KABARBURSA.COM – PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mencatat kinerja luar biasa sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025.
Perseroan membukukan pendapatan konsolidasi USD5,56 miliar, melesat 232 persen secara tahunan (year on year/yoy), dengan laba bersih setelah pajak mencapai USD1,82 miliar, naik tajam 2.882 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama Barito Pacific Agus Pangestu menyebut capaian tersebut menegaskan keberhasilan transformasi dan disiplin pengelolaan portofolio bisnis.
“Kami melaporkan kinerja yang solid selama sembilan bulan pertama 2025. Pencapaian ini mencerminkan komitmen kami terhadap keunggulan operasional, optimalisasi portofolio, serta pengelolaan modal yang disiplin. Barito Pacific terus bertransformasi menjadi perusahaan yang lebih dinamis dan berkelanjutan,” ujar Agus Pangestu dalam keterangan resmi, dikutip Minggu, 2 November 2025.
Kinerja keuangan BRPT pada 9M25 terutama ditopang oleh konsolidasi hasil akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. (ACE) pada awal tahun. Akuisisi ini memperkuat portofolio di segmen kimia dan energi, serta memperluas jangkauan regional perusahaan di kawasan Asia Tenggara.
Dari sisi segmen, petrokimia menjadi penyumbang terbesar dengan pendapatan USD5,10 miliar, melonjak 314 persen yoy.
Sementara segmen energi mencatat pertumbuhan 3,6 persen menjadi USD457 juta, dan segmen lainnya stabil di USD4 juta.
Meski beban pokok pendapatan naik menjadi USD5,39 miliar, perseroan tetap mencatat EBITDA sebesar USD2,22 miliar, meningkat 421 persen yoy, dengan marjin EBITDA naik menjadi 39,9 persen dari 25,4 persen tahun lalu.
Lonjakan laba bersih terutama dipengaruhi oleh pengakuan akuntansi bargain purchase dari akuisisi Aster, serta efisiensi biaya operasional di seluruh lini bisnis.
Di sektor energi terbarukan, Barito Renewables mencatat kinerja kuat melalui peningkatan produksi panas bumi, pembangkitan tenaga angin, serta penyelesaian proyek Binary Salak 24,3 MW. Perseroan juga menargetkan kapasitas 2,3 GW energi terbarukan pada 2032.
Sementara melalui Chandra Asri Group (CAP), BRPT memperluas kehadiran regional lewat akuisisi jaringan ritel Esso milik ExxonMobil di Singapura, memperkuat platform energi terintegrasi di Asia Tenggara.
Pembangunan pabrik Chlor-Alkali dan Ethylene Dichloride (CA-EDC) di Cilegon juga telah mencapai 33 persen dan menjadi langkah penting menuju kemandirian industri kimia nasional.
Total aset Barito Pacific per akhir September 2025 mencapai USD16,01 miliar, naik 52 persen dari tahun sebelumnya. Ekuitas meningkat menjadi USD6,37 miliar, sementara rasio utang bersih terhadap ekuitas membaik dari 0,72 kali menjadi 0,54 kali.
Agus menegaskan, fokus perusahaan kini diarahkan pada ekspansi strategis, efisiensi modal, dan penciptaan nilai jangka panjang.
“Kami akan terus memperkuat bisnis melalui ekspansi strategis, menjaga disiplin modal, dan membuka peluang pertumbuhan baru. Semua langkah ini kami jalankan untuk menciptakan nilai berkelanjutan bagi pemegang saham,” ujarnya, menutup (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.