Logo
>

Laba Emiten Milik Sandiaga Uno ini Naik, tapi Saham Kurang Laku di Pasar

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Laba Emiten Milik Sandiaga Uno ini Naik, tapi Saham Kurang Laku di Pasar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Laporan keuangan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mengungkapkan dinamika menarik sepanjang 2024. Beberapa indikator keuangan seperti laba sepanjang semester I 2024 mencatatkan peningkatan solid, sementara aspek lain menunjukkan penurunan yang patut dicermati.

    MPMX, yang saham terbesarnya dimiliki oleh PT Saratoga Investama Sedaya—perusahaan investasi milik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno—tengah menghadapi tantangan di tengah kinerjanya yang bervariasi. Bagaimana pengaruh kepemilikan Saratoga terhadap masa depan perusahaan ini?

    Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, memberikan pandangannya terkait saham MPMX yang mayoritas dimiliki oleh PT Saratoga Investama Sedaya ini. Menurut Nafan, saham MPMX saat ini tidak mendapatkan peringkat (not rated) karena dianggap kurang likuid. Likuiditas yang rendah ini mengindikasikan saham tersebut tidak sering diperdagangkan di pasar saham, yang dapat dilihat dari volume transaksi yang relatif rendah.

    “MPMX not rated, karena tidak likuid,” kata Nafan kepada Kabar Bursa, Jumat, 23 Agustus 2024.

    Meskipun laporan keuangan semester pertama 2024 menunjukkan peningkatan laba yang signifikan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, Nafan menjelaskan peningkatan laba tidak selalu berbanding lurus dengan likuiditas saham di pasar. Secara teknikal, saham MPMX tetap kurang likuid, yang bisa berarti bahwa orderbook atau minat beli dan jual saham ini di pasar masih rendah. Faktor ini perlu dipertimbangkan oleh investor yang mengutamakan likuiditas tinggi dalam portofolio mereka.

    Profil MPMX

    PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) didirikan pada tahun 1987 dan sejak itu terus melakukan pengembangan bisnisnya di berbagai bidang usaha. Perseroan ini dikenal sebagai pemain utama di industri penjualan ritel sepeda motor, distribusi mobil, penjualan suku cadang sepeda motor, pembiayaan, dan asuransi. Selain itu, MPMX juga telah merambah ke jasa dealership penjualan kendaraan roda empat melalui platform online. Perusahaan ini didukung oleh lima entitas anak yang beroperasi di tiga segmen utama, yaitu Distribusi, Ritel dan Aftermarket, Transportasi, serta Lainnya.

    Melalui entitas anak, MPMX merupakan distributor sepeda motor merek Honda khusus untuk wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. Perseroan juga bergerak sebagai penyedia dan distributor oli, suku cadang, serta aki untuk sepeda motor dan mobil. Selain itu, perusahaan ini menyediakan jasa dealership penjualan mobil dengan memanfaatkan platform online. Tidak hanya itu, MPMX juga memiliki layanan sewa/rental kendaraan bermotor untuk jangka pendek dan jangka panjang, yang terutama ditujukan bagi konsumen korporat. Di sektor asuransi, MPMX menawarkan produk asuransi kerugian non-jiwa, termasuk asuransi kendaraan bermotor, asuransi properti, asuransi pengangkutan laut, asuransi rangka kapal, serta asuransi rekayasa.

    Dari sisi kepemilikan saham, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk memiliki porsi saham terbesar di MPMX dengan kepemilikan sebesar 56,691 persen. Saratoga adalah perusahaan milik Sandiaga Uno. Saham terbesar berikutnya diikuti oleh masyarakat non-warkat yang memiliki 32,992 persen saham. PT Persada Capital Investama menguasai 5 persen saham, sedangkan saham treasury MPMX tercatat sebesar 1,99 persen.

    Struktur manajemen MPMX dipimpin oleh sejumlah direksi dan komisaris yang berpengalaman. Drs. Tossin Himawan dan Ir. Danny Walla masing-masing menjabat sebagai komisaris dengan kepemilikan saham 1,622 persen dan 1,165 persen. Suwito Mawarwati dan Beatrice Kartika menjabat sebagai anggota direksi, sementara Edwin Soeryadjaya dan Kemal Mawira juga tercatat sebagai komisaris dan anggota direksi, meskipun kepemilikan saham mereka relatif kecil. Dengan kepemimpinan dan kepemilikan saham yang kuat, MPMX terus berkomitmen untuk mengembangkan berbagai segmen bisnisnya dan mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri ini.

    Pendapatan Bersih

    Pada kuartal pertama tahun 2024, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp164 miliar, meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp131 miliar. Namun, pada kuartal kedua 2024, pendapatan bersih sedikit menurun menjadi Rp163 miliar dari kuartal kedua 2023 yang mencapai Rp133 miliar. Jika dilihat secara tahunan (annualised), pendapatan bersih MPMX pada tahun 2024 diproyeksikan sebesar Rp655 miliar, meningkat dari Rp526 miliar pada tahun 2023.

    Valuasi

    Rasio harga terhadap laba (Price to Earnings Ratio - PE Ratio) MPMX berdasarkan perhitungan tahunan saat ini adalah 6,85 kali, sementara untuk trailing twelve months (TTM) adalah 7,62 kali. Rasio harga terhadap penjualan (Price to Sales Ratio - P/S Ratio) untuk TTM berada pada angka 0,31 kali, dan rasio harga terhadap nilai buku (Price to Book Value Ratio - P/BV Ratio) sebesar 0,75 kali. Hal ini menunjukkan bahwa saham MPMX diperdagangkan dengan valuasi yang cukup rendah relatif terhadap laba dan nilai bukunya.

    Solvabilitas

    Dalam hal solvabilitas, MPMX memiliki rasio lancar (Current Ratio) sebesar 1,54 kali pada kuartal terakhir, dan rasio cepat (Quick Ratio) sebesar 1,36 kali. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya masih cukup baik.

    Profitabilitas

    MPMX mencatatkan return on assets (ROA) sebesar 6,50 persen dan return on equity (ROE) sebesar 9,89 persen berdasarkan TTM. Marjin laba bersih (Net Profit Margin) pada kuartal terakhir mencapai 4,28 persen, yang mencerminkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari total pendapatan.

    Dividen

    Untuk tahun buku yang berakhir pada kuartal kedua 2024, MPMX membagikan dividen sebesar Rp115 per saham, dengan rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio) mencapai 78,41 persen. Dividend yield perusahaan berada pada angka 11,44 persen, yang menunjukkan bahwa perusahaan memberikan imbal hasil dividen yang cukup menarik bagi para pemegang sahamnya.

    Laba Kotor

    Pendapatan MPMX selama TTM tercatat sebesar Rp14,453 triliun, dengan laba kotor (gross profit) sebesar Rp1,281 triliun dan EBITDA mencapai Rp687 miliar. Laba bersih yang diperoleh perusahaan selama TTM adalah Rp589 miliar.

    Neraca Keuangan

    MPMX memiliki total aset sebesar Rp9,061 triliun pada kuartal terakhir, dengan total kewajiban (liabilities) sebesar Rp3,11 triliun. Dari sisi utang, perusahaan memiliki utang jangka pendek sebesar Rp15 miliar, dan tidak ada utang jangka panjang yang tercatat. Total ekuitas perusahaan adalah Rp5,95 triliun, dengan posisi kas perusahaan yang kuat sebesar Rp1,70 triliun. Net debt (utang bersih) perusahaan tercatat negatif sebesar Rp1,69 triliun, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki lebih banyak kas dibandingkan dengan total utangnya.

    Laporan Arus Kas

    Dalam periode 12 bulan terakhir (trailing twelve months atau TTM), MPMX mencatat arus kas dari operasi sebesar Rp854 miliar, yang menunjukkan aliran kas masuk dari aktivitas operasional yang kuat. Namun, arus kas dari investasi mengalami arus keluar sebesar Rp188 miliar, yang kemungkinan digunakan untuk pembelian aset atau pengembangan proyek baru. Selain itu, arus kas dari pendanaan juga menunjukkan penurunan sebesar Rp512 miliar, yang mungkin mencerminkan pembayaran utang atau pembagian dividen.

    Setelah memperhitungkan belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp121 miliar, arus kas bebas (free cash flow) MPMX tercatat sebesar Rp733 miliar, yang menunjukkan perusahaan masih memiliki sisa kas yang signifikan setelah semua pengeluaran utama.

    Pertumbuhan

    MPMX menunjukkan pertumbuhan yang positif pada beberapa metrik utama. Pendapatan tumbuh sebesar 15,01 persen year-on-year (YoY) pada kuartal terakhir, dan 8,37 persen untuk periode year-to-date (YTD). Namun, pertumbuhan pendapatan tahunan sedikit lebih rendah di angka 8,76 persen. Di sisi lain, laba bersih mencatatkan pertumbuhan yang sangat kuat sebesar 22,13 persen YoY pada kuartal terakhir, dan 23,80 persen untuk YTD.

    Namun, secara tahunan, laba bersih menunjukkan penurunan sebesar 20,57 persen. Pertumbuhan laba per saham (EPS) mengikuti pola yang sama, dengan kenaikan 22,13 persen YoY pada kuartal terakhir dan 23,81 persen YTD, tetapi penurunan tahunan sebesar 20,57 persen, mengindikasikan bahwa meskipun ada peningkatan di beberapa periode, secara keseluruhan ada tantangan yang mempengaruhi performa tahunan perusahaan.

    Performa Harga Saham

    Performa harga saham MPMX selama satu bulan terakhir mengalami kenaikan sebesar 2,03 persen. Namun, dalam periode yang lebih panjang, harga saham mengalami penurunan, yakni sebesar 5,19 persen dalam tiga bulan, dan 6,94 persen dalam enam bulan.

    Performa tahunan juga menunjukkan penurunan sebesar 2,90 persen. Meski demikian, dalam jangka waktu tiga dan lima tahun, saham MPMX menunjukkan pertumbuhan yang solid masing-masing sebesar 40,56 persen dan 46,72 persen, mencerminkan kinerja jangka panjang yang kuat. Namun, jika dilihat dalam periode sepuluh tahun, harga saham mengalami penurunan sebesar 11,84 persen, yang mungkin menandakan adanya tantangan di tahun-tahun sebelumnya yang mempengaruhi nilai saham.

    Pergerakan harga saham selama satu tahun terakhir berada di antara Rp915 dan Rp1.095, yang menggambarkan fluktuasi harga yang moderat dalam periode tersebut.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).