KABARBURSA.COM - Saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) saat ini tengah bergerak di area krusial, mendekati titik resistance jangka pendek di level Rp1.240.
Dari sudut pandang teknikal, posisi ini cukup strategis. Jika LSIP mampu menembus batas tersebut dengan dukungan volume transaksi yang tinggi, sinyal penguatan lanjutan diperkirakan akan semakin kuat.
Founder Indonesia Investment Education (IIE) Rita Efendy memandang, peluang breakout ini cukup menarik. Aksi beli bisa dipertimbangkan jika harga berhasil melampaui Rp1.250, terutama jika diiringi dengan lonjakan volume yang menandakan akumulasi oleh pelaku pasar besar.
Pola seperti ini biasanya menjadi indikasi awal pembentukan tren naik yang baru.
Namun, untuk investor yang cenderung berhati-hati, pendekatan berbeda bisa dipilih. Strategi buy on weakness atau beli saat harga melemah bisa diterapkan di kisaran Rp1.180–1.200.
Area ini berada dekat dengan garis rata-rata pergerakan 20 hari (MA20) yang kini berperan sebagai support dinamis. Koreksi teknikal ke rentang ini bisa menjadi peluang masuk dengan risiko yang lebih terukur.
Target Harga Baru Saham LSIP
Untuk target harga (target price), LSIP dinilai memiliki ruang untuk menguat ke level Rp1.300 dalam jangka pendek. Jika sentimen pasar tetap positif dan didukung penguatan harga CPO, harga saham berpeluang melanjutkan kenaikan hingga ke Rp1.360.
Di sisi lain, batas risiko tetap perlu diperhatikan. Stop loss disarankan berada di level Rp1.170 untuk perlindungan awal, dan Rp1.120 untuk batas toleransi maksimal.
Meskipun secara teknikal peluang kenaikan cukup terbuka, investor tetap disarankan untuk berhati-hati. Sentimen pasar, kondisi fundamental emiten, dan dinamika harga komoditas global seperti minyak sawit mentah (CPO) juga memiliki peran penting dalam menentukan arah pergerakan saham ini.
Sinyal Kencang Penguatan Saham LSIP, Tren Masih Positif
Pergerakan saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) pada awal Juni 2025 memperlihatkan sinyal teknikal yang sangat positif. Berdasarkan pembacaan indikator per 3 Juni 2026, LSIP disebut berada dalam fase penguatan yang cukup solid.
Tidak ada satu pun indikator utama yang menunjukkan sinyal jual. Ini mencerminkan adanya kepercayaan pasar yang relatif kuat terhadap prospek jangka pendek emiten ini.
Dari sisi indikator momentum, sejumlah instrumen utama seperti RSI dan Stochastic memberikan sinyal beli. RSI (Relative Strength Index) berada di level 66, sebuah angka yang mendekati area jenuh beli, namun masih dalam batas aman. Artinya, saham LSIP masih punya ruang untuk terus naik meski perlu dicermati potensi koreksi kecil.
Sementara itu, indikator Stochastic RSI dan Williams %R sudah menyentuh level ekstrem, menunjukkan posisi saham yang cukup tinggi dari sisi momentum, namun belum berarti sinyal jual—justru mencerminkan tren beli yang dominan di pasar.
Lebih jauh, indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) mempertegas arah tren penguatan dengan selisih positif antar garis sinyal. MACD ini mengindikasikan bahwa kekuatan beli masih cukup kuat untuk menopang kenaikan.
Konfirmasi datang dari indikator ADX (Average Directional Index), yang berada di level 36—mengindikasikan tren naik yang tidak hanya terbentuk, tapi juga cukup kuat.
Hal senada juga terlihat dari pergerakan rata-rata harga (moving average) untuk berbagai periode—baik jangka pendek (MA5, MA10), menengah (MA20, MA50), maupun panjang (MA100, MA200).
Seluruhnya mengindikasikan bahwa harga saat ini berada di atas rata-rata periode masing-masing, yang secara teknikal dianggap sebagai kondisi sehat dalam tren naik.
Ini memperlihatkan bahwa saham LSIP tidak hanya bergerak naik sesaat, tapi memang sudah membangun tren yang terkonfirmasi secara teknikal.
Dari sisi pivot point, level pivot utama berada di kisaran Rp1.232, dengan target resistance pertama antara Rp1.243 hingga Rp1.260, tergantung metode pengukuran yang digunakan. Jika LSIP mampu bertahan dan menembus batas tersebut secara meyakinkan, ruang menuju Rp1.289 pun terbuka.
Sementara itu, area support terdekat berada di kisaran Rp1.197–Rp1.210, yang bisa menjadi pijakan jika terjadi koreksi minor dalam waktu dekat.
Melihat keseluruhan indikator, dapat disimpulkan bahwa tren teknikal LSIP saat ini masih kuat dan stabil. Meskipun beberapa indikator mulai menunjukkan tanda jenuh beli, ini belum menjadi sinyal pelemahan.
Sebaliknya, bisa diartikan sebagai dorongan momentum yang masih berjalan. Namun tentu saja, investor tetap perlu mempertimbangkan risiko koreksi teknikal dalam jangka pendek.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.