KABARBURSA.COM - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) terus mengalami penurunan selama lima minggu berturut-turut, menunjukkan tren bearish yang kuat.
Pada Jumat (10/5/2024), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman Juli mencapai MYR 3.810/ton, turun 0,55 persen dibandingkan hari sebelumnya. Ini merupakan level terendah yang dicapai sejak pertengahan Februari.
Dengan turunnya harga ini, CPO resmi mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut, dengan penurunan sebesar 0,88 persen sepanjang minggu lalu.
Kini, harga CPO telah mencatat penurunan selama lima minggu beruntun, mencatatkan rentetan koreksi mingguan terpanjang sejak Desember 2017.
Penurunan harga minyak nabati lainnya, terutama minyak kedelai di Dalian (China), juga ikut menyeret harga CPO ke zona merah. Sepanjang minggu lalu, harga minyak kedelai di Dalian turun sebesar 2,04 persen.
Dalam analisis teknikal, dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih terjebak dalam area bearish. Hal ini tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang berada pada angka 36,3, menunjukkan posisi bearish karena RSI berada di bawah 50.
Indikator Stochastic RSI berada di angka 49,95, cenderung berada di zona netral karena hanya sedikit di bawah 50.
Dengan kondisi ini, ruang kenaikan harga CPO relatif terbatas. Target support terdekat berada di MYR 3.857/ton. Jika level ini tertembus, maka MYR 3.841/ton dapat menjadi target selanjutnya.
Sementara itu, target resisten terdekat terletak di MYR 3.891/ton. Penembusan di titik ini dapat membawa harga CPO menuju kisaran MYR 3.941/ton.