Logo
>

Mampukah IHSG Capai 7.500 usai Jokowi Ganti Menteri?

Ditulis oleh Syahrianto
Mampukah IHSG Capai 7.500 usai Jokowi Ganti Menteri?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan berpotensi membentuk rekor all tim high (ATH) baru di level 7.500 ketika Presiden Joko Widodo melakukan perombakan (reshuffle) kabinet pada Senin, 19 Agustus 2024.

    Jika ditarik ke belakang, pada perdagangan pekan lalu, IHSG telah mencapai rekor ATH pada Rabu, 14 Agustus 2o24. Indeks menguat 79,4 poin atau 1,08 persen ke level 7.436,039.

    Sementara pada perdagangan Jumat, 16 Agustus 2024, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat IHSG menguat sebesar 0,3 persen atau sebesar 22,58 poin ke level 7.432,09 di akhir perdagangan. Nilai kapitalisasi pasar saham mencapai Rp12.595,03 triliun.

    IHSG ditutup dengan nilai transaksi mencapai Rp10,24 triliun dan volume saham mencapai 18,35 miliar lembar. Adapun, transaksi ditutup dengan frekuensi 1,02 juta kali.

    Menurut tim analis MNC Sekuritas, IHSG berpotensi menguat ke level 7.432 atau sebesar 0,30 persen disertai dengan munculnya volume pembelian. Namun penguatannya masih tertahan resistance terdekatnya di level 7.460.

    Pada label hitam, adanya kemungkinan IHSG sedang membentuk wave [b] dari wave 2 pada pola running flat, selanjutnya, IHSG akan terkoreksi ke rentang area 7.027-7.218.

    "Pada label merah, apabila IHSG mampu break 7.460, maka IHSG akan menuju ke 7.513-7.654," tulisnya dalam riset, Senin, 19 Agustus 2024.

    Sementara itu, analis dari RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi berpendapat IHSG terlihat melakukan rebound, tetapi dengan bearish candle disertai volume. Menurutnya, meski berpeluang untuk kembali melakukan koreksi, tetapi selama di atas garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya.

    Akan tetapi, jika breakdown support garis MA5, maka berpeluang untuk menguji support garis MA20 untuk kembali melanjutkan fase sideways-nya. "Range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 7.300 hingga 7.500," ujarnya.

    Adapun tim riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya menyampaikan bahwa banyaknya sentimen penggerak IHSG diperkirakan akan menguat terbatas.

    Pembukaan IHSG

    IHSG dibuka koreksi pada pagi ini. Beberapa detik berjalan, IHSG langsung rebound 0,05 persen ke 7.435,50, mendekati level all time high (ATH) di 7.460,38.

    Sebanyak 214 saham menguat, 114 melemah, dan 611 lainnya stagnan. Nilai transaksi perdagangan awal mencapai Rp283 miliar dari net-volume 491,5 juta saham yang diperdagangkan.

    LQ45 koreksi 0,11 persen di 924,24, indeks JII menanjak 0,02 persen di 507,72, indeks MNC36 melemah 0,10 persen di 354,33 dan IDX30 turun 0,12 persen di 469,44.

    Sektor yang berada di zona hijau meliputi sektor properti, bahan baku, energi, konsumer siklikal dan nonsiklikal, transportasi, industri, dan teknologi masing-masing di bawah 1 persen. Sedangkan yang turun adalah sektor kesehatan, keuangan, dan infrastruktur.

    Tiga saham yang memimpin top gainers, yakni PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS) naik 20,00 persen di Rp132, PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) menguat 14,68 persen di Rp125, dan PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) melesat 7,69 persen di Rp392.

    Sementara tiga top losers-nya adalah PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM) turun 8,89 persen di Rp240, PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) merosot 6,43 persen di Rp131, dan PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) turun 4,76 persen di Rp80.

    Penutupan Sesi I

    IHSG naik tipis 4,02 poin (0,05 persen) ke level 7.436,11 pada penutupan sesi I hari ini. IHSG hari ini bervariasi di rentang 7.422-7.451. Meski demikian, IHSG hari ini berada di sekitar rekor penutuan tertinggi sepanjang masa atau all time high.

    Sebagai infromasi, rekor penutupan IHSG tertinggi sepanjang masa yang terjadi pada 14 Agustus 2024 di level 7.436,03.

    Selama sesi I, sebanyak 8,65 miliar saham telah diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 4,91 triliun, dan frekuensi perdagangan mencapai 620.540 kali transaksi. Sebanyak 277 saham mencatatkan kenaikan, 268 saham terkoreksi, dan 251 saham stagnan.

    Sebagian besar saham unggulan melemah pada penutupan sesi I. Berdasarkan data IDX pada pukul 12.00 WIB, saham-saham blue chip yang tergabung dalam LQ45 turun 0,08 persen, JII melemah 0,01 persen, dan Investor33 terkoreksi 0,49 persen.

    Mayoritas sektor saham menguat pada penutupan IHSG sesi I. Sektor barang konsumsi non primer naik tajam dibandingkan dengan sektor lainnya, karena melejit 2,32 persen. Disusul penguatan sektor barang baku 0,7 persen, sektor perindustrian 0,38 persen, sektor transportasi 0,32 persen, dan sektor keuangan 0,3 persen.

    Sedangkan pelemahan terjadi pada sektor barang konsumsi primer 0,68 persen, sektor kesehatan 0,49 persen, dan sektor infrastruktur 0,31 persen.

    Pada penutupan IHSG sesi I, indeks saham Asia mayoritas menguat. Hang Seng (Hong Kong) melonjak 1,06 persen, Straits Times (Singapura) naik tipis 0,01 persen, dan Shanghai (China) menguat 0,53 persen. Sedangkan Nikkei (Jepang) anjlok 1,47 persen. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.