KABARBURSA.COM – PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE), emiten penyedia solusi percetakan sekuriti dan teknologi identitas digital, mencatatkan kinerja solid hingga kuartal III tahun 2025.
Perusahaan membukukan penjualan sebesar Rp1,26 triliun atau naik 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh segmen dokumen sekuriti, yang mencatatkan penjualan Rp1,15 triliun atau tumbuh 17 persen secara tahunan.
Direktur Utama JTPE, Allan Wibisono Oei, mengatakan peningkatan permintaan produk identitas seperti e-KTP dan paspor menjadi motor utama kinerja tahun ini.
“Segmen dokumen sekuriti terus tumbuh seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap solusi identitas yang aman,” ujarnya dikutip Ahad, 2 November 2025.
Kenaikan pendapatan tersebut turut mengerek laba bersih perusahaan sebesar 29 persen menjadi Rp168,92 miliar hingga akhir September 2025.
Berdasarkan wilayah, penjualan domestik mendominasi dengan nilai Rp1,02 triliun, sementara pasar ekspor berkontribusi sebesar Rp241,9 miliar.
JTPE juga terus memperluas diversifikasi produknya untuk menjangkau pasar potensial di segmen sekuriti. Tidak hanya mengandalkan proyek identitas nasional, perusahaan kini tengah mengembangkan produk brand protection (perlindungan merek) yang diproyeksikan akan menjadi sumber pertumbuhan baru dalam beberapa tahun mendatang.
Ia menjelaskan sejalan dengan transformasi digital, JTPE mengubah portofolio produknya dari berbasis kertas menjadi digital information solutions.
Teknologi seperti RFID, digital signature, dan integrasi IT kini mulai dikembangkan secara intensif untuk memperkuat daya saing dan efisiensi bisnis.
Perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 10 persen hingga akhir tahun buku 2025. Manajemen optimistis langkah transformasi yang telah dijalankan dapat memperkuat fundamental jangka panjang, terutama dalam menghadapi peningkatan kebutuhan layanan identitas digital di sektor publik dan korporasi.
Sebagai informasi, JTPE berdiri sejak tahun 1990 dan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 2002. Perseroan memiliki empat pilar bisnis utama yaitu pembayaran, identitas, perlindungan merek, dan percetakan komersial. Produk JTPE telah diekspor ke berbagai negara di Asia, Afrika, Australia, Amerika, dan Eropa.
Pada tahun 2019, Toppan Gravity Limited resmi menjadi salah satu pemegang saham dengan kepemilikan 20 persen. Kolaborasi ini memperkuat kemampuan riset dan pengembangan (R&D) JTPE melalui dukungan teknologi dan paten global milik Toppan, yang dikenal sebagai salah satu perusahaan paling inovatif di industri percetakan sekuriti dunia.
Menilik data perdagangannya, harga saham PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk mencatatkan kenaikan signifikan dalam tiga bulan terakhir, melonjak sekitar 40,15 persen ke level Rp370 per saham pada awal November 2025.
Dari sisi valuasi, kapitalisasi pasar JTPE kini mencapai Rp2,53 triliun, dengan jumlah saham beredar sebanyak 6,85 miliar lembar dan porsi free float sebesar 20,83 persen. Emiten ini juga dikenal konsisten dalam memberikan dividen, dengan dividen TTM sebesar Rp24 per saham dan payout ratio mencapai 80,59 persen. Meskipun rasio pembayaran tergolong tinggi, perusahaan tetap menjaga imbal hasil dividen (dividend yield) di kisaran 6,49 persen, menjadikannya menarik bagi investor dengan profil income-oriented.
Lonjakan harga saham JTPE tidak hanya ditopang oleh fundamental yang kuat, tetapi juga oleh kepercayaan pasar terhadap arah transformasi bisnis perusahaan dari percetakan berbasis kertas menuju solusi digital informasi. Pengembangan produk seperti RFID, digital signature, dan teknologi perlindungan merek diyakini akan memperkuat posisi JTPE sebagai pemimpin di industri sekuriti printing nasional, sekaligus membuka peluang ekspansi di pasar ekspor yang kini sudah berkontribusi lebih dari Rp240 miliar.(*)