Logo
>

Laba Melejit, TOTL Siapkan 10 Lini Bisnis Tambahan

Total Bangun Persada mencatat laba bersih Rp295 miliar hingga 9M25, naik 63,8 persen secara tahunan.

Ditulis oleh Syahrianto
Laba Melejit, TOTL Siapkan 10 Lini Bisnis Tambahan
PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) menutup sembilan bulan pertama 2025 dengan kinerja keuangan terbaik sepanjang lima tahun terakhir. (Foto: Dok. Total Bangun Persada)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) menutup sembilan bulan pertama 2025 dengan kinerja keuangan terbaik sepanjang lima tahun terakhir. 

    Di tengah momentum rekor laba, perseroan mengantongi restu pemegang saham untuk menambah 10 kegiatan usaha baru sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020.

    Hingga 30 September 2025, TOTL membukukan pendapatan usaha Rp2,79 triliun, naik 25,5 persen dibandingkan Rp2,22 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 

    Laba kotor melonjak 47,8 persen menjadi Rp553,4 miliar, sementara laba bersih naik 63,8 persen menjadi Rp295,4 miliar dari Rp180,4 miliar pada 9M24.

    Kinerja ini ditopang efisiensi beban umum dan administrasi yang tumbuh lebih terkendali dibanding kenaikan volume proyek. 

    Beban umum tercatat Rp196 miliar, naik 22,5 persen dari tahun sebelumnya, namun tertutup oleh peningkatan margin kotor. 

    Margin laba bersih naik signifikan menjadi 10,6 persen dari 8,1 persen pada tahun lalu.

    Total aset perusahaan mencapai Rp3,83 triliun, meningkat dari Rp3,49 triliun pada akhir 2024. Kenaikan terutama berasal dari peningkatan aset kontrak dan kas setara kas yang naik menjadi Rp1,16 triliun. Ekuitas perseroan juga menguat ke Rp1,23 triliun.

    Sementara itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Senin, 3 November 2025, pemegang saham menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar untuk menambah 10 kegiatan usaha baru, dari konstruksi sipil energi, infrastruktur air, hingga fasilitas industri kimia dan farmasi. 

    Merujuk risalah, rapat dihadiri 76,92 persen dari total saham beredar dan seluruh peserta menyetujui agenda secara bulat tanpa penolakan.

    Manajemen menjelaskan, keputusan ekspansi bidang usaha dilakukan untuk memperluas peluang proyek lintas sektor. 

    “Penambahan kegiatan usaha ini memberi fleksibilitas TOTL dalam menjajaki proyek infrastruktur energi dan utilitas yang terus berkembang,” ujar Janti Komadjaja, Direktur Utama Total Bangun Persada , dalam keterangan resmi, dikutip Rabu, 5 November 2025.

    TOTL sebelumnya dikenal sebagai kontraktor gedung bertingkat dan proyek perkantoran. 

    Dengan tambahan KBLI baru, perusahaan dapat terlibat dalam pembangunan prasarana sumber daya air, pelabuhan non-perikanan, proyek minyak dan gas, panas bumi, hingga fasilitas olahraga dan industri proses kimia.

    Ke depan, manajemen berfokus pada diversifikasi portofolio proyek dan memperkuat arus kas operasional. 

    Dengan posisi kas kuat, rasio liabilitas terhadap ekuitas terkendali di 2,12 kali, memberi ruang ekspansi tanpa tekanan pinjaman baru. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.