Logo
>

Laba Melejit 88 Persen di 2024, Saham ASLC Masih Undervalued

Peningkatan laba bersih ini merupakan hasil dari strategi ekspansi dan penguatan ekosistem bisnis yang berkelanjutan

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Laba Melejit 88 Persen di 2024, Saham ASLC Masih Undervalued
Ilustrasi yang menampilkan logo Autopedia. (Foto: Dok. Autopedia)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) mencatatkan lonjakan laba bersih sebesar 88 persen sepanjang tahun 2024, dengan total laba bersih tahun berjalan mencapai Rp50,3 miliar, naik signifikan dari Rp26,7 miliar pada tahun sebelumnya.

    Presiden Direktur Autopedia Sukses Lestari, Jany Candra, menyatakan emiten perdagangan otomotif ini terus memperkuat ekosistem bisnis mobil bekas melalui lini usahanya, yakni Caroline.id, JBA, dan MotoGadai.

    Menurut dia bahwa peningkatan laba bersih ini merupakan hasil dari strategi ekspansi dan penguatan ekosistem bisnis yang berkelanjutan. “Peningkatan perolehan laba bersih yang signifikan ini merupakan buah dari keseriusan usaha perseroan untuk membangun bisnis mobil yang kuat. Kami optimis kinerja akan berkembang semakin baik tahun ini, seiring dengan tren peningkatan permintaan mobil bekas yang masih terus berlangsung,” tutur dia melalui keterangan resmi yang diterima Kabarbursa.com pada Kamis, 27 Maret 2025.

    Ia menjelaskan secara rinci, segmen bisnis lelang JBA, yang menguasai sekitar 40 persen pangsa pasar, berhasil meningkatkan laba operasionalnya menjadi Rp85,0 miliar, tumbuh 35 persen dari Rp62,9 miliar pada 2023. Peningkatan ini didorong oleh optimalisasi jaringan infrastruktur dan ekosistem lelang yang semakin kuat.

    Sementara itu, Caroline.id menunjukkan perbaikan kinerja dengan berhasil menekan rugi operasional hingga Rp5,1 miliar, ia mengklaim kenaikan berkat strategi ekspansi dan relokasi showroom ke lokasi strategis.

    Dari sisi pendapatan, ASLC mencatat pertumbuhan 28 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp876,6 miliar pada 2024, dibandingkan Rp682,4 miliar pada tahun sebelumnya. Caroline.id berkontribusi 69 persen dari total pendapatan, dengan pencapaian sebesar Rp602,4 miliar atau naik 26 persen yoy. Ekspansi showroom dari 10 menjadi 16 lokasi menjadi faktor utama dalam peningkatan kinerja ini.

    Di sisi lain, MotoGadai sebagai unit bisnis baru ASLC yang diluncurkan pada akhir 2023 mulai menunjukkan momentum pertumbuhan. Bisnis gadai ini telah menyumbang pendapatan sebesar Rp3,1 miliar dengan laba operasional mencapai Rp30 juta sepanjang tahun 2024.

    Jany Candra menegaskan bahwa ASLC akan terus fokus pada penguatan ekosistem bisnis mobil bekas guna menjaga kinerja positif yang telah dicapai. “Yang penting, kami tidak boleh terlena dengan hasil yang bagus di tahun 2024 ini. Oleh karenanya, ASLC akan terus berupaya memperkuat ekosistem bisnis mobil bekas melalui Caroline.id, JBA, dan MotoGadai supaya kinerja positif yang telah dicapai tersebut dapat terus terjaga,” ujar dia.

    Sebagai bagian dari strategi ekspansi, ASLC secara aktif membuka showroom Caroline.id di wilayah potensial, khususnya di Jabodetabek dan Jawa Barat. Caroline.id merupakan platform Online-to-Offline (O2O) yang memudahkan pelanggan dalam membeli mobil bekas berkualitas. Saat ini, ASLC sedang membangun showroom flagship Caroline.id yang dijadwalkan beroperasi pada kuartal II 2025.

    “Jika showroom flagship tersebut telah beroperasi, maka jumlah showroom Caroline.id milik Perseroan akan menjadi 17, meningkat dari saat ini yang sebanyak hanya 16,” kata dia.

    PT Autopedia Sukses Lestari Tbk merupakan bagian dari Grup PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak awal 2022. Perusahaan memiliki visi menjadi omnichannel automotive marketplace yang paling terpercaya di Indonesia, dengan lini bisnis jual beli kendaraan bekas untuk segmen B2B, C2C, dan B2C.

    ASLC memiliki dua unit bisnis utama, yaitu balai lelang JBA dengan 35 cabang di seluruh Indonesia yang menyediakan layanan lelang secara offline dan online (hybrid), serta Caroline.id yang beroperasi sebagai diler mobil bekas berbasis O2O dengan total 16 showroom.

    Caroline.id menawarkan garansi 7G+ selama satu tahun, mencakup berbagai aspek kendaraan, serta garansi buyback untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan. Dengan strategi ekspansi yang berkelanjutan, ASLC terus memperkuat posisinya sebagai ekosistem terbesar di pasar kendaraan bekas Indonesia.

    Meski mendapat untung pantauan KabarBursa.com dari laporan keuangan Stockbit, saham ASLC harganya sangat murah yakni Rp67 per lembar saham pada perdagangan hari ini. Selain itu sahamnya mengalami penurunan 4,29 persen atau turun 3 poin. Namun perusahaan ini belum pernah membagikan dividen sama sekali.

    Harga saham ASLC saat ini berada di level Rp67 per lembar. Berdasarkan analisis valuasinya, saham ASLC tergolong tidak murah dibandingkan dengan rata-rata saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), namun tetap memiliki prospek jangka panjang jika mampu mempertahankan pertumbuhannya.

    Berdasarkan rasio price to earnings (P/E) TTM yang tercatat di level 18,93 kali, saham ASLC diperdagangkan lebih mahal dibandingkan median P/E IHSG yang berada di angka 7,36 kali. Ini menunjukkan bahwa investor membayar harga yang lebih tinggi untuk setiap rupiah laba yang dihasilkan oleh perusahaan dibandingkan dengan rata-rata saham di pasar. 

    Namun, PEG ratio ASLC yang berada di angka 0,20 menunjukkan bahwa pertumbuhan laba perusahaan cukup baik, sehingga meskipun valuasinya tinggi, saham ini masih memiliki potensi untuk tumbuh lebih lanjut.

    Dari sisi price to book value (PBV), ASLC diperdagangkan pada 1,16 kali nilai buku. Angka ini menunjukkan bahwa saham dihargai sedikit lebih tinggi dari nilai aset bersihnya, yang masih dalam kategori wajar. Sementara itu, rasio price to sales (P/S) sebesar 0,97 menunjukkan bahwa valuasi terhadap pendapatan perusahaan cukup masuk akal.

    Namun, tantangan utama ASLC terletak pada profitabilitas yang masih rendah. Net profit margin pada kuartal IV-2024 hanya mencapai 1,89 persen, yang berarti laba bersih yang dihasilkan dari total pendapatan masih sangat kecil. Selain itu, meskipun pendapatan ASLC tumbuh 12,87 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal IV-2024, laba bersih justru mengalami penurunan signifikan sebesar 59,79 persen yoy. 

    Di sisi lain, struktur keuangan ASLC tergolong sangat sehat. Debt to equity ratio hanya 0,01, menandakan bahwa perusahaan hampir tidak memiliki utang. Current ratio sebesar 3,96 juga menunjukkan bahwa ASLC memiliki likuiditas yang sangat baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dengan Altman Z-Score sebesar 8,49, ASLC berada dalam kategori aman dari risiko kebangkrutan.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".