Logo
>

Lapkeu Serba Minus: GOTO Masih Cuan?

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Lapkeu Serba Minus: GOTO Masih Cuan?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Saham PT Gojek Tokopedia Tbk atau dalam kode saham GOTO menjadi salah satu emiten yang direkomendasikan Indo Premier Sekuritas (IPOT) diserok pada minggu ketiga Januari 2025 ini.

    Padahal hingga saat ini, Rabu, 22 Januari 2025 harga saham GOTO hanya di angka Rp84. Selain itu, dalam sejarah sejak Initial Public Offering (IPO) pada 11 April 2022 lalu, harga saham paling tinggi hanya sebesar Rp440 pada 12 April 2022 usai pencatatan di BEI.

    Lalu apakah peluang berinvestasi di saham GOTO menjanjikan. Berikut laporan keuangan GOTO dikutip dari Stockbit pada Rabu, 22 Januari 2025.

    Perusahaan mencatatkan sejumlah tantangan, terutama pada kinerja laba bersih. Net income selama periode kuartal ketiga 2024 tercatat negatif sebesar Rp85,16 miliar dalam basis trailing twelve months (TTM). Sementara itu, rasio harga terhadap pendapatan (PE ratio) juga menunjukkan angka negatif, baik pada basis tahunan maupun TTM, masing-masing sebesar minus 17,19 dan minus 1,16. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan masih berada dalam posisi rugi.

    Dari sisi solvabilitas, rasio utang terhadap ekuitas berada pada tingkat yang relatif sehat dengan angka 0,13 pada kuartal terakhir. Selain itu, total kewajiban terhadap ekuitas tercatat sebesar 0,36, menunjukkan tingkat utang yang terkendali dibandingkan total ekuitas. Sementara itu, rasio lancar dan rasio cepat berada di level 2,96, menandakan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

    Kinerja margin laba bruto menunjukkan angka sebesar 53,96 persen pada kuartal terakhir, tetapi margin laba operasi berada pada angka negatif sebesar 8,25 persen. Margin laba bersih perusahaan juga masih negatif, yaitu minus 41,11 persen. Ini menunjukkan adanya tekanan besar pada profitabilitas perusahaan, meskipun pendapatan secara keseluruhan meningkat sebesar 8,22 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Pada sisi neraca, GOTO memiliki total aset sebesar Rp43,83 miliar dengan total ekuitas sebesar Rp34,05 miliar. Perusahaan juga memiliki kas sebesar Rp20,54 miliar, memberikan bantalan likuiditas yang cukup besar. Sementara itu, utang jangka panjang tercatat sebesar Rp2,67 miliar, sedangkan utang jangka pendek berada pada angka Rp1,88 miliar.

    Dalam hal arus kas, GOTO mencatatkan arus kas operasional negatif sebesar Rp1,16 miliar dalam basis TTM, sedangkan arus kas dari aktivitas investasi mencapai negatif Rp10,33 miliar. Di sisi lain, arus kas dari aktivitas pembiayaan memberikan kontribusi positif sebesar Rp7,39 miliar, terutama berasal dari pendanaan eksternal.

    Kinerja saham perusahaan mencatat pertumbuhan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Dalam tiga bulan terakhir, harga saham mengalami kenaikan sebesar 15,28 persen, sementara dalam enam bulan terakhir kenaikannya mencapai 62,75 persen. Namun, secara tahunan, harga saham tercatat mengalami penurunan sebesar 4,6 persen.

    Secara keseluruhan, meskipun perusahaan menghadapi tantangan signifikan pada kinerja laba bersih dan profitabilitas, likuiditas yang cukup dan peningkatan harga saham dalam jangka pendek menunjukkan adanya optimisme dari pasar terhadap prospek jangka panjang perusahaan.

    Sebelumnya, IPOT merekomendasikan beberapa saham yang berpotensi profit optimal pada minggu ini. Salah satu yang direkomendasikan adalah GOTO. Saham ini diperdagangkan di harga Rp84. GOTO berhasil breakout pada level resistance 82 sampai 84 dan menunjukkan lonjakan volume perdagangan. Tren ini mencerminkan potensi kelanjutan penguatan saham. Selain itu, turunnya yield obligasi 10 tahun Indonesia serta keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga menjadi faktor pendukung kenaikan saham teknologi, termasuk GOTO.

    Pilihan Saham Rekomendasi

    Saham PT Gojek Tokopedia Tbk atau dalam kode saham GOTO menjadi salah satu emiten yang direkomendasikan Indo Premier Sekuritas (IPOT) diserok pada minggu ketiga Januari 2025 ini.

    Padahal hingga saat ini, Rabu, 22 Januari 2025 harga saham GOTO hanya di angka Rp84. Selain itu, dalam sejarah sejak Initial Public Offering (IPO) pada 11 April 2022 lalu, harga saham paling tinggi hanya sebesar Rp440 pada 12 April 2022 usai pencatatan di BEI.

    Lalu apakah peluang berinvestasi di saham GOTO menjanjikan. Berikut laporan keuangan GOTO dikutip dari Stockbit pada Rabu, 22 Januari 2025.

    Perusahaan mencatatkan sejumlah tantangan, terutama pada kinerja laba bersih. Net income selama periode kuartal ketiga 2024 tercatat negatif sebesar Rp85,16 miliar dalam basis trailing twelve months (TTM). Sementara itu, rasio harga terhadap pendapatan (PE ratio) juga menunjukkan angka negatif, baik pada basis tahunan maupun TTM, masing-masing sebesar minus 17,19 dan minus 1,16. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan masih berada dalam posisi rugi.

    Dari sisi solvabilitas, rasio utang terhadap ekuitas berada pada tingkat yang relatif sehat dengan angka 0,13 pada kuartal terakhir. Selain itu, total kewajiban terhadap ekuitas tercatat sebesar 0,36, menunjukkan tingkat utang yang terkendali dibandingkan total ekuitas. Sementara itu, rasio lancar dan rasio cepat berada di level 2,96, menandakan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

    Kinerja margin laba bruto menunjukkan angka sebesar 53,96 persen pada kuartal terakhir, tetapi margin laba operasi berada pada angka negatif sebesar 8,25 persen. Margin laba bersih perusahaan juga masih negatif, yaitu minus 41,11 persen. Ini menunjukkan adanya tekanan besar pada profitabilitas perusahaan, meskipun pendapatan secara keseluruhan meningkat sebesar 8,22 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Pada sisi neraca, GOTO memiliki total aset sebesar Rp43,83 miliar dengan total ekuitas sebesar Rp34,05 miliar. Perusahaan juga memiliki kas sebesar Rp20,54 miliar, memberikan bantalan likuiditas yang cukup besar. Sementara itu, utang jangka panjang tercatat sebesar Rp2,67 miliar, sedangkan utang jangka pendek berada pada angka Rp1,88 miliar.

    Dalam hal arus kas, GOTO mencatatkan arus kas operasional negatif sebesar Rp1,16 miliar dalam basis TTM, sedangkan arus kas dari aktivitas investasi mencapai negatif Rp10,33 miliar. Di sisi lain, arus kas dari aktivitas pembiayaan memberikan kontribusi positif sebesar Rp7,39 miliar, terutama berasal dari pendanaan eksternal.

    Kinerja saham perusahaan mencatat pertumbuhan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Dalam tiga bulan terakhir, harga saham mengalami kenaikan sebesar 15,28 persen, sementara dalam enam bulan terakhir kenaikannya mencapai 62,75 persen. Namun, secara tahunan, harga saham tercatat mengalami penurunan sebesar 4,6 persen.(*)

     

     

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".