KABARBURSA.COM – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali bersiap kedatangan gelombang emiten baru dari beragam sektor strategis. Empat perusahaan telah memasuki masa penawaran awal mulai 23 Juni 2025, dan dijadwalkan akan resmi mencatatkan sahamnya pada awal hingga pertengahan Juli.
Sebanyak lima calon emiten tersebut adalah PT Asia Pramulia Tbk (ASPR), PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN), PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG), PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) dan PT Chandra Daya Investasi atau dalam kode saham CDIA.
Kelimanya hadir membawa catatan pertumbuhan, kepemimpinan yang solid, serta rencana pemanfaatan dana IPO untuk ekspansi berkelanjutan. Berikut ini ulasan mendalam dari masing-masing perusahaan:
1. PT Asia Pramulia Tbk (ASPR)
Melansir dari data Stockbit pada Senin, 23 Juni 2025. ASPR didirikan pada 29 Juli 1991, PT Asia Pramulia Tbk adalah pemain lama dalam industri kemasan plastik di Indonesia.
Selama lebih dari tiga dekade, perusahaan ini fokus memproduksi rigid packaging menggunakan dua teknologi utama: Injection Molding dan Stretch Blow Molding. Produk-produknya antara lain botol, toples, galon, hingga kemasan untuk produk makanan, minuman, farmasi, cat, kosmetik, minyak goreng, dan kimia berbahan dasar PET, PP, HDPE, serta LDPE.
ASPR mengoperasikan dua pabrik: satu di Surabaya dan satu lagi di Pasuruan, Jawa Timur. Pabrik Surabaya dilengkapi dengan 23 unit mesin injection dan 24 mesin blow, dilengkapi robot IML, alat pemasang stiker otomatis, dan alat pengujian kebocoran.
Pabrik Pasuruan lebih kecil, dengan masing-masing tiga mesin injection dan blow, tetapi tetap memiliki peralatan uji yang memadai.
Perseroan memasarkan produknya secara B2B melalui jaringan distributor resmi di berbagai kota besar. Sertifikasi ISO 9001:2015, HACCP, dan Halal telah dimiliki untuk mendukung mutu dan keamanan produknya.
Melalui penawaran umum perdana, ASPR akan melepas sebanyak 8.120.000 lot saham atau setara 29,94 persen dari total saham perusahaan. Harga penawaran awal ditetapkan antara Rp118 hingga Rp124 per saham mulai 23 hingga 25 Juni 2025. Sementara jadwal penawaran umum akan berlangsung 2 hingga 7 Juli, penjatahan 7 Juli 2025, distribusi saham 8 Juli dan jadwal IPO akan berlangsung pada 9 Juli 2025.
Dana yang diperoleh akan digunakan untuk pembelian mesin baru dan modal kerja, termasuk pengadaan bahan baku tambahan PET dan PP.
Saat ini, jajaran pimpinan ASPR terdiri dari Presiden Komisaris Alex Yoe dan Presiden Direktur Ricky Winoto, yang telah bersama perusahaan sejak 1999 dan memimpin sejak 2012. NH Korindo Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
2. PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN)
Didirikan pada 2022, PT Indokripto Koin Semesta Tbk merupakan perusahaan holding yang mengendalikan dua entitas strategis di dunia aset kripto dan bursa berjangka: PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kustodian Koin Indonesia (ICC).
CFX adalah bursa berjangka sekaligus bursa aset kripto pertama di Indonesia yang telah diakui oleh BAPPEBTI dan kini berada di bawah pengawasan OJK sejak Januari 2025. Saat ini, CFX memiliki 31 anggota bursa—19 di antaranya telah berizin sebagai pedagang aset kripto dan 7 lainnya sebagai pialang berjangka.
Sementara itu, ICC adalah lembaga kustodian aset kripto yang resmi diakui oleh BAPPEBTI sejak akhir 2023. ICC berfungsi sebagai tempat penyimpanan aset digital yang aman dan transparan, serta bekerja sama erat dengan seluruh pedagang berlisensi.
Sebagai induk usaha, COIN juga menyediakan layanan konsultasi manajemen bagi anak-anak usahanya, termasuk dalam hal perencanaan bisnis, keuangan, dan pengembangan strategi teknologi.
Melalui IPO ini, COIN akan melepas 22.058.824 lot saham atau setara 15 persen kepemilikan, dengan harga penawaran awal antara Rp100 hingga Rp105 per saham pada 23 hingga 25 Juni 2024. Sementara untuk jadwal penawaran umumnya pada 2 sampai 7 Juli, distribusi sahamnya 8 Juli dan seremonial IPO pada 9 Juli 2025.
Dana yang diperoleh akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis serta memperkuat posisi sebagai pionir dalam ekosistem kripto terintegrasi di Indonesia.
Kantor pusat COIN berlokasi di CFX Tower, Jakarta Selatan. Seluruh proses IPO ditangani oleh Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin emisi.
3. PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG)
Bertransformasi dari perusahaan penyewaan kendaraan pada 2009 menjadi perusahaan logistik terintegrasi pada 2017, PT Trimitra Trans Persada Tbk kini dikenal publik dengan merek B-LOG. Setelah rebranding pada 2018, perusahaan ini melayani kebutuhan logistik B2B di lebih dari 100 kota di Indonesia.
Operasi B-LOG terbagi dalam dua lini utama: transportasi darat dan pergudangan. Melalui anak usahanya, PT Simpan Sini Aja (SSA), yang berdiri pada 2022, perusahaan telah membangun layanan cold storage dengan tiga ruang suhu (ambient, chill, frozen). Gudang pertama beroperasi di Kletek, Sidoarjo dan ekspansi direncanakan ke Tangerang, Pontianak, dan Makassar.
SSA dan induknya telah mengantongi sertifikasi ISO 9001:2015 dan ISO 45001:2018 serta sertifikasi halal. Pelayanan yang ditawarkan meliputi manajemen pengiriman, penyimpanan, hingga layanan khusus seperti pick & pack, labelling, dan reverse logistic.
Dalam IPO kali ini, BLOG akan melepas 5.632.479 lot saham (100 persen dari total saham baru yang ditawarkan), dengan kisaran harga Rp240 hingga Rp270 per saham pada 23 hingga 25 juni 2025. Sementara penawaran umum akan berlangsung 2 sampai 4 Juli, penjatahan efek 4 Juli dan seremonial IPO akan berlangsung 8 Juli 2025. Sekitar 67 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk pembangunan tiga gudang cold storage baru, sedangkan 33 persen sisanya dialokasikan untuk pembelian 75–100 unit light truck, baik untuk cold maupun dry cargo.
B-LOG dipimpin oleh Direktur Utama Maickel Tilon, dengan dukungan dari Direktur Wanny Wijaya dan Komisaris Utama Budianto Djoko Susanto. Proses IPO didukung oleh BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
4. PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK)
Berpengalaman sejak 1989, PT Diastika Biotekindo Tbk merupakan perusahaan distributor alat kesehatan dan laboratorium yang memiliki rekam jejak kuat dalam proyek nasional maupun swasta. Kemitraan strategis telah dijalin sejak awal dengan prinsipal global seperti Bio-Rad dan Thermo.
Diastika pernah terlibat dalam penanganan flu burung pada 2007, serta menjadi vendor pengadaan bahan kontrol program PME laboratorium di bawah Kementerian Kesehatan sejak 2010. Selain itu, perusahaan ini juga menjadi mitra PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk untuk pengujian yeast & mold dan berperan aktif dalam pengadaan PCR test saat pandemi Covid-19.
Pengakuan regional pun diraih pada 2023 ketika Diastika dinobatkan sebagai The Best Bio-Rad Distributor se-Asia Tenggara dan Hong Kong. Tahun 2024, mereka kembali mencatat prestasi dengan menjadi pemenang tender mesin Next-Generation Sequencing (NGS) G400 dari MGI di Universitas Brawijaya.
Melalui IPO ini, perusahaan akan melepas 8.150.000 lot saham atau 20,04 persen dari total kepemilikan, dengan harga penawaran awal antara Rp120 hingga Rp140 per saham pada 23 hingga 25 Juni 2025. Penawaran umum akan berlangsung 2 sampai 8 Juli dan seremonial IPO akan berlangsung pada 10 Juli 2025.
Seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pengadaan stok barang dagangan, distribusi, dan operasional gudang.
Perseroan dipimpin oleh Presiden Direktur Nelly Susanti. Proses IPO ini ditangani oleh Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
5. PT Chandra Daya Investasi (CDIA)
Perusahaan ini adalah anak perusahaan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), yang secara resmi mengumumkan rencana penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam prospektus awalnya, CDIA akan melepas sebanyak-banyaknya 12,5 miliar lembar saham ke publik, setara 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh pasca-IPO. Saham akan ditawarkan pada kisaran harga Rp170 hingga Rp190 per lembar. Dengan begitu, perusahaan berpeluang menghimpun dana segar sekitar Rp2,1 hingga Rp2,4 triliun.
Masa penawaran awal dijadwalkan berlangsung pada 19 hingga 24 Juni 2025. Sementara penawaran umum akan berlangsung 2 hingga 4 Juli 2025 dah seremonial IPO pada 8 Juli 2025.
Dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis infrastruktur yang menjadi fokus utama perusahaan termasuk proyek-proyek pendukung di sekitar ekosistem industri Chandra Asri.
Mengutip Stockbit Sekuritas, IPO ini menjadikan CDIA sebagai entitas ketiga dalam ekosistem Barito Pacific Group yang melantai di BEI dalam tiga tahun terakhir. Sebelumnya, publik sudah menyaksikan debut PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) pada Maret 2023, serta PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang tercatat pada Oktober 2023.
Kehadiran CDIA di pasar modal semakin menegaskan kiprah Prajogo Pangestu sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di lantai bursa dalam beberapa tahun terakhir.(*)