong sebanyak-banyaknya wisman ke Indonesia, salah satunya adalah dengan membangun konektivitas untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.
"Caranya adalah menggunakan peningkatan konektivitas, karena kalau dari segi top of mind Indonesia masih sangat tinggi," tutur Sandiaga.
Kata Sandiaga Uno, Indonesia memiliki berbagai lokasi yang berpotensi menarik perhatian wisman. Di antaranya adalah Bali, Jakarta, Batam, hingga Bintan. Meski begitu, dia mengakui bahwa saat ini Indonesia masih kalah saing dari beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dalam mendatangkan wisman.
"Saat ini TTDI (Travel & Tourism Development Index) Indonesia ada di posisi 22, jauh mengalahkan negara tetagga. Tapi dari jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia, kita berada di posisi lima di bawah Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Singapura," tandasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini mengatakan, pihaknya menyelenggarakan kegiatan sales mission (misi penjualan) di dua kota Arab Saudi yakni Riyadh dan Jeddah.
Dia menyebut, hal itu dilakukan bertujuan mempromosikan pariwisata Indonesia dan mendukung capaian target kunjungan wisman, khususnya dari Arab Saudi.
Ni Made Ayu berharap dengan adanya kegiatan ini bisa membuat pelaku industri Indonesia dapat bertemu dengan rekan bisnis potensial di Arab Saudi.
"Khususnya partners dari Emirates Airlines dan menciptakan jejaring bisnis yang baru," ujar Ni Made Ayu Marthini di Jakarta, Selasa, 30 Juli 2024.
Adapun aktivasi kegiatan misi penjualan digelar dengan melibatkan maskapai Emirates Airlines, serta dukungan dari KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah.
Untuk misi penjualan di Riyadh dilakukan pada tanggal 28 Juli 2024, sedangkan di Jeddah pada 30 Juli 2024. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.