KABARBURSA.COM - Emiten properti PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) menorehkan hasil yang gemilang di semester I 2024. Perseroan membukukan laba bersih Rp39,82 miliar, melonjak 203,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang hanya Rp13,13 miliar.
Lonjakan laba ini didorong oleh peningkatan penjualan dan pendapatan usaha, yang mencapai Rp170,72 miliar, naik dari Rp155,60 miliar pada periode sebelumnya. Selain itu, efisiensi beban pokok penjualan dan beban langsung, yang turun dari Rp54,64 miliar menjadi Rp45,71 miliar per 30 Juni 2024, turut berkontribusi pada pencapaian ini.
Perusahaan juga mencatat kas dan bank senilai Rp16,18 miliar dan total aset Rp2,51 triliun per 30 Juni 2024. Jumlah liabilitas tercatat sebesar Rp790,27 miliar, dengan total ekuitas mencapai Rp1,72 triliun.
Adapun pada kuartal I 2024, BSBK mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp82,5 miliar, meningkat 6,78 persen dibandingkan periode sama tahun 2023 sebesar Rp77,2 miliar.
Menurut Direktur BSBK Daniel Wirawan, peningkatan ini disebabkan kenaikan pada segmen pendapatan usaha sebesar 19,71 persen, yang merupakan dampak dari naiknya occupancy rate Mal E-Walk dan Mal Pentacity Balikpapan
Pada segmen penjualan, BSBK mencatatkan peningkatan signifikan atas penjualan apartemen sebesar 83,38 persen secara year-on-year (yoy). “Kenaikan ini dikarenakan aktivitas perekonomian maupun daya beli yang meningkat karena pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN),” kata Daniel.
Seiring dengan meningkatnya penjualan dan pendapatan sewa BSBK, laba usaha BSBK juga mengalami peningkatan. Pada kuartal I 2024, laba usaha BSBK tercatat sebesar Rp33,4 miliar atau meningkat 51,98 persen dibandingkan dengan triwulan I 2023 yang hanya sebesar Rp22,0 miliar.
Pencapaian luar biasa ini menunjukkan kekuatan fundamental dan prospek bisnis yang cerah dari PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK).
Proyek BSBK 2024
Sementara itu, pada April 2024 lalu, BSBK berencana melaksanakan prelaunching Apartment Sapphire pada tahun ini. Rencana tersebut menyusul kinerja keuangan BSBK yang cukup solid pada 2023, dengan perolehan penjualan Rp347 miliar dan laba bersih Rp39 miliar.
Sebagai catatan, BSBK membangun Apartment Sapphire setinggi 13 lantai, dengan total luas gedung 18.921,17 meter persegi. Apartemen ini memiliki 212 unit hunian, yang terdiri atas 101 unit tipe 1 kamar, 81 unit tipe 2 kamar, 24 unit 3 kamar, dan 6 unit tipe penthouse.
Properti tersebut juga akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pendukung seperti gym, infinity swimming pool, function room, playground, dan yoga room. BSBK menargetkan penjualan dari proyek ini mencapai Rp500 miliar.
Selain rencana prelaunching Apartment Sapphire, BSBK juga berencana menambah 51 kamar lagi di Pentacity Hotel. Perlu diketahui, perseroan berencana menaikkan okupansi Mall Pentacity dan Mall Ewalk pada tahun ini menjadi berturut-turut sebesar 90 persen dan 99,5 persen.
Sebagai catatan, BSBK membukukan pendapatan sebesar Rp110 miliar pada 2023, tumbuh 38,71 persen secara yoy. Sementara itu laba bersihnya tercatat sebesar Rp39 miliar, naik 895,81 persen yoy.
“Peningkatan laba bersih tersebut terjadi karena peningkatan kinerja operasional serta efisiensi beban keuangan yang telah dilakukan oleh perseroan,” ungkap Daniel.
BSBK Layak Dikoleksi?
Lebih lanjut, BSBK, emiten yang berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur ini mengelola kawasan komersial terpadu, Balikpapan Superblock, dengan berbagai fasilitas. Perusahaan yang didirikan dengan nama Dwipagriya Lestari pada 1994, mengganti namanya pada 2002.
Kawasan tersebut terdiri dari kondominium, gedung apartemen, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan pusat hiburan (seperti hotel, restoran, toko, klub malam, bar, dan lainnya.
Perseroan memiliki pusat perbelanjaan yang disewakan yang bernama Mal E-Walk dan Mal Pentacity Shopping Venue, serta melakukan penjualan unit apartemen dan condotel.
Sementara itu, saham PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) menguat 7,46 persen ke Rp72 pada perdagangan Jumat, 19 Juli 2024 kemarin. Pada pembukaan pasar, sahamnya dihargai Rp68. Volume transaksinya mencapai 9,33 juta saham, dengan nilai transaksi Rp68 miliar. Adapun frekuensinya pada hari itu sebanyak 80.597 kali.
Saham BSBK sempat ambles 28,72 persen ke level Rp67 pada perdagangan 18 Juli 2024. Padahal pada perdagangan 16 dan 17 Juli 2024 saham ini menguat masing-masing 24,19 persen dan 22,08 persen.
Adapun selama sepekan perdagangan 15 hingga 19 Juli 2024, BSBK mampu menduduki posisi top gainer sepekan. PT Wulandari Bangun Laksana Tbk mencatatkan kenaikan saham sebesar 22,03 persen.
Alhasil dalam satu bulan terakhir saham ini mendadak lompat 41,18 persen dari Rp51 alias area gocap.
Kinerja positif BSBK juga tercermin dalam peningkatan laba per saham dasar, yang mencapai Rp1,59 per 30 Juni 2024, dibandingkan Rp0,26 pada periode yang sama tahun 2023.
Meski demikian, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencermati dengan ketat saham PT Wulandari Bangun Laksana Tbk. (BSBK) karena telah terjadi peningkatan harga saham di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Langkah tersebut dilakukan dalam rangka perlindungan Investor. Namun, pengumuman UMA tersebut tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham BSBK tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis manajemen BEI.
Dengan demikian itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten tersebut atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta, mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi. (*)